3 August 2015

by Yoga Wisesa

'Soft Launch' di Indonesia, Sanggupkah OnePlus 2 Sikat Smartphone Flagship Kompetitor?

Berbicara soal produsen smartphone, OnePlus boleh disebut sebagai salah satu nama yang unik. Didirikan oleh mantan petinggi Oppo, di satu sisi OnePlus ingin mencoba menyuguhkan produk eksklusif, tapi di sisi lain mereka mau merangkul semua fans global secara inklusif. Slogan dalam pengenalan OnePlus 2 juga tidak kalah menarik, yaitu 'flagship killer 2016'.

Setidaknya ada dua pertanyaan muncul dari tagline tersebut. Benarkah OnePlus 2 sanggup menyikat smartphone tipe-tipe flagship? Lalu bukankah sekarang masih tahun 2015, mengapa mereka membubuhkan angka 2016 di sana? Menurut Michael Tideback selaku Expansion Manager OnePlus, ia sempat tertawa ketika mendengar slogannya. Namun kata flagship killer 2016 ternyata berhubungan dengan moto never settle OnePlus.

Never settle maksudnya adalah mereka selalu berusaha menyajikan pengalaman terbaik untuk pengguna, dan tidak berhenti hingga OnePlus menemukannya. Dan upaya ini merupakan proses berkesinambungan, sebuah target jangka panjang. "Sejauh ini, kami sama sekali belum membunuh smartphone flagship manapun," tutur Tideback dengan canda.

Info menarik: [Guest Post] Pengalaman ‘Bertemu’ OnePlus 2 di Jakarta

Michael Tideback menjelaskan bahwa dalam peluncuran smartphone baru, biasanya sebuah video akan diperlihatkan, memamerkan handset dari sudut-sudut artistik dan close-up. Meski langkah serupa diterapkan di acara soft launching OnePlus 2 di Jakarta, Mike ingin kita memandang produk baru mereka dengan perspektif berbeda. Di awal presentasi, ia memaparkan masalah terbesar smartphone modern: spesifikasinya sama sehingga sulit dibedakan.

Seperti sang pendahulu, hardware OnePlus 2 diramu secara optimal demi memberikan pengalaman terbaik buat pengguna. Dan optimal tidak selamanya sinonim dengan kata tercanggih ataupun terbaru. Tim OnePlus percaya, hal tersebut dapat dipenuhi lewat kolaborasi bersama partner ahli. Tapi intinya, mereka tidak pernah mau berkompromi soal kualitas, serta menawarkan nilai lebih pada konsumen via desain inovatif.

Untuk memperlihatkan dukungan di sisi komponen internal, konferensi pers OnePlus 2 turut dihadiri Country Manager Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong. Berdasarkan informasi Shannedy, system-on-chip Snapdragon 810 yang ditanamkan dalam handset merupakan varian top-tier, memungkinkan fitur-fitur canggih semisal sensor biometrik sidik jari sampai kapabilitas multitasking mumpuni.

OnePlus dan Qualcomm sangat bangga dengan kehadiran port USB Type-C di OnePlus 2. Dikembangkan di saat yang hampir sama seperti USB 3.1, Type-C dimaksudkan buat jadi standard future-proof, tak jauh berbeda dari port Lightning dan interface Thunderbolt. Melaluinya, connector bisa dimasukkan secara bolak-balik. Selain konektivitas, USB Type-C juga berperan dalam proses pengisian ulang baterai 3.300mAh. Dan sudah pasti, daya tahan baterai sangat krusial untuk menopang display.

 

Jendela Anda mengakses konten mobile adalah layar IPS berukuran 5,5-inci dengan teknologi ultra-bright LED, resolusi 1080p, berkepadatan 401ppi, serta rasio kontras 1500:1. Panel tersebut dijanjikan sangat cerah dan jernih, terlihat jelas dalam sudut 178 derajat, bahkan mampu mengalahkan teriknya sinar matahari siang. Rasio kontras yang tinggi menyebabkan warna hitam tampak lebih gelap, warna-warni lebih akurat, dan menghidari kelebihan saturation.

Info menarik: OnePlus 2 Resmi Diperkenalkan, Simak Spesifikasi Lengkapnya di Sini!

Terkait layar, sebuah pertanyaan diajukan oleh seorang jurnalis. Sebagai 'flagship killer', mengapa resolusi OnePlus hanya full-HD - sementara smartphone lain sudah menyediakan hingga QHD? Sekali lagi kata optimal ialah kuncinya, produsen hanya peduli kepada pengalaman pengguna, bukan berlomba-lomba dengan angka dan spesifikasi. 1080p adalah level terbaik buat menampilkan kualitas display bermutu tanpa mengorbankan baterai.

Kapabilitas fotografi juga diklaim tidak sekedar menitikberatkan megapixel. Mengapa demikian? OnePlus memampatkan teknologi 1.3µm pixel 'pengumpul cahaya' di sensor 13-megapixel, memastikan performa foto di kondisi temaram tetap prima. Sensor dibantu lensa f/2.0 enam-elemen, buat meminimalisir distorsi ketika siang maupun malam hari, ditambah fokus laser, sistem optical image stabilizer, serta flash dual LED.

Sayang sekali sesi hands-on OnePlus 2 di akhir event soft launch sedikit mengecewakan. Para jurnalis hanya mempunyai waktu tiga menit buat menguji device, sehingga saya belum bisa berkomentar soal performa hardware OnePlus 2 dipadu platform OxygenOS (berbasis Android 5.1). Yang jelas, penampilannya lebih cantik lagi dibanding OnePlus 1. Unit demo itu ber-backcover serat kevlar DuPont anti-peluru, body-nya tampak tipis dan melengkung anggun. Namun saya pribadi lebih memilih cover berbahan rosewood atau bambu.

Walaupun Tideback mengaku ia belum yakin kapan tepatnya OnePlus 2 akan diluncurkan di Indonesia, press release menyebutkan triwulan keempat 2015. Tipe yang pertama masuk ialah OnePlus 2 64GB, dijajakan di kisaran Rp 5,4 juta. Metode pemasarannya tetap sama, mengusung sistem undangan dan reservasi melalui Lazada.