Adknowledge Bermitra dengan Grup Axiata untuk Masuki Pasar Periklanan Digital Asia Pasifik
Perusahaan teknologi periklanan yang berasal dari Amerika Serikat Adknowledge mengumumkan kemitraan dengan Axiata Digital Advertising, bagian Grup Axiata, untuk memasuki pasar periklanan Asia Pasifik. Pasar yang langsung dimasuki kemitraan ini adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan India. Grup Axiata adalah induk perusahaan telekomunikasi nomor dua terbesar di Indonesia, XL Axiata.
Disebutkan dalam rilis persnya, Adknowledge akan bekerja sama dengan bisnis, agensi periklanan, dan pengembang aplikasi untuk menyediakan strategi periklanan yang didorong oleh data (data-driven) untuk meningkatkan brand awareness, menambah penjualan dan instalasi aplikasi melalui video digital, mobile, dan pemasaran melalui media sosial.
CEO Adknowledge Inc Ben Legg mengatakan, "Kami sangat bersemangat berkolaborasi dengan Axiata Digital untuk membawa lebih banya solusi periklanan digital bagi brand dan konsumen. Dengan teknologi, pengalaman, dan keahlian yang kami miliki, kami akan mengubah cara para pengiklanan untuk terhubung dengan target pasarnya di seluruh wilayah Asia Pasifik yang berkembang pesat untuk segmen mobile. Adknowledge memiliki kemamputan tak tertandingi untuk menjangkau konsumen melalui video di YouTube dan melalui platform media sosial dan mobile."
President dan Group CEO Axiata Jamaludin Ibrahim menambahkan, "Adknowledge telah berada di bisnis ini selama lebih dari sepuluh tahun dan telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dan agensi periklanan terbesar di dunia. Dengan lebih dari dua miliar pengguna mobile di kawasan Asia Pasifik, kami percaya kemitraan ini akan menjamin konsumen mendapatkan iklan yang lebih relevan dan targeted. Hal ini berarti pengalaman yang lebih baik untuk mereka, dan hal yang lebih efisien dan pintar (untuk mendorong pembelian) bagi brand dan agensi."
Pasar iklan digital di Asia Pasifik memang masih dalam pertumbuhan positif. Khusus untuk Indonesia, porsi belanja iklan digital tahun ini diperkirakan akan mencapai $950 juta (sekitar Rp 12 triliun), atau meningkat 80% ketimbang tahun sebelumnya, sedangkan porsi belanja iklan khusus segmen mobile diprediksikan mencapai $50 juta (sektiar 630 miliar).