Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya Jurnal Umum
Pengertian, fungsi, manfaat, dan cara membuat jurnal umum untuk bisnis.
Apa itu jurnal umum? Bagaimana cara membuat jurnal umum? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin muncul pada benak Anda yang sebelumnya belum pernah mempelajari ilmu akuntansi ataupun membuat jurnal umum.
Jurnal umum sendiri adalah salah satu dari sekian banyak jenis jurnal yang sering digunakan dalam pencatatan transaksi bisnis. Di bawah ini adalah informasi yang lebih lengkap mengenai apa itu jurnal umum dan cara membuatnya.
Pengertian Jurnal Umum
Menurut KBBI, kata jurnal memiliki arti sebagai sebuah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi secara berurut menurut waktunya. Dalam akuntansi, jurnal terbagi menjadi lima jenis. Di antaranya adalah jurnal penutup, jurnal pembalik, jurnal penyesuaian, jurnal khusus, dan jurnal umum.
Jurnal umum merupakan jenis jurnal yang jarang luput digunakan oleh bisnis dan perusahaan. Mengapa? Karena jurnal umum adalah jenis jurnal yang dapat digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi yang terjadi di dalam bisnis secara sistematis dan berurutan.
Jurnal umum biasanya dibuat untuk mencatat segala bukti transaksi keuangan yang terjadi selama periode waktu tertentu. Umumnya, kegiatan pencatatan jurnal atau penjurnalan ini dilakukan oleh staf keuangan pada perusahaan atau owner apabila bisnis masih dalam skala kecil dan menengah.
Dengan pengertian jurnal umum seperti yang dipaparkan di atas, Anda dapat melihat bahwa jurnal umum memiliki lima fungsi, yakni fungsi historis, fungsi pencatatan, fungsi analisis, fungsi instruksi, dan fungsi informatif.
Fungsi historis pada jurnal umum memiliki arti bahwa jurnal umum berperan sebagai catatan riwayat transaksi bisnis mengingat pencatatan transaksi dicatat secara rutin dan secara kronologis. Kemudian, jurnal umum juga memiliki fungsi pencatatan yang artinya adalah semua biaya,pendapatan, kekayaan, hingga perubahan modal tercatat pada jurnal umum.
Selanjutnya, fungsi analisis berarti semua pencatatan transaksi dalam jurnal umum merupakan hasil dari analisis transaksi berupa kolom debit dan kredit yang terpengaruh.Fungsi keempat adalah fungsi instruksi, artinya pencatatan jurnal umum bukan hanya sebatas dokumentasi, namun juga perintah atau petunjuk debit kredit.
Terakhir, fungsi informatif jurnal umum memiliki arti bahwa jurnal umum memberikan penjelasan atau informasi dari bukti transaksi yang ada.
Manfaat Membuat Jurnal Umum
Selain memiliki beragam fungsi, pencatatan jurnal umum dalam sebuah bisnis juga memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah manfaat dari membuat jurnal umum:
- Memudahkan pencatatan secara sistematis dan kronologis.
- Meminimalisir risiko pengubahan data.
- Memudahkan pemeriksaan secara berkala.
- Mengurangi risiko adanya perubahan laporan palsu atau fraud.
- Memudahkan proses pencatatan ke buku besar.
- Mempemudah dan mempercepat proses data transaksi.
- Menjadi referensi di masa depan.
- Meningkatkan efisiensi.
- Mempemudah penginputan rincian data.
Cara Membuat Jurnal Umum
Membuat jurnal umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan memahami persamaan akuntansi dasar, mengumpulkan bukti transaksi, kemudian mencatat jurnal umum. Selengkapnya, berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap membuat jurnal umum.
Memahami Persamaan Dasar Akuntansi
Ketika menginput transaksi ke dalam jurnal, Anda dituntut untuk mampu mengidentifikasi atau menganalisa kategori transaksi dan kelompok akun mana yang digunakan. Kemampuan ini tentu tidak bisa Anda kuasai tanpa memahami persamaan dasar akuntansi yang dapat dituliskan seperti ini:
Persamaan akuntansi juga dapat dijabarkan menjadi seperti berikut ini:
Kemudian, dari persamaan akuntansi tersebut, Anda dapat mengetahui lima akun yang digunakan pada saat pencatatan jurnal, serta saldo normalnya. Apakah masuk ke debit atau kredit dan bagaimana transaksi mempengaruhi debit kredit pada masing-masing akun seperti pada gambar di bawah ini.
Mengumpulkan Bukti Transaksi
Setelah memahami persamaan dasar akuntansi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi. Bukti transaksi yang bisa digunakan diantaranya bukti transaksi seperti nota, kwitansi, faktur, invoice, dan lainnya. Perlu diingat, bukti transaksi yang dapat dicatat pada jurnal umum hanyalah bukti transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan saja.
Mencatat Jurnal Umum
Langkah terakhir yang harus Anda tempuh setelah bukti transaksi terkumpul adalah mencatat jurnal umum. Buat format penulisan jurnal umum yang di dalamnya terdapat kolom debit dan kredit, serta tanggal transaksi. Dalam pencatatan jurnal, pastikan transaksi dicatat secara kronologis dan jumlah debit dan kredit selalu sama.
Untuk memudahkan pencatatan jurnal, Anda juga dapat menggunakan software akuntansi yang kini telah banyak jenisnya. Penggunaan aplikasi akuntansi untuk mencatat jurnal ini juga bisa menjadi langkah awal bisnis Anda untuk go digital.
Nah, itu dia informasi mengenai cara membuat jurnal umum dalam sebuah bisnis. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam memulai pencatatan transaksi bisnis dengan jurnal umum.