Dark
Light

[Review App] Menjajal Rasa Smartphone Poco Lewat Aplikasi Poco Launcher

3 mins read
October 17, 2018
Poco Launcher Interface
Poco Launcher Interface

Beberapa hari yang lalu Poco, sub brand milik Xiaomi baru saja meluncurkan aplikasi Poco Launcher ke Play Store, memungkinkan perangkat non-Poco untuk mencicipi antarmuka di smartphone yang bikin heboh tersebut.

Poco Launcher dipoles berdasarkan custom ROM buatan Xiaomi untuk semua smartphone Poco. Lebih lanjut dikenal dengan nama MIUI for Poco. Di Play Store, Poco Launcher sudah lepas dari label beta yang artinya sebagian besar fitur-fitur di dalamnya sudah bebas dari bugs. Performanya juga makin ditingkatkan. Untuk mengunduh launcher dari Play Store, Anda hanya ‘membakar’ kuota data sebesar 12MB, cukup ringkas.

Semua perangkat berlogo Mi dipastikan bisa mengunduh dan menggunakan launcher ini. Saya belum mencobanya di smartphone merk lain, tapi sebagian media online sudah mengonfirmasi dukungannya untuk beberapa perangkat Android non-Xiaomi meskipun bukan mendapatkannya langsung dari Play Store.

Anda yang belum mengunduh tapi punya keinginan mencobanya bisa membaca review ini terlebih dahulu untuk mengenal Poco Launcher lebih jauh.

Interface Poco Launcher

Interface yang dihadirkan oleh Poco Launcher sedikit berbeda dari MIUI yang dipakai di semua perangkat Xiaomi. Perbedaan paling ketara terlihat di rancangan ikon, susunan menu dan opsi animasi transisi. Ikon di Poco Launcher terlihat unik dengan pilihan warna yang relatif lebih bervariasi dan berukuran lebih besar ketimbang MIUI. Yang menarik, Poco Launcher tetap dapat dikombinasikan dengan tema-tema dari Xiaomi, sehingga jika Anda terbiasa memakai perangkat dari pabrikan asal Tiongkok itu, Anda tak harus beradaptasi dalam waktu yang lama.

Screenshot_2018-10-16-09-29-34-503_com.mi.android.globallauncher

 

Layar Home di Poco Launcher menampilkan dua widget utama, yaitu pencarian dan jam. Di bagian menu utama akan berjejer lima shortcut aplikasi antara lain Settings, Gallery, Apps, Themes dan penghapus cache. Sementara di bagian dasar akan muncul lima menu lainnya yang terdiri dari panggilan, pesan singkat, browser, Mi Music dan Kamera. Saya belum tahu apakah susunan shortcut ini juga akan diterapkan di perangkat lain, tapi kemungkinan besar penggunaan tema atau launcher sebelumnya akan sedikit berdampak saat Poco Launcher diaktifkan.

Gambar latar yang dipakai oleh Poco Launcher berupa bukit batu dengan latar langit yang bertabur bintang. Seperti kebanyakan launcher, pengguna dapat dengan mudah mengubah gambar latar sesuai keinginan. Hal yang sama juga bisa diimplementasikan ke pilihan widget.

Screenshot_2018-10-16-09-32-09-593_com.android.thememanager

 

Di bagian menu, Poco Launcher menerapkan cara yang berbeda dari launcher lainnya. Alih-alih menggunakan halaman, Poco Launcher menyembunyikan deretan menu yang bisa dibuka dengan menggeser layar dari bawah ke atas atau mentap tanda jarum saat berada layar home utama ataupun yang kedua.

Screenshot_2018-10-16-09-30-57-955_com.mi.android.globallauncher

 

Saat menu ditampilkan, Poco Launcher mengelompokkan shortcut ke dalam 9 kategori berbeda, antara lain Communication, Entertainment, Photography, Tools, Shoppings, Games, Lifestyle, Finance & Business dan Knowledge & Education. Sayangnya, kategori-kategori ini tidak bisa dihapus atau di-edit, tetapi bisa disembunyikan. Untuk mempermudah pencarian, Poco juga menambahkan form pencarian di bagian bawah dan kategori “All” yang akan menampilan semua shortcut dalam satu tempat. Fitur pembeda lainnya adalah pengelompokan aplikasi berdasarkan warna.

Fitur di Poco Launcher

Mempertimbangkan kegunaannya sebagai launcher pengganti, tentu saya tak bisa berekspektasi Poco Launcher akan menawarkan fitur seperti halnya custom ROM.

Fitur di Poco Launcher lebih banyak berhubungan dengan bagaimana launcher bekerja di smartphone, bukan fitur yang menambah fungsi dari perangkat itu sendiri.

