1. Startup

Heboh Super Swarm Badge di Jakarta

Tadi malam, Super Swarm Badge di Blitzmegaplex-Grand Indonesia diburu oleh para pengguna FourSquare di Indonesia. Terus terang awalnya saya tidak memperhatikan sampai timeline tweet saya dipenuhi beberapa tweet yang mengajak untuk check-in dengan Foursquare di Grand Indonesia, lebih tepatnya di Blitzmegaplex.

Super Swarm adalah salah satu Badge yang disediakan oleh Foursquare untuk memberikan 'penghargaan' bagi user yang melakukan check-in di satu lokasi, jumlah user yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Badge ini adalah 250 orang.

Jadi tadi malam ada sekitar 250 orang yang ngumpul dalam satu lokasi dan semuanya melakukan check-in, untuk mendapatkan Badge jenis Super Swarm ini. Kalau melihat data tweet, rata-rata user yang melakukan check-n di Blitzmegaplex-Grand Indonesia ini akan, atau sudah menonton film Iron Man 2, ini bisa juga dipengaruhi oleh kampanye Swarm dan Super Swarm Badge yang Blitzmegaplex lakukan lewat Twitter (saya menggunakan Twiterus untuk melihat data tweet).

So, apa yang hebat dari 250 orang ngumpul disatu tempat dan mengakses satu situs hampir secara bersamaan?

Ada dua pendapat yang ingin saya share dengan para pembaca DailySocial, pertama, apakah ini akan membuat layanan berbasis lokasi menjadi trend di Indonesia? Dan satu lagi, apakah pencapaian Badge ini akan membuat para pelaku bisnis mulai melirik layanan berbasis lokasi dengan lebih serius lagi?

Indonesia terkenal dengan adaptasi trend yang cukup hebat, terutama dari segi internet serta aplikasi yang ada di dalamnya, Facebook dan Twitter hanya dua dari sekian banyak aplikasi internet yang sangat cepat diadaptasi di tingkat lokal dan menjadi trend, bahkan user dari Indonesia menjadi pengguna terbanyak (meskipun bukan paling banyak) dari layanan ini, sebelumnya ada Friendster yang sempat menjadi trend di pengguna internet di sini.

Dengan munculnya Foursquare, salah satu 'permainan' user internet di Indonesia kini bertambah, dan adaptasi mereka juga tidak kalah cepat dengan user dari luar negeri kini, sepertinya layanan berbasis lokasi ini mulai mendapatkan momentumnya di Indonesia.

Sebagai layanan yang lumayan baru diadopsi oleh user di sini, membuat 250 orang mengakses satu situs, hanya untuk mendapatkan badge virtual, bagi saya adalah sebuah indikasi, bahwa user mulai akrab dengan aplikasi ini, dan mereka mulai mau menyediakan waktunya untuk melakukan check-in. Apalagi ditunjang dengan pertumbuhan mobile device yang semakin bertumbuh terus.

Harus diakui memang, momennya tepat, Iron Man 2 sebagai film yang ditunggu hadir di Indonesia, promosi yang dilakukan Blitz juga cukup gencar (setidaknya di Internet), belum lagi iming-iming premier di sini lebih cepat dari di US adalah buzz yang mendukung orang-orang datang berbarengan untuk nonton. Sehingga peluang untuk user mendapatkan Super Swarm Badge menjadi lebih besar.

Belum lagi, Super Swarm Badge merupakan Badge bergengsi karena pencapaiannya yang jarang terjadi dan cukup sulit  untuk mengumpulkan orang sebanyak itu dalam satu event dan melakukan check-in yang hampir bersamaan, di US sendiri Super Swarm terjadi di event-event besar, semacam SXSW.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kalangan bisnis akan semakin melirik layanan berbasis lokasi dalam mendukung pola promosi mereka?

Penggunaan social media, termasuk aplikasi berbasis social network semacam Twitter sudah mulai mendapatkan perhatian dari kalangan bisnis, meski masih sangat jauh jika dibandingkan dengan media konvensional, seperti media cetak atau televisi sebagai sarana promosi, tapi geliat serta trendnya mulai mengarah ke sisi yang positif.

Layanan berbasis lokasi seperti Foursquare sebenarnya punya peluang cukup besar bagi kalangan bisnis, seperti yang pernah saya tulis, layanan ini bisa membuat percakapan antara pelaku bisnis (cafe, bioskop, dll) langsung mendapat respons dari user, dan transaksi, yang biasanya menjadi syarat utama layanan promosi jika dikaitkan dengan bisnis, juga bisa langsung terjadi. User yang melakukan check-in sudah bisa dipastikan akan melakukan pembelian, meski untuk beberapa lokasi, seperti mall misalnya, transaksi tidak bisa dipastikan terjadi.

Meski memang kemungkinan user hanya mampir, lalu melakukan check-in di sekitaran Blitzmegaplex lalu keluar lagi dari area itu pun ada, jadi mereka hanya mengejar Super Swarm Badge, bisa jadi untuk alasan trend, bisa jadi tergerak dengan ajakan tweet untuk mendapatkan Badge jenis ini, yang memang masih jarang terjadi.

Kini keputusan bisa jadi ada di para pelaku bisnis tersebut, kalau mau mengambil kasus Blitzmegaplex, minimal perburuan Super Swarm Badge membuat percakapan yang menyebut dua brand ini di Twitter, meski tidak sampai mencapai trending topics, dan di timeline Foursquare menjadi meningkat.

Jadi, apakah Foursquare akan menjadi Facebook dan Twitter selanjutnya, yang penggunaaannya menjadi sangat masif di Indonesia? Dan mungkinkah Super Swarm Badge ini akan membuat aplikasi lokal, seperti Koprol (lagi-lagi) tergerak untuk segera menambah lagi killer feature di aplikasi mereka?

Kita tunggu perkembangan apa yang akan dilakukan para pelaku binis lokal dan juga perkembangan dari Koprol sebagai salah satu layanan lokal yang selalu dikaitkan jika menyinggung masalah layanan berbasis lokasi.

Sementara itu, bagaimana pendapat para pembaca DailySocial, apakah anda termasuk salah seorang user yang 'memburu' Super Swarm Badge ini tadi malam? Dan bagaimana pendapat anda tentang masa depan layanan berbasis lokasi? Mari kita diskusikan pada kolom komentar.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again