Sayangnya kesempatan untuk mengunjungi Silicon Valley bukan jatuh pada saya, namun kesempatan istimewa ini didapatkan oleh
Shinta Dhanuwardoyo, mantan CEO Plasa.com dan saat ini menjadi Managing Partner untuk Nusantara Ventures. Beliau mengunjungi Silicon Valley untuk bertemu dengan beberapa orang yang paling berpengaruh dalam industri teknologi, dan kini beliau berbaik hati untuk berbagi cerita dengan kita (sehingga kita tidak perlu pergi ke Silicon Valley).
Peringatan: foto yang ada di artikel ini akan membuat Anda iri berat!
Baiklah Ibu Shinta, bisa ceritakan pengalaman Anda selama perjalanan ke San Fransisco?Saya diundang ke kantor Facebook, setelah Javier Olivan, Head of International Growth Facebook menghadiri dan menjadi pembicara di acara IDBYTE 2011. Dia mengatakan bahwa dia terkesan dengan Indonesia dan dia ingin saya pergi ke kantor FB di Palo Alto untuk berbicara dengan timnya, berkaitan dengan lanskap digital di Indonesia terutama mobile. Javier juga mengatakan kepada saya bahwa saya akan bertemu dengan Sheryl Sandberg selama kunjungan tersebut. Jadi atas kesempatan ini, pada tanggal 28 Juli lalu saya memutuskan untuk mengunjungi kantor pusat FB di Palo Alto. Saya mendapatkan kehormatan untuk bertemu dengan Sheryl Sandberg dan berbicara singkat dengan dia tentang Indonesia serta inisiatifnya di komunitas Women in Tech.
Ia sangat gembira atas kunjungan saya dan tentu saja saya juga senang bertemu dengannya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin segera mengunjungi Indonesia, terutama karena ia mengetahui tentang pertumbuhan serta aspek mobile dari pengguna FB di Indonesia. Kantor mereka benar-benar keren, konsepnya adalah kantor terbuka, bahkan Sheryl dan Mark hilir mudik di kantor ini bersama dengan karyawan lain. Saya tidak mendapat kesempatan untuk berbicara langsung dengan Mark Z, namun saya sempat melihatnya di ruang meeting berdinding kaca.
Saya berbagi informasi seputar Indonesia ke tim Javier, termasuk di dalamnya adalah Ran Makavy pendiri Snaptu (perusahaan aplikasi mobile yang diakuisisi oleh Facebook). Mereka terkesan dengan lanskap mobile di Indonesia, karena kita tahu, sebagian besar pengguna Facebook di Indonesia menggunakan ponsel untuk mengakses Facebook. Kemudian saya makan siang dengan tim Javier di kantin Facebook dan melakukan tur keliling kantor.
Anda bertemu Sheryl Sandberg, COO Facebook dan Katie Stanton, Twitter VP of International Growth. Bisa diceritakan tentang pertemuan ini?
Saya mengunjungi kantor Twitter pada hari pertama perjalanan SF saya tanggal 27 Juli. Sayangnya, saya tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Katie, karena dia sedang berlibur tapi dia meminta saya untuk bertemu dengan Jana Schmidht, Direktor of Mobile dan Laura Gomez dari Localization. Tentang mobile, Jana mengatakan ia ingin mendukung Indonesia dari sisi mobile sedangkan Laura berbicara tentang Twitter dalam bahasa Indonesia serta proses perjemahanannya. Jana menyebutkan bahwa dia akan senang untuk lebih terlibat dengan lanskap ponsel di Indonesia.
Bagaimana dengan pandangan Facebook dan Twitter dalam melihat Indonesia, dari sisi strategis? Anda rencana dari dua perusahaan ini yang bisa Anda informasikan?
Facebook selalu memperhatikan sisi pengguna, mereka ingin menumbuhkan pengguna atas layanan mereka, sejauh ini yang menjadi perhatian adalah Indonesia karena mobile-lah yang mendorong pertumbuhan di negara ini. Snaptu adalah salah satu perusahaan yang mereka akuisisi yang akan digunakan untuk membawa pengalaman mobile FB ke tingkat berikutnya: "mobile untuk semua" di FB. Twitter di sisi lain mengaku tidak begitu belum memberi perhatian yang cukup banyak dalam hal lanskap mobile di Indonesia, tapi mereka menyadari potensi yang ada di Indonesia dan segera menindaklanjutinya.
