1. Startup

Aplikasi Mobile Jakarta Smart City Belum Bisa Diandalkan

Butuh beberapa pembenahan teknis yang lebih baik

Niat baik Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan wilayahnya sebagai kota pintar patut diapresiasi. Gencar digagas sejak era Joko Widodo, kini gagasan tersebut dilanjutkan dengan baik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. Salah satunya ialah aplikasi mobile Jakarta Smart City yang sayangnya belum bisa diandalkan dengan segera.

Aplikasi dengan nama resmi Jakarta Smart City Portal ini telah tersedia di kedua platform iOS dan Android. Sejatinya aplikasi ini merupakan alternatif dari platform online berbasiskan web yang dahulu sempat kami bahas sebelumnya.  UI/UX yang disajikan pun persis menyerupai versi web yang dapat diakses di situs smartcity.jakarta.go.id.

Lantaran kesamaan tersebut, mungkin pihak pengembang melewatkan beberapa poin dalam penyesuaian di  aplikasi mobile. Aplikasi kurang tampil secara optimal di platform iOS ketika tim kami mencobanya. Beberapa alignment dari font terlihat berantakan, scrolling terasa kasar, dan beberapa opsi informasi tidak menunjukkan simbol dan legenda.

Opsi “Sosial Media Waze” contohnya yang menurut kami patut diberi catatan. Mengaktifkan opsi tersebut membuat kinerja smartphone sangat berat. Aplikasi tidak memuat dan mengkompresi data dengan baik. Fitur yang kurang berhasil merebut hati pengguna, karena mereka dapat mengaksesnya dengan layanan yang lebih baik melalui aplikasi Waze itu sendiri di smartphone masing-masing.

Beberapa poin lainnya ialah kolom pencarian yang tidak berfungsi sama sekali, kolom untuk kembali ke halaman muka Smart City (berwarna merah) yang kurang memiliki nilai kegunaan, dan kotak dialog pemberitahuan yang sulit terlihat. Pengambilan posisi watermark Google Maps juga bagian syarat dan ketentuannya kurang tepat dan rawan tersentuh. Jika aplikasi diarahkan ke halaman Google tanpa ada navigasi untuk kembali, cara yang ditempuh ialah menutup paksa aplikasi.

Ide dan konsep yang ditawarkan sudah tergarap dengan baik. Hanya saja eksekusi teknis yang belum maksimal menjadikan aplikasi mobile di iOS ini tidak lebih baik daripada aplikasi web desktop Jakarta Smart City yang menurut hemat saya telah matang.