Dark
Light

30 Game Asal Indonesia yang Mencuri Perhatian di Gamescom 2021

by
7 mins read
September 2, 2021

Gelaran Gamescom memang menjadi pameran video game terbesar yang setiap tahunnya diadakan di Jerman. Sayangnya pandemi mengharuskan event akbar ini diadakan secara digital.

Untungnya, kondisi tersebut tidak mengurangi keseruan dari pengumuman-pengumuman game yang hadir pada Gamescom 2021. Game-game besar seperti Forza Horizon 5, Saints Row Reboot, dan Marvel’s Midnight Suns mungkin memang mencuri perhatian pada Opening Night Live.

Namun di eksibisi Devcom Developer Conference (DDC) 2021, game-game Indonesia ternyata cukup menarik perhatian dari banyak negara karena dominasinya di dalam ajang ini. Asosiasi Game Indonesia (AGI) memang membuat program untuk mengirimkan 30 developer game lokal untuk tampil di dalam Gamescom 2021.

Dan bila Anda penasaran game apa saja yang ikut, berikut adalah daftar 30 game terbaik asal Indonesia yang tampil pada gelaran Gamescom 2021.

Nusantara Fighter

Developer: Miracle Gates Entertainment

Salah satu pendatang baru yang langsung mencuri perhatian banyak gamer dan media pada Gamescom kemarin adalah Nusantara Fighter. Game fighting ala Mortal Kombat atau Street Fighter ini memang tampil menarik dengan desain karakter yang terinspirasi dari sejarah dan kisah rakyat lokal. Game ini tengah dalam tahap pendanaan dan juga pencarian publisher.

Fallen Elysium, Dusk at War, and Fading Star

Developer: Miracle Gates Entertainment

Selain Nusantara Fighter, pengembang Miracle Gates Entertainment ternyata juga memiliki beberapa proyek menarik lain yang ikut ditampilkan. Ada tiga game lain bergenre visual novel yang diperkenalkan, yaitu Fallen Elysium yang bertema masa depan, Dusk at War yang bertema peperangan, dan yang terakhir adalah Fading Star yang bertema romantis. Ketiganya mengambil tema cerita yang cukup berbeda-beda.

Escape from Naraka

Developer: Xelo Games

Game ini memang bukan game yang baru, namun para penonton Gamescom tetap dibuat terpukau lewat trailer eksklusif barunya. Game bergenre action-platformer ini terus mencuri banyak perhatian gamer di seluruh dunia karena aksi yang ditampilkan dikombinasikan dengan tema Balinya yang cukup unik.

A Space For The Unbound

Developer: Mojiken Studio

Game petualangan kehidupan berlatar Indonesia di tahun 90-an ini memang menjadi salah satu game yang paling diantisipasi oleh banyak gamer di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Game ini memang ikut tampil di booth milik Toge’s Indie Arena Booth. Namun sayangnya game ini tidak menunjukkan hal baru pada gelaran kemarin.

Stella Gale: The Trials of Faith

Developer: Extra Life Entertainment

Visual style memang menjadi salah satu daya tarik unik bagi sebuah video game. Dan Stella Game: The Trials of Faith dengan indah membuat game-nya seakan kartun atau anime klasik yang digambar manual. Para pemain akan menjadi Stella yang mengikuti kompetisi gladiator dengan hadiah satu permintaan apapun yang akan dikabulkan oleh sang pangeran.

Misguided: Never Back Home

Developer: JEVO Games

Mengambil tema game horor dengan karakter utama seorang cewek SMA, plus gameplay dari pandangan orang ketiga tentu membuat Misguided: Never Back Home langsung dibanding-bandingkan dengan Dreadout. Namun game ini merupakan game mobile yang akan mengikuti Silvia yang mencari teman-temannya di tempat yang tidak diketahui dan dihantui oleh mahluk-mahluk mistis.

Who Is He: Let Me Out

Developer: 4Happy Studio

Game horor dengan karakter utama anak-anak memang terkadang membuat suasananya semakin mencekam, sekaligus membuat sedikit menenangkan saat dimainkan. Dalam game ini pemain akan menjadi Alvin yang terperangkap di kampung halamannya. Dengan bantuan saudarinya yang telah meninggal dan juga laba-laba peliharannya, ia harus mengungkap rahasia kelam di desanya dan kabur dari sana.

Kirana: Raga Sukma

Developer: Kawarna Studio

Aspek mitologi dan cerita rakyat Indonesia memang menjadi salah satu tema yang luas untuk digali. Seperti judulnya, game yang satu ini mengangkat tema raga sukma atau ngrogo sukmo. Dalam game petualangan dengan pandangan orang ketiga ini, pemain akan menjadi Kirana yang punya misi untuk menyelamatkan saudaranya, sekaligus menyelesaikan masalah mental yang ia hadapi.

Ngopi, Yuk!

