Dapatkan Seed Funding dari Bubu Ventures, Layanan Teknologi Captcha Karamel Siapkan Ekspansi Regional
Teknologi captcha sudah sangat terkenal untuk menyaring spammer. Menariknya di tangan Karamel (dahulu bernama Gotcha), captcha bisa menjadi selling point bagi publisher dan pengiklan. Versi yang dikembangkan oleh Karmel, alih-alih meminta pengunjung untuk mengetik kata-kata yang diberikan, memungkinkan pengguna memverifikasi dirinya sebagai manusia dengan hanya menyeret gambar sesuai perintah. Tak berhenti di situ, captcha versi Karamel bisa menghasilkan uang dengan menampilkan iklan pada gambar yang di-drag dan drop menjadi gambar produk brand (iklan). Inovasi captcha terbaru Karamel bisa dibuat seperti game dan pengiklan membayar per jawaban.
Produk yang pertama kali diperkenalkan bulan Februari lalu langsung mendapatkan pendanaan awal dari Telkom Indonesia pada bulan Juli 2013. Setelah diluncurkan secara resmi pada bulan Agustus, startup ini dengan cepat mendapat perhatian dari berbagai investor (VC) dan akhirnya menutup deal dengan Bubu Ventures untuk mendapatkan seed funding. Berikut adalah petikan percakapan Daily Social dengan Wahyu Adhi Prasetyo, co-founder sekaligus CFO Karamel.
T: Pertama kali muncul menggunakan nama Gotcha, alasan apa yang menyebabkan ganti nama menjadi Karamel?
J: Alasan utama ganti nama sebenarnya untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari. Nama Gotcha sendiri sudah banyak digunakan, karena namanya cukup umum, dan kami berpikir jika kami rebranding sekarang akan lebih baik mengingat belum banyak yang tahu. Kenapa menjadi Karamel, karena kami mencoba menyampaikan pesan bahwa solusi kami bisa menjadi pemanis yang ‘melelehkan’ brand ke hati konsumer.
T: Baru-baru ini Karamel mendapat seed funding dari Bubu Ventures, alasan memilih Bubu apa saja? Lalu pendanaan seed funding tersebut rencananya akan dipergunakan untuk apa saja?
J: Alasan kami memilih Bubu untuk bekerja sama adalah network dan pengalaman Shinta dan Brata di dunia Teknologi Informasi dan advertising. Shinta sendiri sudah cukup lama ada di dunia IT Indonesia dengan Bubu, sedangkan pengalaman Brata di Tiger, Yahoo!, Microsoft, dan Intel akan sangat membantu kami melakukan ekspansi.
T: Saat ini timnya ada berapa orang?
J: Karamel pendirinya ada tiga orang. Ide awalnya dari Aditya Dwi Putra sebagai founder dan CEO, kemudian selanjutnya bergabung saya sendiri Wahyu Adhi Prasetyo sebagai co-founder dan CFO serta Sarah Paramitasari sebagai co-founder dan CDO. Selain itu, tim kami juga terdiri satu orang programmer dan satu orang designer. Kita juga memiliki advisor dari Bubu Ventures, Shinta Dhanuwardoyo dan Brata Rafly.
T: Tepatnya tanggal berapa didirikan?
J: Idenya sendiri sudah ada dari Februari, hanya kita berkumpul resminya untuk serius fokus di sini pada 21 April 2013.
T: Untuk 10 publisher yang menggunakan Karamel, bisa disebutkan siapa saja? Kendala dalam menggaet publisher untuk bergabung apa saja?
J: Selain blog teman takita, untuk saat ini publisher yang paling besar yang bergabung dengan kami adalah forum Adsense Indonesia . Selain itu ada juga IKAXA , AkuntingMudah. Kami juga seeding implementasi captcha kita untuk sistem absensi untuk karyawan PT. Telkom dan menjajaki kemungkinan untuk implementasi ke jaringan web Telkom.
T: Bagaimana dengan advertiser, apakah sudah ada yang bergabung? Apa saja kendala yang ditemui saat berhadapan dengan advertiser?
J: Untuk saat ini kami memang belum ada deal dengan advertiser, timeline kami untuk ke advertiser baru mulai bulan Desember. Kami sudah bicara dengan beberapa pihak, terutama dengan group Telkom, dan peluang untuk kerja sama cukup besar mengingat saat ini kami juga bagian dari Telkom.
T: Marketing strategi yang digunakan apa saja?
J: Saat ini kami mengandalkan direct sales ke calon user kita dengan menggunakan network yang kami punya.
T: Rencana untuk dua hingga tiga tahun ke depan apa saja? Serta saat ini langkah yang diambil untuk merealisasikan rencana tersebut?
J: Untuk dua hingga tiga tahun ke depan kami akan ekspansi ke (kawasan) regional. Sejauh ini kami bangun jaringan dengan startup-startup yang datang ke sini. Ke depannya mungkin akan bangun partnership (yang lebih luas).
[Foto: Dokumentasi Karamel]