Apakah Emoticon Imut Bisa Membawa Keberhasilan Pada Aplikasi Line?
Utara Selatan dan Jepang, menumbuhkan pertanyaan yang cukup menarik.
Apakah ada ceruk pasar bagi aplikasi messaging seperti Line? Ternyatanya ada.
Line, dikembangkan oleh Naver Japan, anak perusahaan dari Naver, salah satu perusahaan internet paling populer di Korea Utara Selatan. Aplikasi ini menarik banyak pengguna secara masif karena emoticon imut mereka. Setidaknya itu yang teman-teman saya katakan ketika saya menanyakan apa perbedaan dari Line dengan Whatsapp. Jangan salah mengerti, Line juga memiliki fitur panggilan langsung, fitur yang tidak dimiliki oleh Whatsapp. Namun fakta bahwa emoticon atau (stiker) adalah diferensiasi yang paling populer dari Line atas layanan lain, menjadi pertanyaan yang menarik selanjutnya.
Berdasarkan beberapa fakta ini, saya menyimpulkan bahwa masih ada pasar untuk aplikasi messaging seperti Line.
Jika Line bisa mengeksploitasi kebutuhan pengguna akan emoticon yang lucu, ada banyak hal lain yang bisa menarik menarik pengguna yang sebelumnya menggunakan IM seperti Skype. Tentu saja saya membandingkan Line dengan Skype karena beberapa fiturnya yang mirip. Namun Line secara sukses menarik kebutuhkan pengguna dan membuat produk yang menawarkan kebutuhan tersebut, dan mungkin saja ini lebih pada kultur, siapa tahu.
Saat ini, Line tersedia untuk pengguna Android dan iOS namun mereka sedang mempersiapkan ketersediaan aplikasi mereka untuk desktop, dan ini yang tidak banyak dilakukan oleh pesaing mereka. Dengan cara tertentu, ini menempatkan Line menjadi saingan Yahoo! Messenger, namun lebih bagus. Ini mengkonfirmasi fakta bahwa pasar untuk instant messenger masih terbuka luas dan tentunya masih banyak ruang untuk ceruk pasar dan inovasi di segmen ini.