1. Startup

Algoritme Baru Trending Topic Twitter (Update)

Kalau anda aktif di Twitter dan juga salah satu pendukung tim bulu tangkis Indonesia di Thomas Cup, yang penayangan babak finalnya disiarkan kemarin secara langsung di televisi, mungkin anda sempat memperhatikan, bahwa Indonesia kembali menjadi 'raja' di Trending Topic Twitter.

Kalau melihat sejarah tentang 'kejayaan' topik dari Indonesia, memang ini bukan yang pertama, tapi sejak ada perubahan alogaritma algoritme dari Twitter  yang diumumkan oleh Twitter beberapa hari yang lalu, sepertinya juga turut berpengaruh pada kemunculan tidak hanya satu tapi lebih dari tiga, bahkan dari twitterverse saya melihat ada yang mencatat lebih dari 5 Trending Topic asal Indonesia, dan semuanya berhubungan dengan Thomas Cup.

Twitter melakukan perubahan alogaritma algoritme untuk Trending Topics dari yang dulunya mengidentifikasi topik yang telah menjadi populer sehari-harinya, kini alogaritma algoritme yang baru akan mengindentifikasi topik-topik yang dengan cepat menjadi populer, yang berarti sedang dibicarakan olah banyak user di Twitter.

Twitter yang berisi data realtime, yang digunakan untuk membangun percakapan, berbagi informasi baik itu link atau gambar adalah tentang apa yang terjadi saat ini, dan Trending Topic pun sudah selayaknya meng-capture itu semua, dengan parubahan perubahan ini Twitter kini berusaha untuk membuat Trending Topic menjadi relevan kembali dan berusaha membuatnya menangkap apa yang tengah menjadi topik, yang bukan hanya 'paling' banyak dibicarakan tapi yang 'sedang'banyak dibicarakan di seluruh dunia.

Contoh yang paling mencolok, adalah trending topic 'abadi' Justin Beiber Bieber, yang menghilang dari posisi sebagai trending topic abadi. Saya sendiri sempat bertanya-tanya mengapa Justin Beiber Bieber ini kok bisa muncul terus di trending topic, dan merasa terganggu karena Trending Topic tidak lagi bisa memberikan data tentang apa yang sedang terjadi saat ini atau setidaknya tidak terlalu jauh dari berbagai peristiwa penting di twitterverse.

Namun dengan alogaritma algoritme baru ini, setidaknya ada harapan baru akan fitur Trending Topic untuk kembali bisa memberikan data yang cukup relevan dan membari gambaran lebih baik tentang berbagai peristiwa yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Twitter juga memberikan catatan tambahan bahwa alogaritma algoritme yang baru ini tidak menghalangi topik apapun untuk bisa menjadi Trending Topic serta menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan perkerjaan yang masih dalam tahap proses, yang berarti masih belum sempuran sempurna dan masih akan terus berkembang. Seperti saat tulisan ini ditulis, meskipun Justein Beiber Bieber hilang dari daftar Trending Topics, tapi kini muncul Bieber Trend dan #letbiebertrend yang masih sama, membahas Justin Beiber Bieber.

Jadi, topik yang berkaitan tentang Thomas Cup yang berasal dari Indonesia, apakah itu yang membicarakan topik Markis Kido, atau menggunakan hastag Thomas Cup, menjadi Trending Topic dikarenakan bukan hanya user Indonesia yang banyak melakan melakukan tweet, tapi juga memang peristiwa itu sedang terjadi atau setidaknya banyak orang yang membicarakan topik tersebut karena eventnya sedang berjalan.

Trending Topisc sebenarnya sangat membantu untuk mencari dan mendapatkan berbagai topik yang sedang terjadi di belahan dunia mana pun, namun, seperti yang ditulis Mashable nilai dari Trending Topics semakin menurun, tapi dengan perubahan alogaritma algoritme ini, semoga saja bisa membuat Trending Topic menjadi lebih relevan kembali.

Bagimana pendapat anda, apakah anda merasakan perubahan alogaritma algoritme dari Twitter atas Trending Topics?  Apkah mungkin perubahan alogaritma algoritme ini bisa membantu Trending Topics menjadi lebih baik?. Mari share pendapat anda pada kolom komentar.

Thanks to @anakcerdas untuk screenshot Trending Topic.

Ralat: okay, maaf para pembaca DailySocial, saya habis jalan-jalan dari desa di pinggir pantai jadi berasa masih dipedalam, saya minta maaf, dan saya perbaiki beberapa kesalahan yang ada, dan gosip bahwa saya itu fans berat Justin Bieber atau saya terkena efek #becauseofweed, sama sekali tidak benar. :D