Dana Crowdfunding Game Star Citizen Kini Melampaui $ 250 Juta
Atau senilai lebih dari Rp 3,5 trilyun.
Ketika sebuah game diumumkan, menanti perilisannya memberikan sensasi tersendiri. Di waktu ini, developer biasanya mengungkap update dan para gamer akan menginterpretasikan informasi itu sembari berharap tim pengembang sanggup menepati seluruh janjinya. Namun ada pula permainan yang dikembangkan dengan begitu ambisius, sehingga kita tidak tahu lagi kapan ia siap meluncur. Star Citizien ialah satu contohnya.
Pengerjaan Star Citizen dimulai di tahun 2011, dipimpin oleh Chris Roberts selaku pencipta seri Wing Commander yang populer di tahun 90-an bersama studio barunya, Cloud Imperium Games. Proyek tersebut didanai melalui metode crowdfunding, dan dalam waktu singkat (di tahun 2012), developer berhasil mengumpulkan modal US$ 6 juta. Dan delapan tahun sesudah mulai digarap, Cloud Imperium Games mengumumkan bahwa dana pengembangan Star Citizen telah melampaui US$ 250 juta terlepas dari belum adanya jadwal rilis.
Berbeda dari permainan lain, pengembangan Star Citizen dilakukan secara 'terdistribusi'. Prosesnya dilakukan oleh Cloud Imperium Games dan Foundry 42 dengan studio yang tersebar di Austin, Frankfurt, Santa Monica, Wilmslow dan Derby. Masing-masing tim fokus pada 'modul' berbeda yang nantinya akan jadi komponen Star Citizen. Menggunakan MMO sebagai basisnya, permainan ini mencoba mengombinasikan genre berbeda: simulasi pertempuran ruang angkasa, trading, hingga first-person shooter.
Uang US$ 250 juta tersebut berasal dari 2,45 juta lebih pemain. Angka ini begitu besar, melampaui modal yang dibutuhkan dalam pembuatan mayoritas permainan blockbuster. Sebelumnya, dana crowdfunding Star Citizen menembus US$ 200 juta di bulan November 2018. Developer juga memperoleh investasi privat senilai US$ 46 juta, tapi mereka tidak menyertakannya di informasi funding. Itu berarti, rata-rata gamer/backer mengeluarkan uang US$ 130 ribu per hari untuk membeli konten virtual (berupa pledge atau pesawat).
Bulan kemarin, Star Citizen juga memperoleh pemasukan sebesar US$ 9,5 juta sebelum ajang CitizenCon 2019 di kota Manchester dilangsungkan. Di sana, Chris Roberts memamerkan planet baru yang tertutup salju bernama microTech. Pemain dipersilakan menjelajahinya melalui rilis versi alpha 3.8, rencananya akan tersedia di bulan Desember ini. Selain itu, Cloud Imperium juga menyingkap Theatres of War, yakni mode multiplayer 20v20 yang memadukan shooter dengan formula pertempuran berbasis kendaraan.
Tahun depan, developer berniat untuk memulai uji coba beta mode single-player Star Citizen bertajuk Squadron 42 yang peluncurannya lama tertunda. Mode ini dirancang sebagai 'penerus spiritual' permainan Wing Commander, akan dibagi menjadi beberapa episode. Bagian pertamanya menyuguhkan 70 misi, menjanjikan waktu bermain kurang lebih 20 jam. Squadron 42 juga dimeriahkan oleh aktor-aktor Hollywood seperti Gary Oldman, Mark Hamill, Gillian Anderson, Mark Strong, Liam Cunningham serta Andy Serkis.
Via Eurogamer & GamesIndustry.