Bistip Kembangkan Aplikasi Mobile dan Siapkan Aliran Pemasukan Baru
CEO Bistip Rohit Kanwar percaya industri kurir dapat menjadi sebesar bisnis ekonomi-bersama, seperti Uber dan Airbnb
Sudah sekian lama sejak kami terakhir kali mengabarkan mengenai layanan penitipan Bistip. Meskipun cukup menjanjikan pada awalnya, Bistip tidak membuat pembaruan apapun dalam beberapa tahun belakangan. Kini, layanan tersebut memulai kembali layanannya untuk sesuatu yang lebih besar. Setelah mendapatkan pendanaan awal yang baru, Bistip siap untuk fokus kepada bisnisnya dengan mengembangkan layanan mobile mereka sekaligus mempersiapkan sebuah layanan baru.
Kami berbincang dengan CEO Bistip yang baru, Rohit Kanwar, mengenai kondisi Bistip terkini serta rencananya untuk masa depan. Sebelum masuk ke bahasan bisnis Bistip, ia menceritakan mengenai alasannya untuk bergabung dengan startup yang sempat stagnan tersebut.
Sebagai seorang pemain lama dalam industri telekomunikasi, Rohit berkata, “Saya sangat menyenangi dunia startup dan selama karier saya di korporasi saya telah mengembangkan bisnis dari nol hingga kini bernilai jutaan dollar. Saya juga telah didekati oleh beberapa perusahaan telekomunikasi di Indonesia, namun hasrat saya untuk menciptakan sesuatu yang besar dan menggemparkan telah menuntun saya untuk bergabung dengan Bistip. Baru-baru ini beberapa bisnis ekonomi bersama seperti Uber dan Airbnb telah mencapai valuasi miliaran dollar. Saya rasa hal serupa akan terjadi juga pada industri kurir.”
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi perusahaannya saat ini tidak terlalu buruk. Saat ini, Bistip telah memiliki lebih dari 30,000 pelanggan dengan nilai transaksi mencapai $300,000. Berdasarkan data dari web analytics public database, layanan ini juga dikunjungi oleh sekitar 55,000 pengunjung aktif dengan rerata durasi kunjungan 6 menit. Rohit berujar:
“Sayangnya Bistip tidak memiliki modal yang cukup untuk dapat menampilkan performa pemasaran yang agresif namun saat ini masalah tersebut sudah dapat diatasi dan kami akan memberitahu Anda mengenai perkembangan dan pencapaian terbaru kami secara rutin.”
Fokus ke Pengembangan Mobile
Rohit menyadari bahwa 90% dari pengguna layanan Bistip mengakses layanan tersebut melalui perangkat mobile. Oleh karena itu, ia menambahkan, “Merespon kemajuan (penggunaan) smartphone, Bistip kini sedang mengembangkan aplikasi mobile dengan peningkatan fitur dalam tampilan antarmuka, implementasi layanan pembayaran, jasa pengiriman global, layanan premium untuk barang bernilai tinggi dan berkurangnya waktu pengiriman. Fitur-fitur tersebut dikembangkan berdasarkan masukan dari para pelanggan kami.”
Selain pengembangan aplikasi mobile, Rohit juga mengonfirmasi bahwa pendanaan yang baru didapatkan akan dialokasikan untuk peningkatan akusisi pelanggan, menjalin kerjasama baru, dan peluncuran layanan baru (yang belum diumumkan). Ia menambahkan, “Target basis pelanggan yang kami harapkan adalah 20 juta pelanggan di luar komunitas Indonesia yang sering bepergian ke Indonesia dan peningkatan jumlah wisatawan memberikan kami keuntungan strategis untuk meningkatkan basis pelanggan kami.”
Ketika ditanya mengenai model bisnis Bistip, Rohit menjawab, “Model bisnis saat ini meliputi para pencari barang yang menitipkan uang mereka kepada kami serta mereka yang dapat membeli barang yang diinginkan tersebut. Bistip mengenakan tarif sebesar 3% hingga 5% dari uang yang dititipkan oleh pencari barang.”
Mengenai aliran pemasukan yang baru, ia mengungkapkan, “Kami telah didekati oleh para pengecer Singapura dan portal wisata online yang meminta kami untuk mengalokasikan sedikit ruang pada portal kamu bagi kepentingan mereka dalam beriklan. Ketika API kami telah siap, kami baru dapat berbagi ruang kepada mereka. Kami akan menambah beberapa aliran pemasukan baru untuk meningkatkan keuntungan kami di masa yang akan datang.”