Bagaimana dengan kondisi startup dan kewirausahaan di SF dibandingkan dengan Jakarta? Apa yang kita bisa pelajari dari SF? Geek-party yang keren mungkin? ;)
Saya juga diundang oleh Sarah Lacy ke Techcrunch First Mobile Crunchup Conference dan Techcrunch 6th Annual Summer Outing di Palo Alto. Konferensi tersebut sangat spesifik untuk mobile, ada pembicara dari Foursquare, Bump, Instagram, dll. Tampaknya Foursquare masih menjadi salah satu LBS favorit di AS. Selain Foursquare, ada sejumlah perusahaan mobile lainnya. Kevin Systrom, CEO Instagram mengumumkan bahwa versi Android dari layanan mereka akan segera dirilis. Acara berlangsung di gedung AOL, ruang yang besar dan menakjubkan yang dikhususkan untuk startup. Saya juga mengobrol dengan Sarah Lacy, yang meskipun sedang mengandung, namun tetap enerjik membicarakan tentang perjalanan selanjutnya setelah ia melahirkan. Terima kasih Sarah, telah mengundang saya untuk hadir di acara yang keren tersebut.
Setelah itu, saya pergi ke Techcrunch 6th Annnual Summer Party yang di selenggarakan oleh August Capital. Ini adalah sebuah acara bagi para pelaku teknologi di Valley bertemu, di acara ini saya bertemu sejumlah VC dan banyak startup, bahkan orang-orang dari Google, Facebook dan perusahaan teknologi mapan lainnya. Saya bertemu dengan berbagai perusahaan baru yang saya sendiri belum dengar sebelumnya seperti Wishpond, isocket, dll. Acara ini hanya berupa networking session tapi saya bisa merasakan perbedaan suasana serta aura kegembiraan yang hadir dari berbagai startup, karena di acara ini mereka bisa bercakap-cakap dan berkenalan langsung dengan berbagai perusahaan yang lebih mapan dan serta para VC.
Beberapa artikel mengatakan Indonesia bisa menjadi Silicon Valley berikutnya. Setelah Anda mengunjungi SF secara langsung, bagaimana Anda melihat pernyataan ini?
Saya pikir Indonesia memiliki potensi untuk hal ini, yang pasti untuk startup Indonesia, mereka harus bekerja lebih keras dalam hal model bisnis. Startup di Valley sebagian besar mendapatkan pemasukan dari iklan untuk bertahan. Tapi saya selalu percaya bahwa kita, Indonesia, bisa menjadi Silicon Valley berikutnya asalkan kita mulai untuk menempatkan diri kita menjadi produsen bukan hanya sebagai pengguna saja. Dan untuk setiap startup di Indonesia, usahakan untuk benar-benar bersemangat dalam membangun perusahaan Anda dan tidak hanya berpikir tentang visi jangka pendek, menjual perusahaan. Namun, lebih kepada tujuan jangka panjang agar perusahaan bisa berhasil.
Ada cerita lain selain tentang Twitter dan Facebook yang ingin Anda ceritakan? Cerita-cerita lain, saya bertemu dengan Craig Newmark dari Craiglist. Dia menyebutkan bahwa dia senang dapat mendukung acara bagus seperti Bubu Awards… dan ia senang menjadi bagian dari dewan juri. Saya juga pergi mengunjungi kantor Linkedin dan bertemu dengan Torrey Lincoln, Director of Western Region Marketing Solutions. Dia menyebutkan bahwa Indonesia dan wilayah Asia Pasifik telah menjadi pasar yang sangat penting, bahwa Linkedin telah membuka kantor di Singapura dan Arvind Rajan sekarang menjadi pemimpin perwakilan Singapura sebagai Managing Director and VP for Asia Pacific and Japan. Ia sebelumnya menjabat VP of Internasional yang berbasis di AS.
Lalu saya bertemu dengan teman Anda, Dian dari Flipboard. Dia adalah gadis yang keren .... Saya menyarankan pada dia untuk pulang ke rumah setelah satu tahun atau lebih, sehingga ia dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia. :)
-
Terima kasih untuk Ibu Shinta atas kesempatannya dalam berbagi kisah mengagumkan tentang kunjungan beliau ke Silicon Valley, semoga Anda semua menikmatinya. ;)