Layanan Iklan Baris Kendaraan Online Milik Rocket Internet Carmudi Optimasi Situs untuk Tampilan Mobile
Layanan iklan baris kendaraan online yang didukung oleh Rocket Internet Carmudi mengumumkan optimasi situsnya untuk pengaksesan dari perangkat bergerak, baik smartphone maupun tablet. Konsumen Carmudi yang terletak di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin kini bisa mengakses informasi penjualan mobil, motor, ataupun kendaraan komersial di genggaman.
Co-Founder Carmudi Stefan Haubold dalam rilis persnya mengatakan, "Sejak kami meluncurkan Carmudi kami secara konsisten bekerja untuk meningkatkan pengalaman online konsumen kami. Di pasar negara berkembang smartphone dan tablet semakin menjadi perangkat penting. Kami percaya bahwa berbelanja dengan perangkat mobile (mobile shopping) akan menjadi bagian signifikan bagi sektor e-commerce global di masa depan."
"Oleh karena itu Carmudi ambil bagian dalam perkembangan ini dengan menawarkan "layar kedua" untuk (jual beli) mobil, motor, dan kendaraan komersial. Secara keseluruhan, optimasi kami untuk situs mobile adalah langkah berikutnya untuk mencapai tujuan menjadi yang pemain utama untuk segmen iklan baris kendaraan (secara online) di target pasar kami," tutur Haubold.
Menurut data global tahun 2013 yang disitir oleh Carmudi, saat ini 55% akses ritel secara online dilakukan melalui perangkat mobile dan hanya 45% yang melalui desktop/PC. Tidak mengakomodasi kebutuhan ini berarti kemungkinan hilang potensi penjualan dalam jumlah besar.
Hadir di Indonesia akhir Januari lalu, Carmudi telah dimanfaatkan terutama untuk penjualan mobil dan kendaraan komersial bekas. Segmen kendaraan komersial ini bisa menjadi pembeda Carmudi jika dibandingkan dengan pemain lama seperti Mobil123 atau RajaMobil -- atau bahkan layanan iklan baris besar seperti Tokobagus dan Berniaga. Selain di Indonesia, Filipina dan Vietnam adalah pasar yang dibidik oleh Carmudi.
Di tampilan mobile ini, Carmudi berupaya untuk melakukan optimasi supaya bisa diakses dengan cepat, baik untuk konten tulisan maupun gambar. Selain itu mereka berusaha mengurangi kekompleksan tampilan tanpa mengurangi fungsionalitas dengan tetap memanfaatkan sisi intuitif kegiatan scrolling dan swiping.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]