Icon Pack

Screenshot_2018-10-16-09-30-04-291_com.mi.android.globallauncher

 

Kehadiran fitur icon pack memang jadi kewajiban di launcher tak terkecuali bagi Poco. Pasalnya, sebagian besar aplikasi launcher sudah melakukan hal yang sama, bahkan dengan kreasi yang lebih beragam. Di Poco Launcher, pengguna mendapatkan dua opsi, ikon bawaan launcher dan ikon dari pihak ketiga yang bisa diunduh dari Play Store.

Grup Otomatis

Screenshot_2018-10-16-09-30-18-476_com.mi.android.globallauncher

 

Secara default, Poco Launcher akan mengelompokkan aplikasi ke dalam grup secara otomatis. Tetapi, fitur ini bisa dimatikan dengan konsekuensi Anda akan mengatur sendiri ketika memasang aplikasi atau game baru. Selain pengelompokkan otomatis, launcher juga mempunyai opsi untuk mengatur susunan dan menyembunyikan grup yang dianggap tidak perlu.

Grup Berdasarkan Warna

Screenshot_2018-10-16-09-34-17-897_com.mi.android.globallauncher

 

Seperti yang sudah disinggung di pembahasan interface, Poco Launcher mempunyai opsi pengelompokkan aplikasi berdasarkan warna. Fitur ini dimatikan secara default, jadi harus dihidupkan lebih dulu di panel pengaturan.

Layout

Screenshot_2018-10-16-09-30-37-426_com.mi.android.globallauncher

Urutan shortcut aplikasi pada dasarnya diterapkan berdasarkan abjad, tetapi jika Anda merasa kurang nyaman, Anda bisa mengubahnya ke urutan aslinya.

Mengunci Layar Home

Poco Launcher sudah mempunyai rancangan dan pilihan sendiri untuk layar home. Tetapi, sebagai pemilik perangkat Anda bebas memutuskan shortcut apa saja yang tampil di sana. Dan untuk menjaga susunannya tetap rapi, Poco menawarkan opsi mengunci layar sehingga tidak bisa diubah baik dengan sengaja atau tidak.

Efek Transisi

Screenshot_2018-10-16-09-31-50-234_com.mi.android.globallauncher

 

Selain wallpaper dan ikon, Anda juga bisa membuat launcher terasa lebih keren, yakni dengan menerapkan efek transisi antar halaman. Efek transisi yang tersedia terdiri dari empat pilihan, yaitu slide, crossfade, tumble dan page.

Menyembunyikan Ikon

Terakhir, Poco juga mempunyai opsi untuk menyembunyikan ikon. Tetapi, untuk melakuannya Anda harus membuat pin atau kunci terlebih dahulu. Jadi, fungsinya hampir sama dengan App Lock di MIUI.

Kesimpulan

Sisi interface Poco Launcher terbilang tak terlalu istimewa, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa dengan launcher di MIUI-nya Xiaomi. Kelebihan Poco Launcher sebenarnya terletak pada performanya yang sangat ringan dan cepat, cocok untuk mereka yang mempunyai banyak koleksi aplikasi.

Pengelompokkan aplikasi berdasarkan warna juga cukup pintar meski rancangan tombolnya menurut saya masih terasa kurang nyaman.

Sparks

  • Ringan dan cepat
  • Ikonnya unik dan segar
  • Mudah digunakan

Slack

  • Tak ada yang baru di bagian status bar dan notifikasi
  • Grup aplikasi yang tidak bisa di-edit membuat layout grup terlihat berlebihan karena teksnya terlalu panjang. Pengguna yang tidak berbahasa Inggris juga akan kesulitan.
  • Fitur-fiturnya masih bisa ditingkatkan.
Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Tahun Depan, Winamp Bangkit dari Tidur Panjangnya

Menurut survei TNS, sebanyak 49% masyarakat Indonesia yang tahu tentang aset kripto menyatakan ingin memiliki cryptocurrency
Next Story

Survei TNS: Bitcoin Masih Diminati di Indonesia, Volatilitas Harga Jadi Kekhawatiran Utama

Latest from Blog

Mengenal LISSA, Solusi AI Terbaru dari Lenovo

Lenovo Indonesia memperkenalkan LISSA (Lenovo Intelligent Sustainability Solutions Advisor), sebuah inovasi paling mutakhir mereka dalam bidang artificial intelligence (AI) dan pengurangan emisi.

Don't Miss

Review Poco X6 5G Hybrid

Review Poco X6 5G, Performa Ekstrem dan Sudah Dapat Pembaruan HyperOS

Poco X6 membawa layar AMOLED 120Hz dengan Dolby Vision lalu

Tiga Smartphone POCO untuk Tiga Kebutuhan yang Berbeda di Saat Mudik

Setiap orang memiliki cara dan usahanya tersendiri untuk menjadikan acara