AIDA: Definisi, Konsep, Tujuan, Cara Menerapkannya
Jika kamu ingin membangun sebuah bisnis, sangat penting untuk mengetahui strategi penjualan yang satu ini! Simak penjelasan artikel ini untuk dapat mengetahui definisi, konsep, tujuan, serta bagaimana cara menerapkan strategi AIDA!
Salah satu tugas di bidang marketing adalah merancang strategi penjualan yang terbaik agar produk dapat terjual sesuai target. Tentu saja hal ini membutuhkan strategi-strategi yang dapat mewujudkan hal itu. Salah satunya adalah strategi AIDA.
AIDA merupakan singkatan dari Awareness (Kesadaran/Daya Tarik), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi). Strategi AIDA dapat kita terapkan untuk mempromosikan suatu produk untuk meningkatkan penjualan.
Lalu, bagaimana cara kerja AIDA? Apa yang harus kita terapkan dari AIDA? Berikut ini adalah penjelasan detail terkait AIDA!
Awareness/Attention (Kesadaran/Daya Tarik)
Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap Awareness, atau menciptakan kesadaran atau daya tarik pada sebuah brand atau produk yang kamu jual. Tahap ini merupakan proses yang penting di dunia marketing.
Proses ini bertujuan agar brand atau produk yang kita jual semakin dikenal oleh calon pelanggan, hal ini biasa disebut dengan brand awareness.
Bagaimana membuat brand kita semakin dikenal? Tentu saja kita harus mengemas brand semenarik mungkin untuk menarik perhatian calon pelanggan.
Para marketer memiliki beberapa cara untuk melakukan tahap ini, yaitu:
- Membuat iklan konvensional. Iklan yang dibuat di media elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, brosur, PR, dll.
- Menggunakan media sosial. Marketer dapat menggunakan copywriting, mengunggah konten yang relevan dengan brand, berinteraksi dengan audiens.
- Mengadakan sebuah event, hal ini dapat dilakukan untuk lebih memperkenalkan brand seperti mengadakan event atas peluncuran produk baru.
Interest (Minat)
Tahap kedua yang dilakukan adalah tahap Interest, atau tahap dimana kamu harus mempertahankan minat pelanggan. Tahap ini dikenal sebagai tahap yang cukup sulit karena kita harus mampu menjaga ketertarikan pelanggan dengan brand.
Tahap ini bertujuan untuk mendorong calon pelanggan untuk melakukan riset atau mencari tahu informasi lebih lanjut terkait brand kamu.
Biasanya, para marketer lebih memanfaatkan copywriting artikel dalam tahap ini. Dengan membuat artikel atau informasi yang relevan dan menarik.
Contohnya adalah jika kamu memiliki bisnis makanan bayi, kamu bisa membuat copywriting tentang “Bagaimana Cara Menghadapi Anak Mogok Makan?”
Dengan konten-konten seperti itu, maka akan semakin banyak calon pelanggan yang tetap bertahan di brand tersebut karena selain menjual produk, brand kamu juga memberikan informasi-informasi bermanfaat yang relevan.
Desire (Keinginan)
Tahap ketiga yang dilakukan adalah tahap Desire, atau tahap dimana kamu harus membuat calon pelanggan memiliki keinginan untuk brand atau produk tersebut.
Tahap ini bertujuan agar calon pelanggan menyadari bahwa mereka membutuhkan brand atau produk kamu, sehingga akan timbul keinginan untuk membelinya.
Para marketer dapat memanfaatkan beberapa cara untuk dapat menciptakan keinginan calon pelanggan untuk membeli produk, yaitu menjelaskan dengan detail bagaimana brand atau produk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh calon pelanggan
Selain itu, juga dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa ada orang yang sudah menggunakan brand atau produk untuk membuktikan bahwa brand kamu dapat membantu permasalahannya.
Contohnya adalah jika kamu memiliki bisnis minyak rambut, kamu dapat memperlihatkan testimoni berupa foto sebelum dan sesudah penggunaan minyak rambut. Hal ini akan menciptakan keinginan membeli terutama bagi yang memiliki masalah yang sama.
Action (Tindakan)
Tahap terakhir namun tak kalah penting ini adalah tahap Action. Ini adalah tahap dimana calon pelanggan melakukan pengambilan keputusan terhadap brand kamu.
Pelanggan dapat membuat keputusan yang berbeda-beda, seperti mengunjungi toko, menghubungi via kontak yang tertera, bertanya tentang produk yang dijual, dan keputusan lainnya.
Namun, tidak semua yang melakukan keputusan-keputusan itu akan membelinya. Tapi tetap pastikan bahwa walaupun mereka tidak jadi membeli, mereka mendapat pandangan yang positif terhadap brand atau produk kamu.
Demikianlah penjelasan tentang konsep-konsep AIDA. Jika kamu tertarik di bidang marketing, atau sedang membangun sebuah bisnis, sangat penting untuk mengimplementasikan AIDA dalam bisnis kamu!
Semoga bermanfaat.