Boost Indonesia Perluas Segmen Produk Dagang untuk Merchant
Bekerja sama dengan TaniHub Group untuk perluas penyerapan hasil tani untuk dijual kembali oleh merchant Boost
Platform keuangan digital Boost Indonesia (PT Axiata Digital Services Indonesia) memperluas kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk melengkapi produk yang dapat dijual oleh para merchant. Kerja sama yang terbaru bersama TaniHub untuk menyediakan produk hasil tani yang dapat dijual kembali oleh merchant.
Tak hanya itu, menurut CEO Axiata Digital Services Indonesia Joseph Lumban Gaol, merchant Boost kini sudah bisa mengajukan fasilitas kredit dari perusahaan fintech yang sudah digaet oleh perusahaan. Hanya saja, Joseph enggan menyebutkan identitas mitra tersebut.
“Para merchant Boost melalui aplikasi Boost Penjual kami sambungkan kepada lender jika ingin mendapatkan fasilitas pembayaran mundur. Dengan mengisi formulir aplikasi dan memberikan izin agar histori data transaksinya dianalisis oleh lender, maka lender secara instan memberikan persetujuan kredit serta limit yang diizinkan,” terang Joseph kepada DailySocial, Kamis (15/10).
Limit kredit ini dapat dimanfaatkan untuk kerja sama perusahaan dengan TaniHub. Dalam kesepakatan ini, Boost menghubungkan merchant-nya dengan TaniHub melalui fitur Pasar Induk di dalam aplikasi Boost Penjual. Di sana merchant bisa memesan barang ke TaniHub dengan harga grosir.
Jika pengajuan merchant disetujui, maka lender akan membayarkan pembelian merchant kepada TaniHub. Lalu sesuai dengan tenor yang disepakati, merchant akan melakukan pelunasan kepada lender melalui aplikasi Boost Penjual dengan mengisi akun virtual BNI (Saldo Boost) sehingga Boost akan melakukan auto debit dari akun tersebut kepada lender.
“Hal ini sejalan dengan misi Boost untuk memberdayakan pedagang UMKM dengan alat bisnis digital untuk mengakses supplier maupun penyedia layanan keuangan, maka kerja sama ini sangat ideal.”
Secara terpisah, mengutip dari keterangan resmi, CEO TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan menerangkan kolaborasi antara kedua perusahaan akan permudah ambisi TaniHub untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. Juga, melebarkan akses mitra petani TaniHub Group dalam bidang penyerapan hasil tani, juga akses mechant Boost kepada bahan pangan berkualitas.
TaniHub menjadi pemasok hasil tani dan produk pangan kepada merchant Boost yang terdiri dari usaha kecil, mikro, dan menengah. Dengan dukungan pasokan dari TaniHub, merchant dapat menawarkan produk pangan dan hasil tani melalui aplikasi Boost Penjual. Masyarakat pun akan semakin mudah mengakses dan mendapatkan bahan pangan berkualitas dari petani Indonesia.
Perkembangan Boost Indonesia
Sejak berdiri pada Oktober 2017, Boost Indonesia telah merangkul lebih dari 550 ribu merchant dan 200 ribu di antaranya adalah merchant aktif alias pernah bertransaksi melalui Boost.
Merchant tersebut terbagi menjadi tiga jenis usaha, yakni pedagang pulsa, kelontong, dan kuliner. Persebaran merchant ini masih didominasi di sekitar Jawa, dengan kota-kota seperti Denpasar, Surabaya, Malang, Mojokerto, Gresik, Yogyakarta, Solo, Surakarta, Semarang, Cirebon, Bandung, dan Jabodetabek.
Untuk mendongkrak transaksi produk TaniHub, Joseph menuturkan pihaknya akan melakukan edukasi secara intensif. Ditargetkan setidaknya dalam enam bulan ke depan dapat mencapai 100 ribu merchant yang memanfaatkan layanan ini.
More Coverage:
Sebelum diresmikan ke publik, selama dua bulan terakhir Boost sudah mulai uji coba layanan bersama TaniHub untuk merchant terpilih. Nominal transaksi yang tercatat ada di kisaran Rp250 ribu-Rp500 ribu per transaksi. “Karena kami percaya layanan ini sangat menguntungkan dan memudahkan pedagang,” tutup Joseph.
Dalam operasionalnya di Indonesia, Boost memiliki tiga layanan yang menyasar segmen pengguna yang berbeda. Selain Boost Penjual, ada Boost Play yang menyediakan banyak pilihan transaksi pembayaran untuk bertransaksi secara digital dengan konsep gamifikasi; dan Boost Preneur berupa agen yang bertugas mengakuisisi merchant Boost, lalu membimbing agar bisnis merchant terus berkembang.
Ketiganya aplikasi ini dibangun untuk mewujudkan misi perusahaan, yakni membuka akses inklusi finansial sebesar-besarnya di segmen mikro yang menjadi penopang krusial piramida ekonomi Indonesia. Akan tetapi, masih belum tersentuh oleh pendanaan yang memadai.