CEO Baru? Nampaknya Yahoo Lebih Mencari Investor Baru
Beberapa berita yang berseliweran menyebutkan ada beberapa opsi yang digadang-gadang oleh Yahoo. Pertama adalah usaha pembelian kembali Yahoo oleh pendirinya Jerry Yang. Menurut Business Insider, Yang saat ini memiliki 3.63% saham Yahoo, sementara pendiri lainnya, David Filo memiliki 5.80%. Opsi lain adalah merger dengan AOL. Bloomberg melaporkan bahwa CEO AOL, Tim Armstrong sudah mulai membuka sejumlah pembicaraan dengan penasihat Yahoo. Board of Directors Yahoo sendiri dikabarkan telah mengajukan review yang dibantu oleh Allen & Co dan UBS Investment Bank, apakah Yahoo perlu dijual atau tidak, demikian menurut WSJ yang dikutip oleh ComputerWorld.
Setelah dipecat dari posisi CEO, Carol Bartz juga akhirnya mengundurkan diri dari anggota Board of Directors dengan kompensasi yang disinyalir mencapai angka $14 juta. Firma Glass-Lewis menempatkan Bartz sebagai "most overpaid CEO" dengan kompensasi tahun 2010 senilai $47.2 juta.
Yang dianggap sebagai kesalahan dasar Yahoo saat memilih Carol Bartz adalah Bartz tidak memiliki pengalaman dengan perusahaan layanan Internet dan periklanan. Bartz sebelumnya banyak malang melintang di perusahaan-perusahaan piranti lunak termasuk Sun Microsystems dan terakhir menjadi CEO Autodesk. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi startups di Indonesia tentang kesalahan manajemen yang bisa terjadi di perusahaan sebesar Yahoo.
Saat ini Board of Directors Yahoo masih dihantui oleh kegagalan pihaknya menjual Yahoo ke Microsoft dengan nilai $45 miliar. Nilai tersebut adalah 2.5 kali lipat nilai Yahoo saat ini. Sebagai catatan, saat Carol Bartz didapuk menjadi CEO Yahoo di bulan Januari 2009, harga per lembar saham Yahoo adalah $12.10. Lucunya gonjang-ganjing Yahoo ini justru malah membuat harga sahamnya naik ke angka $14.48 per tulisan ini dimuat. Investor pastinya berharap bahwa mereka akan dapat memperoleh harga premium seandainya Yahoo jadi dijual.