Developer: Uniqx Games Studio

Game adaptasi komik atau anime memang bukan yang baru. Sama seperti game ini yang diadaptasi dari webtoon lokal dengan judul yang sama. Sesuai namanya, pemain akan menjadi barista yang sibuk mengurusi mulai dari kostumer, menu, dan bahkan mengembangkan toko lewat sistem gacha.

Here Comes The Hero

Developer: GameChanger Studio

Menggabungkan dua genre video game yang berbeda memang berpotensi untuk membuat sebuah genre hybrid yang memberikan pengalaman baru bagi gamer. Seperti yang ditawarkan lewat Here Comes The Hero, game ini menggabungkan genre petulangan roguelike yang tengah naik daun dengan game fighting 1-vs-1. Game ini direncanakan untuk dirilis pada 2023 mendatang untuk PC dan konsol.

Rendezvous

Developer: Pendopo Studios

Kombinasi konsep cyberpunk, style pixel art, dan juga aksi 2 dimensi mungkin menjadi komposisi andalan dari para pengembang game indie. Namun hal tersebut tidak selalu negatif, apalagi bila konsep tersebut ditambahkan elemen lokal seperti pada game Rendezvous ini yang menampilkan kota Neo-Surabaya.

Grammarian Ltd

Developer: Algorocks

Memberikan narasi imajinatif untuk konsep dasar sebuah game terkadang bisa membuat game edukasi menjadi menarik. Seperti yang dilakukan pada game ini lewat cerita di masa depan ketika sang presiden mewajibkan semua tata bahasa dan juga tulisan harus benar dan sempurna. Dan pemain mendapat tugas besar untuk memastikan bahwa semua teks yang lewat tanpa cacat bahasa.

Project Unseek

Developer: Arsanesia

Apa jadinya bila kalian bermain petak umpet di malam hari, mungkin itulah yang ingin disuguhkan oleh Project Unseek ini. Pemain akan bermain secara multiplayer dengan 6-10 pemain lainnya, dengan satu orang akan bertugas menjadi penjaga yang harus menangkap pemain lainnya. Dengan pandangan yang terbatas, para pemain yang dikejar harus menggunakan kemampuan uniknya untuk selamat.

Night of Sorrow

Developer: Satriver Studio

Bila ada yang mengatakan sebuah game shooter bertema Malam Satu Suro, mungkin akan banyak yang menyebut bahwa hal itu terlalu mengada-ada. Namun itulah yang tengah direalisasikan oleh developer asal Malang ini. Memang tidak banyak yang ditunjukkan selain dari desain karakter yang menyerupai hantu kuntilanak yang membawa senjata.

Project KISS: Road to Debut

Developer: Wisageni Studio

Dengan semakin populernya Kpop dan para idol-nya. Maka cukup menarik untuk melihat bagaimana jadinya bila pemain menjadi manajer dari para idol ini. Game ini nantinya akan berfokus pada narasi dengan gameplay yang kasual. Para pemain nantinya akan mengatur jadwal dari idol ini untuk mendapatkan ending yang memiliki 15-20 varian.

Hello Goodboy

Developer: Rolling Glory Jam

Game tentang cerita kehidupan atau slice-of-life mungkin memberikan kesan tersendiri kepada para pemainnya. Hello Goodboy kemungkinan akan menjadi salah satunya. Game ini bercerita tentang seorang anak dengan anjing kesayangannya yang bernama Coco. Hello Goodboy akan menjadi game side-scrolling 2D dengan puzzle dan beragam aktivitas yang akan berdampak pada kelanjutan narasinya.

Matchmaker: Love & Roguelike

Developer: MelonCat studio

Bila sebelumnya Here Comes The Hero mencoba menggabungkan genre roguelike dengan fighting 1-vs-1, game yang satu ini mencoba lebih radikal dengan menggabungkan genre roguelike dengan matchmaking sim. Namun itulah inti dari game ini. Pemain diminta untuk menjadi Mak Comblang, sekaligus berpacu dengan waktu untuk memasangkan sebanyak mungkin orang.

Anuchard

Developer: stellarNull

Game action RPG berlatar fantasi ini menjadi salah satu game yang ditampilkan secara langsung kepada para pengunjung Gamescom. Game ini menawarkan nostalgia dari game-game action RPG klasik yang akan membawa para pemain ke dalam petualangan di dungeon, memecahkan puzzle, dan juga pertarungan secara real-time. Game ini tengah dipersiapkan untuk dirilis di PC via Steam dan Xbox awal tahun depan.

Amazing Swing

Developer: Megaxus

Bila game-game sebelumnya menitik beratkan aspek naratif ataupun gameplay-nya. Maka Swing Saga merupakan game kasual yang menantang para pemain untuk berayun dari satu platform ke platform yang lain. Para pemain juga akan mendapatkan poin bila mereka dapat mendarat pada titik yang tepat. Game ini akan dirilis untuk PlayStation 4 dan 5, serta Nintendo Switch akhir tahun nanti.

