BukuWarung Umumkan Pendanaan Baru; Luncurkan Aplikasi Tokoko
Pendanaan didapat dari Rocketship.vc, beberapa perusahaan ritel lokal, dan sejumlah angel investor
BukuWarung, startup penyedia aplikasi pencatatan keuangan untuk UMKM hari ini (03/2) mengumumkan perolehan pendanaan baru dari Rocketship.vc. Turut terlibat dalam putaran tersebut beberapa perusahaan ritel di Indonesia dan angel investor -- tidak disebutkan detail namanya. Kendati tidak diumumkan nilainya, mereka mengatakan bahwa dana yang berhasil dihimpun lebih besar dibandingkan dengan putaran sebelumnya.
Sebelumnya, selepas demo day dalam rangkaian program akselerator Y Combinator pada September 2020 lalu, BukuWarung juga baru mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor, meliputi Partners of DST Global, GMO Venture Partners, Soma Capital, HOF Capital, VentureSouq, dan belasan angel investor.
BukuWarung berencana menggunakan dana investasi tersebut untuk memperbesar tim teknologi dan produk mereka di Indonesia, India, dan Singapura sehingga perusahaan bisa meluncurkan lebih banyak produk dan fitur untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Tahun ini, perusahaan juga berencana meluncurkan produk monetisasi seperti kredit dan memperluas fitur solusi pembayaran.
Didirikan sejak tahun 2019, BukuWarung telah berhasil merangkul 3,5 juta pengguna dari kalangan pedagang kecil. Mereka tersebar di 750 kota dan kabupaten di Indonesia, dengan mayoritas berlokasi di wilayah tier 2 dan 3. Dengan basis penggunanya, mereka telah mencatat transaksi senilai lebih dari $15 miliar di platformnya dan telah memproses lebih dari $500 juta pembayaran, mengklaim memimpin pasar dalam hal volume.
Belum lama ini mereka juga meluncurkan Tokoko, platform memungkinkan pedagang bisa membuka toko daring mereka. UMKM bisa mencantumkan daftar produknya, mengelola pesanan, menerima pembayaran, melacak pengantaran barang, dan berbicara dengan pelanggan. Sebelumnya mereka juga telah membangun kemitraan strategis dengan Warung Pintar – keduanya merupakan portofolio East Ventures.
"Berbeda dengan pemain lain, kini kami telah meraih pendapatan melalui solusi pembayaran. Namun, kami juga menempatkan pembayaran sebagai cara untuk masuk ke peluang monetisasi lewat layanan finansial lain seiring dengan perkembangan adopsi pedagang. Fokus kami tahun ini adalah memperbanyak penawaran solusi pembayaran dan cara penggunaan [use cases] bagi para pedagang," kata Co-Founder & Presiden BukuWarung Chinmay Chauhan.
More Coverage:
Saat ini di Indonesia sudah ada beberapa startup pengembang layanan serupa. Dari artikel analisis kami sebelumnya, didaftar beberapa pemain yang saat ini tengah melakukan penetrasi pasar, meliputi:
Aplikasi | Peringkat (kategori bisnis) | Jumlah Unduhan |
BukuKas | 3 | 1 juta+ |
BukuWarung | 6 | 1 juta+ |
Credibook | 46 | 100 ribu+ |
Akuntansi UKM | 84 | 100 ribu+ |
Moodah | 121 | 10 ribu+ |
Lababook | 184 | 1 ribu+ |
Teman bisnis | 254 | 100 ribu+ |
Akuntansiku | 309 | 1 ribu+ |
Pesaing terdekat BukuWarung adalah BukuKas. Januari 2021 lalu, mereka baru umumkan perolehan dana seri A senilai 142 miliar Rupiah. BukuKas juga mengklaim telah memiliki 3,5 juta pengguna aplikasi dengan 1,8 juta pengguna bulanan aktif.
BukuKas | BukuWarung | |
Seed Investors | Surge, 500 Startups, Credit Saison, dan angel investors | East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan angel investors |
Pre-Series A Investor | Surge, Credit Saison, Speedinvest, S7V, January Capital, dan Cambium Grove Capital, Prasetia Dwidharma | Quona Capital, East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, Partners of DST Global, GMO Venture Partners, Soma Capital, HOF Capital, VentureSouq, angel investors |
Seri A | Sequoia Capital India, Saison Capital, January Capital, Founderbank Capital, Cambium Grove, Endeavor Catalyst, Amrish Rau | Rocketship.vc, perusahaan ritel Indonesia, angel investors |
Accelerator | Surge (Sequoia) | Y Combinator |