Sudahkah Anda Mengenal Service Branding dalam Bisnis Jasa?
Bagaimana Service Branding Dapat Menjadi Bahasa Komunikasi Melalui Layanan?
Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah perusahaan di sektor jasa membangun dan memelihara identitasnya? Terjalin dari serangkaian kegiatan strategis, service branding membentuk pondasi utama dalam mengembangkan merek di berbagai industri dan perusahaan jasa.
Namun, bagaimana konsep ini dapat menjembatani kesenjangan antara jasa sebagai layanan tak berwujud fisik, pengalaman pelanggan, dan identitas merek? Bagaimana service branding dapat mencakup semua aspek pembangunan merek, dari citra karyawan hingga kualitas layanan inti, dalam upaya menciptakan identitas merek yang tak terlupakan?
Artikel ini akan membahas mengenai service branding dan memahami mengapa hal ini bukan sekadar strategi, melainkan bahasa komunikasi yang mampu menyampaikan nilai dan identitas perusahaan sektor jasa.
Mengenal Service Branding
Dikutip dari Scientific Research Publishing, service branding adalah serangkaian kegiatan strategis yang mencakup semua aspek pembangunan merek di sektor jasa, industri jasa, dan perusahaan jasa.
Berbeda dengan merek produk yang fokus pada produk fisik, bisnis jasa melibatkan representasi nyata dari pelayanan yang tidak berwujud. Ini mencakup elemen-elemen abstrak seperti pengalaman pelanggan, citra karyawan, dan kualitas layanan inti.
Tantangan Service Branding
Bisnis jasa dihadapkan pada tantangan unik karena sifat tak berwujud dari jasa yang ditawarkan. Berbeda dengan produk yang dapat dikonsumsi terlebih dahulu kemudian terbentuklah persepsi atasnya, konsumen pada bisnis jasa tidak dapat mengonsumsi jasa sebelum mereka membentuk persepsi mereka terhadap layanan tersebut.
Karenanya, kualitas layanan, citra staf, dan faktor lingkungan semuanya menjadi elemen yang signifikan dalam membentuk persepsi konsumen dalam bisnis jasa.
Dengan demikian, service branding bukan hanya tentang apa yang ditawarkan perusahaan. Service branding juga mencakup bagaimana pengalaman dan interaksi tersebut membentuk citra merek secara keseluruhan.
Contoh Service Branding
- Gojek dikenal sebagai layanan transportasi terdepan di Indonesia dengan tagline "Pasti Ada Jalan,". Tagline tersebut membentuk persepsi konsumen bahwa Gojek adalah solusi kemudahan layanan transportasi yang andal.
- Traveloka, sebagai platform perjalanan terkemuka, mengusung tagline "Life, Your Way" untuk menunjukkan komitmen pada pengalaman perjalanan yang sesuai dengan keinginan setiap pelanggan.
- Indihome memposisikan diri sebagai penyedia layanan Wi-Fi terdepan dengan tagline "Konektivitas Tanpa Batas,". Hal itu menyoroti peran koneksi internet berkualitas dalam meningkatkan kualitas hidup pelanggan.
Service branding bukan hanya tentang jasa yang ditawarkan, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan membentuk persepsi dan memperlakukan pelanggan mereka.
Dengan fokus pada pelayanan berkualitas, konsistensi, inovasi, dan keterlibatan pelanggan, perusahaan dapat membangun citra positif untuk memenangkan hati konsumen.