Bukalapak Jadi Startup Paling Banyak Beriklan di Q3 2018
Secara keseluruhan, "spending" beriklan di televisi meningkat 174% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya
PT Sigi Kaca Pariwara (Adstensity), platform monitoring iklan televisi, mencatat belanja iklan TV yang dilakukan perusahaan e-commerce mengalami peningkatan cukup signifikan di Q3 2018. Kenaikannya mencapai 174% dibanding belanja iklan di periode yang sama tahun sebelumnya. Di Q3 2017 nilainya adalah Rp457,62 miliar, sementara Q3 tahun ini mencapai Rp1,25 triliun. Bukalapak jadi startup e-commerce yang paling getol beriklan.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan spending industri retail yang mengalami penurunan. Yang semula ada di angka Rp105,23 miliar pada Q3 2017 menjadi Rp77,74 miliar di Q3 2018. Pertumbuhan iklan di televisi bagi bisnis e-commerce menandakan media ini memberikan dampak paling signifikan untuk meningkatkan audience dan pertumbuhan bisnis.
“Top 10brandretail-online marketplace belanja iklan terbanyak kuartal III tahun 2018 seluruhnya diduduki oleh brand-brand dari online marketplace,” terang Direktur Sigi Kaca Pariwara A. Sapto Anggoro.
Untuk Q3 2018 ini, Bukalapak menjadi yang teratas dengan total belanja Rp302,79 miliar atau naik 271% dari tahun sebelumnya. Selain Bukalapak, tiga layanan e-commerce (dan travel) lain bertahan di sepuluh besar pengiklan televisi sejak tahun lalu. Mereka adalah Shopee, Mister Aladin, dan Tokopedia.
Bukalapak mendominasi iklan selama Asian Games 2018 yang disiarkan di SCTV dan Indosiar pada periode 18 Agustus - 2 September 2018. Seperti kita ketahui EMTEK, pemilik SCTV dan Indosiar, adalah salah satu stakeholder terbesar Bukalapak.
Sejak tahun 2014 tren bisnis e-commerce untuk beriklan di televisi mulai berkembang.
Jika mengamati iklan di televisi beberapa bulan terakhir, tak hanya layanan e-commerce yang gemar beriklan di layar kaca. Layanan travel seperti Tokopedia dan layanan teknologi pendidikan seperti Ruangguru juga memanfaatkan media ini untuk menjangkau audience-nya