Dark
Light

Antara Spectator Mode dan Kualitas Tayangan Esports Wild Rift

4 mins read
March 3, 2021
Sumber Gambar - Wild Rift Vietnam Official Channell.

Skena esports game League of Legends: Wild Rift mungkin menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu kehadirannya. Pasalnya, kesuksesan Riot Games membina League of Legends di PC menjadi esports dunia jadi salah satu alasannya. Di luar dari soal cara penyajian kompetisi dan strategi bisnis yang dilakukan, hal lain yang juga mendongkrak kesuksesan tersebut adalah bagaimana Riot Games menjaga kualitas game-nya itu sendiri.

Beberapa bulan ke belakang, Wild Rift sempat mengalami momen stagnasi, terutama ketika fitur Spectator yang dinanti tak kunjung hadir. Komunitas pun sempat bertanya-tanya kapan hadirnya fitur tersebut? Atau mungkin Riot Games tidak berencana membuat Wild Rift jadi esports? Untungnya fitur yang lama didamba tersebut akhirnya hadir di awal Februari 2021 kemarin. Redaksi Hybrid.co.id kebetulan berkesempatan menanyakan alasan kenapa Riot Games butuh waktu cenderung lama untuk menghadirkan fitur tersebut.

Maddy Wojdak selaku Growth Strategies dari Riot Games menjadi perwakilan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Maddy mengatakan bahwa salah satu alasan terbesar kenapa fitur tersebut lama hadir ke dalam Wild Rift adalah karena banyaknya informasi yang harus dihadirkan ke dalam layar smartphone yang kecil.

Maddy mengatakan. “Layaknya League of Legends, Wild Rift memiliki banyak informasi yang perlu ditampilkan di layar saat ditonton (Seperti build item, jumlah Gold, dan lain sebagainya). Namun device smartphone tidak seperti PC. Karenanya kami berusaha mencari cara agar pengguna tidak kesulitan untuk menyaksikan permainan saat menggunakan Spectator Mode di Wild Rift yang ada di layar kecil ponsel.”

Maddy Wodjak
Maddy Wojdak, Growth Strategies Riot Games. Sumber Gambar – Riot Official

Setelah update hadir ke dalam game, momen perdana saya melihat bentuk Spectator Mode di dalam game Wild Rift adalah pada pertandingan Wild Rift Asia Brawls yang diadakan oleh YouTuber bernama Assassin Dave. Saya cukup takjub saat melihatnya karena merasa Spectator Mode Wild Rift mirip sekali dengan League of Legends; dan kemiripan tersebut positif.

Proporsi antar elemen interface terasa pas dengan informasi-informasi penting terpampang cukup jelas, mulai dari Champion apa membawa Spell apa, berapa total Gold yang didapatkan, tim apa mendapat Dragon jenis apa, sampai apa saja daftar item yang sudah dibuat oleh masing-masing pemain. Ditambah, pergerakan dan transisi Zoom In-Zoom Out kamera in-game yang halus juga patut diapresiasi kehadirannya.

Dari semua hal tersebut, proporsi ukuran yang pas antara karakter dengan Health Bar di Wild Rift membuat pengalaman menonton jadi semakin nikmat. Sudah ada beberapa MOBA di mobile yang sukses di pasaran dan tampil sebagai esports. Namun demikian saya merasa belum ada satupun di antara para developer tersebut sadar, bahwa proporsi karakter dengan health bar di beberapa game tersebut tidak pas dan cukup mengganggu pengalaman menonton.

Salah satu yang jadi contoh kasus adalah Spectator Mode di game AOV. Dalam pertarungan besar penuh kemelut, saya seringkali tidak tahu karakter apa sedang melakukan apa (bahkan kadang tidak tahu karakter apa yang sedang bertarung). Saya hanya bisa lihat Health Bar melayang dengan nickname pemain tertulis, saling tumpuk, sampai tiba-tiba salah satu Health Bar terus berkurang lalu hilang karena karakternya mati.

Wild Rift menghadirkan Health Bar yang lebih kecil, namun tetap memberi dengan informasi jelas soal siapa yang masih segar bugar, siapa yang sekarat, atau siapa yang tiba-tiba meninggal. Lebih baiknya lagi, Wild Rift bahkan juga memberi informasi di atas Health Bar apabila karakter terkena disable yang penting di dalam pertarungan (terkena Airborne misalnya). Karenanya proporsi Health Bar dengan karakter game di Wild Rift bisa dibilang sebagai perubahan kecil yang punya dampak besar kepada pengalaman menonton.

