Berrykitchen Resmikan Dapur Baru
Menargetkan melayani 6000 porsi pesanan setiap hari, memperbarui situs dan segera merilis aplikasi mobile
Layanan katering online Berrykitchen hari ini meresmikan dapur baru mereka di kawasan Tanjung Duren Jakarta Barat. Startup yang didirikan oleh CEO Cynthia Tenggara dan COO Ivan De Putra ini memperluas layanan dengan menempati gedung baru yang memiliki luas 811 meter peregi dengan kapasitas produksi 2000 porsi setiap harinya dan menampung sekitar 170 karyawan operasional dan back office.
“Sebelumnya dapur kami terletak di kawasan pemukiman warga sehingga menyulitkan bagi kami untuk dapat beroperasi secara bebas. Dengan gedung baru ini kami bisa melakukan produksi selama 24 jam penuh dengan 50 tim setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Cynthia.
Sejak awal tahun 2016 seluruh tim Berrykitchen telah memulai aktivitasnya di dapur baru yang proses pembangunannya memakan waktu selama 4 bulan. Dapur ini terdiri dari tujuh ruangan yang berbeda yaitu dessert, dimsum, vegetable, butcher, hot kitchen dan quality control.
“Kami ingin memberikan menu yang bukan hanya berkualitas namun juga bersih untuk pelanggan, untuk itu ruangan kami buat terpisah agar seluruh karyawan dapat bekerja dengan fokus dan kebersihan makanan pun terjaga,” kata Cynthia.
Selain menyajikan masakan yang enak dan beragam, menjaga standar kebersihan adalah salah satu tantangan utama dari bisnis kuliner. Menjawab tantangan tersebut Berrykitchen sebagai pelaku dalam industri makanan harus menjalankan prosedur yang benar dalam menangani makanan.
Memperbarui situs dan segera merilis aplikasi mobile
Saat ini Berrykitchen baru bisa diakses di desktop dan mobile site. Dalam waktu 2 hingga 3 bulan ke depan rencananya Berrykitchen segera merilis aplikasi mobile di platform iOS dan Android. Sementara untuk tampilan di desktop dan di mobile site juga telah diperbarui.
Terdapat 3 menu pilihan yang bisa di pilihan oleh pelanggan di situs Berrykitchen, diantaranya adalah Daily Catering, Ready To eat dan Ready To Cook. Untuk pembayaran di Berrykitchen dilakukan dengan dua pilihan, yaitu menggunakan poin atau Cash on Delivery (COD). Pembayaran dilakukan dengan sistem poin sehingga para pengguna diwajibkan untuk memiliki akun dan membeli kredit poin dalam jumlah tertentu.
Misalnya dengan Rp 260 ribu pengguna dapat membeli 50 poin atau setara dengan 10 menu makan siang. Dengan penggunaan poin ini pelanggan bisa melakukan kustomisasi menu sesuai selera atau memilih 15 menu setiap harinya. Untuk transer kredit poin pelanggan saat ini Berrykitchen baru melakukan kerja sama dengan BCA.
“Sistem poin sengaja kita tawarkan untuk pelanggan harian katering Berrykitchen. Sementara untuk Ready to Eat dan Ready to Cook bisa melakukan pembayaran dengan sistem COD,” kata Cynthia.
Demi memberikan layanan prima yaitu makanan yang bersih, segar dan tetap terjaga kehangatan setiap harinya, Berrykitchen masih membatasi jangkauan wilayah pengantaran layanannya, namun demikian untuk menjawab permintaan yang ada dari warga jakarta yang hingga kini masih belum bisa mendapatkan layanan Berrykitchen, ekspansi dan perluasan jangkauan juga akan menjadi rencana dari Berrykitchen tahun 2016 ini.
“Salah satu solusi yang rencananya akan kita wujudkan yaitu dengan membuat remote kitchen di lokasi-lokasi strategis seluruh wilayah Jakarta. Fokus dari Berrykitchen tentunya adalah kawasan perkantoran dan kota-kota besar,” kata Ivan De Putra
Target 6000 porsi setiap hari akhir tahun 2016
Dalam kesempatan peresmian dapur baru Berrykitchen turut hadir David Tjokro, dari Sovereign's Capital, selaku VC yang memberikan kucuran dana kepada Berrykitchen pertengahan tahun 2015 lalu. David melihat potensi yang besar ada di Berrykitchen. Diharapkan dengan dibangunnya dapur baru ini, bisa memacu semangat kerja tim Berrykitchen, menambah jumlah penjualan dan tentunya menambah jumlah pelanggan.
“Sejak awal saya bertemu dengan Cynthia, saya sudah melihat dedikasi serta potensi yang besar dalam usaha yang telah dirintis oleh Cynthia. Dengan demikian saya optimis Berrykitchen bisa menjadi catering online nomor satu dan tentunya terbaik di Indonesia,” kata David
David juga menambahkan model bisnis yang ditawarkan oleh Berrykitchen sangat unik dan tentunya menarik dan bisa dikembangkan lebih dari sekedar catering online diantara kompetitor yang ada.
Saat ini sebanyak 70% pengantaran makanan masih dilakukan oleh tim internal Berrykitchen sementara 30% mengandalkan tenaga logistik pihak ketiga. Untuk kedepannya selain menambah jumlah tim pengantar Berrykitchen juga berambisi untuk menambah produksi di dapur setiap harinya menjadi 6000 porsi.
“Kami sadar saat ini sudah banyak kompetitor yang bermain di bidang yang sama dengan kami, kami pun menyambut baik kehadiran pesaing lainnya, dilain pihak Berrykitchen akan terus berupaya memberikan layanan lebih dan terbaik untuk seluruh pelanggan,” tuntas Cynthia.