BlackBerry Berpikir Untuk Lepaskan BBM
Prahara di tubuh BlackBerry kian alami guncangan hebat. Setelah beberapa waktu lalu BlackBerry dilaporkan telah mempertimbangkan untuk menjual perusahaannya, kini perusahaan yang dahulu bernama Research In Motion (RIM) tersebut dikabarkan akan segera “berpisah” dengan platform BlackBerry Messenger (BBM). Mengapa BlackBerry tengah berpikir untuk memisahkan layanan BBM yang dikenal menjadi layanan andalan dari perusahaan asal Kanada tersebut?
Menurut berita yang dirilis oleh Reuters, keputusan untuk membilah bisnis perusahaan dengan memisahkan layanan BBM dari induk BlackBerry merupakan salah satu langkah untuk menyelamatkan BlackBerry dari keterpurukan yang selama ini didera. Dengan kata lain, BBM nantinya bisa merupakan perusahaan yang beroperasi secara independen dan tidak tergantung dengan perusahaan induk BlackBerry yang sedang goyah.
Disinyalir, menurut sumber yang mengungkapkan kepada Wall Street Journal, bisnis terpisah dari BlackBerry ini nantinya akan mengusung nama BBM Inc. namun secara kepastian kabar ini tentu belum bisa dikonfirmasi karena BlackBerry hingga kini belum memberikan keterangan resmi apapun terkait hal ini.
Melihat langkah yang diambil BlackBerry tersebut, tentu tak aneh jika keputusan ini ke depannya mungkin akan segera direalisasikan oleh BlackBerry. Apalagi melihat dari posisi layanan BBM yang dianggap menjadi salah satu nilai aset bernilai tinggi ketimbang penjualan handset-nya yang terus tertekan akibat penetrasi perangkat pesaingnya macam iOS dan juga Android.
Masih dari sumber yang sama, dalam upaya pemisahan unit usaha dari BlackBerry tersebut, perusahaan dikabarkan telah melakukan sejumlah alokasi sumber daya internal beserta dengan jajaran personilnya dalam pembentukan tim yang ditugaskan untuk peng-akselerasian layanan BBM dengan dengan kompetitor lainnya. Ditambahkan pula dari sumber BlackBerry yang tak disebutkan namanya, BlackBerry juga dikabarkan telah memulai pemindahan eksekutif-eksekutif terkait ke dalam tim BBM untuk kembangkan sejumlah layanan lain di luar pesan instan termasuk dengan layanan video chatting dan pengembangan terbaru BBM yang nanti kemungkinan akan hadir juga pada versi desktop.
Seiringan dengan kabar tersebut, BlackBerry juga dikabarkan akan melakukan pengembangan lain di luar inovasi terhadap produk perangkat smartphone-nya. Tidak main-main, BlackBerry dalam waktu dekat akan memperkenalkan layanan yang dinilai serupa dengan layanan Twitter yang disebut BBM Channel. Platform ini diklaim sebagai alat pemasaran yang memungkinkan wadah interaksi yang lebih erat antara suatu brand maupun publik figur dengan seluruh pengguna.
Perombakan besar-besaran dari model bisnis yang tengah dijalankan oleh BlackBerry ini bisa dibilang merupakan kelanjutan dari kabar BlackBerry yang tengah bersiap-siap dalam proses pelegoan perusahaanya seperti yang kami kabarkan belum lama ini. Namun, bagaimanapun juga rencana pemisahan unit ini sejatinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, hal ini dikarenakan layanan BBM masih dinilai perlu untuk “bekerja keras” dalam bersaing dengan penyedia layanan pesan instan lainnya seperti WhatsApp yang hingga hari ini memiliki 300 juta pengguna dibanding dengan layanan BBM yang “hanya” memiliki 60 juta pengguna.
Lalu apakah opsi pemisahan bisnis ini akan menyelamatkan nama BlackBerry dari keterpurukan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
[ilustrasi foto oleh: Shutterstock]