Sumber
Dalam keadaan kemelut, penonton hampir tidak bisa tahu di mana dan sedang apa para karakter yang bertarung di Arena of Valor karena tertutup Health Bar. Sumber Gambar – Arena of Valor Official YouTube Channel.
Sumber Gambar - Wild Rift Vietnam Official Channell.
Dalam Wild Rift, ukuran Health Bar yang lebih kecil membuat penonton bisa melihat lebih jelas siapa yang ada di mana dan sedang apa, walau aksinya tetap penuh kemelut. Sumber Gambar – Wild Rift Vietnam Official YouTube Channel.

Pembahasan barusan adalah pembahasan Spectator Mode dari sisi kebutuhan untuk penayangan pertandingan. Namun, fitur itu sendiri sebenarnya tersedia dan dapat digunakan oleh semua pemain. Sebagai pemain, kita bisa menyasikan pertandingan dari kawan yang sedang bermain di dalam Friend List. Secara keseluruhan, fiturnya sama persis. Namun pengalaman penggunaannya tergolong cukup sulit karena tombol-tombol sentuh di dalam game terlalu kecil untuk layar ponsel yang juga kecil. Selain itu, ketidakhadiran fitur rewind juga jadi bentuk kekurangan lain.

“Sebenarnya fungsi rewind adalah fungsi lain yang sangat ingin kami kembangkan lebih jauh. Kami sadar bahwa saat pemain menyaksikan replay, pemain tidak hanya ingin melihat rekamannya tetapi juga ingin mundur ke momen tertentu. Sayangnya untuk saat ini Wild Rift tidak dapat memutar balik rekaman pertandingan, karenanya fitur itu tidak ada di dalam game saat ini. Kami akan menelisik dan mencari tahu lebih jauh apakah kami dapat mewujudkan fitur tersebut ke dalam game di masa depan, demi para pemain.” Tulis Maddy Wojdak merespon pertanyaan saya terkait Spectator Mode di dalam Wild Rift.

nonton pertandingan orang
Sebagai pemain, Anda bisa menonton pertandingan kawan yang ada di dalam Friend List.
contoh full interface
Tangkapan gambar pada saat saya mencoba menonton pertandingan kawan di smartphone dengan layar 6,5 inci. Walaupun terlihat enak pada tangkapan gambar, namun mengoperasikannya tergolong sulit karena tombol-tombol terlalu kecil.

Walau terasa mudah, tapi sepertinya ada tingkat kesulitan tertentu saat developer ingin dapat menyajikan suatu fitur yang biasa kita lihat di game PC ke dalam game mobile. Keterbatasan teknis mungkin jadi salah satu alasannya. Bagaimanapun, teknologi pengembangan game (bahasa pemograman dsb.) di mobile muncul lebih belakangan ketimbang teknologi pengembangan game di PC/Konsol adalah fakta yang tak bisa tertampik. Karenanya, bisa jadi teknologi pengembangan game di mobile ketinggalan hal yang sebenarnya bisa mudah dilakukan di PC.

Merujuk kepada wawancara saya tanggal 28 Oktober 2020 lalu, Brian Feeney selaku Design Director Wild Rift juga mengakui bahwa mengembangkan game mobile adalah satu tantangan tersendiri. Hal tersebut mengingat tim pengembang di Riot Games punya kemampuan yang lebih kuat di bidang pengembangan game PC ketimbang game mobile.

Pada akhirnya Spectator Mode di Wild Rift sebenarnya tergolong sudah cukup lengkap dan hanya butuh sedikit polesan saja. Selain fitur rewind, tambahan lain seperti susunan pemain berdasarkan role in-game (seperti yang disebut Hasagi.gg) sebenarnya jadi polesan lain yang bisa membuat Spectator Mode semakin meanrik. Bagaimana dengan pendapat Anda sendiri? Apakah sudah cukup puas dengan Spectator Mode di Wild Rift dan jadi tidak sabar menyaksikan keseruan esports Wild Rift nantinya?

Previous Story

Samsung Bermitra dengan XBOX, Tanggal Razer DevCon dan Sponsor SimRacing

Pendanaan Seri A dan Pivot Raena
Next Story

Fokus Raena di Indonesia Setelah Kantongi Pendanaan Seri A dan Lakukan Pivot

Latest from Blog

Don't Miss

Champion baru League of Legends, Briar

Mengenal Briar, Champion Baru League of Legends yang Sering Kehilangan Kendali

Sempat muncul bocorannya beberapa waktu lalu, Briar akhirnya resmi diperkenalkan
Buildbox AI

Buildbox Kembangkan AI untuk Membuat Narasi Game

Pengembangan AI atau kecerdasan buatan memang terus berkembang ke berbagai