Monster Breakout! Brickbreaker Pixel RPG

Developer:  Seraph Games

Game yang satu ini sebenarnya adalah remake dari Brick Pixel yang keluar untuk platform mobile awal tahun ini. Namun Seraph Games bersama dengan publisher Niji Games Studio dan art designer Frosty Rabbid memberikan improvisasi visual dan animasi yang lebih baik, ditambah dengan narasi yang lebih kuat serta sistem progres ala RPG yang lebih detail.

Cooking Chef Story: Food Park

Developer: Dreams Studio

Masih di bawah publisher Niji Games, ada Dreams Studio yang membawa game memasak dan menantang para pemain untuk menyiapkan dan juga menyajikan berbagai makanan ataupun kudapan dari Indonesia maupun negara lainnya. Game yang dirilis untuk mobile ini tengah berstatus alpha dan direncanakan untuk dirilis pada 2022

Calico Cafe

Publisher: Niji Games Studio

Game terakhir yang dibawa Niji Games lagi-lagi bertemakan makanan-minuman. Dalam game ini, para pemain akan menjadi kucing tiga warna alias calico yang membuka kafe pertamanya. Berbeda dengan game sebelumnya yang akan menuntut ketangkasan, game ini akan lebih menenangkan.

Knight Vs Giant

Developer: Gambir Studio

Siapa yang menyangka bahwa game flash yang berasal dari tahun 2013 kini dapat hidup kembali. Itulah yang dialami oleh Knight vs Giant. Game Flash bergenre hack and slash ini dikembangkan ulang sebagai game yang lebih sempurna dengan grafis, mekanisme pertarungan, dan juga sistem progresi yang lebih baik.

The Sun Shines Over Us (Menggapai Matahari)

Developer: Eternal Dream Studio

Isu perundungan atau bullying memang masih menjadi topik yang masih terus menghantui. Game Menggapai Matahari ini mencoba mengangkat isu-isu sensitif dari kehidupan para remaja seperti persahabatan dan juga kesehatan mental. Game visual novel ini masih tengah dalam tahap pengembangan.

Fractured Core

Developer: Engram Interactive

Sistem pertarungan turn-based mungkin kini sudah banyak ditinggalkan game-game besar untuk mendorong aksi yang lebih cepat dan interaktif. Namun sistem ini ternyata diaplikasikan dalam game futuristis cyberpunk yang berlatar di Jerman ini. Fractured Core menawarkan cerita naratif yang dalam dan juga kostumisasi karakter yang membuat game-nya lebih menarik.

Tanasurga

Developer: Rainman Studios

Satu lagi game yang mengimplementasikan sistem pertarungan turn-based dan juga naratif. Namun bedanya, Tanasurga mengambil latar mundur ke era Perang Dunia 2 dengan ‘twist‘ bahwa para pejuang kini menggunakan robot untuk bertarung dan berjuang untuk memerdekakan negaranya. Game ini memiliki tiga orang pilot yang punya cerita berbeda-beda dengan multiple ending yang membuatnya semakin membuat penasaran.

Project Angels

Developer: Project Angels Dev

Bila Anda mencari sebuah game visual novel bertema militer dengan karakter bergaya anime, maka game yang satu ini merupakan jawaban yang pas. Dalam Project Angels pemain akan menjadi komandan dari pasukan elit superhuman yang harus memastikan bahwa setiap misinya berhasil sekaligus membangun hubungan dengan para tentaranya.

Billy Makin Kid

Developer: SLAB Games

Game terakhir yang masuk ke dalam Gamescom ini sebenarnya bukan game baru. Namun developer SLAB Games memang tengah membawa game flash satu ini untuk masuk ke dalam PC, mobile, dan juga HTML5. Game tower defense ini memang cukup populer saat era game flash. Selain itu SLAB Games juga memiliki beberapa proyek yang masih belum diumumkan.

Penutup

Dan itulah tadi ke-30 game asal Indonesia yang berhasil tampil pada gelaran Gamescom dan mencuri perhatian pada Devcom Developer’s Conference karena serbuan dari game-game asal Indonesia yang mendominasi hingga menjadi game terbaik pada Indie Arena Booth.

Semoga saja, serbuan semacam ini dapat dipertahankan pada event-event internasional berikutnya agar para gamer dari seluruh dunia mengetahui bahwa para developer asal Indonesia juga memiliki game-game berkualitas yang mampu bersaing secara internasional.

 

Previous Story

Qualcomm Ungkap aptX Lossless, Hadirkan Lossless Audio 16-bit 44.1kHz Berkualitas CD untuk Headphone Nirkabel

Next Story

Dev. Dead Space Remake Tunjukkan Gameplay dan Teknologi Baru Mereka

Latest from Blog

Don't Miss

Review Poco X6 5G Hybrid

Review Poco X6 5G, Performa Ekstrem dan Sudah Dapat Pembaruan HyperOS

Poco X6 membawa layar AMOLED 120Hz dengan Dolby Vision lalu

Review Realme 12 Pro+ 5G, Smartphone Mainstream dengan Zoom Periscope Paling Terjangkau

Realme 12 Pro+ 5G merupakan smartphone paling baru dari realme di