Didiet Noor Tinggalkan Posisi Developer Evangelist di BlackBerry
Application Development Consultant and Developer Evangelist BlackBerry Muhammad Sumyandityo Noor resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan pembuat smartphone yang berbasis di Kanada tersebut per 30 Juni mendatang. Didiet Noor, begitu ia biasa dipanggil, memilih untuk mengambil waktu istirahat sepanjang Ramadhan ini di kota asalnya Yogyakarta.
Tidak ada alasan khusus yang disebutkan mengapa Didiet meninggalkan posisinya yang sekarang. Di blog pribadinya, Didiet mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya di BlackBerry dan grup BlackBerry Developer Indonesia untuk kerja samanya selama ini. Didiet bergabung di BlackBerry, saat itu masih bernama Research In Motion, di bulan Mei 2012. Selain sebagai pegawai BlackBerry, Didiet juga merupakan pemegang saham (non-aktif) di Oneb1t Media.
Kondisi Research In Motion saat Didiet bergabung dan kondisi BlackBerry saat Didiet mengundurkan diri tentu berbeda. Dulu BlackBerry masih menjadi yang platform yang paling populer di Indonesia dan animo pengembang pihak ketiganya sangat tinggi. Sekarang BlackBerry sebagai perusahaan sedang berjuang untuk menyehatkan dirinya sendiri dan tak lagi menjadi yang terdepan di ranah consumer. Di Indonesia sendiri kepemilikan BlackBerry sudah sangat menyusut, apalagi sejak pelepasan anak emasnya BlackBerry Messenger (BBM) yang kini bisa diakses secara multiplatform.
Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, BlackBerry yang beberapa kuartal terakhir terus menerus mengalami kerugian kini mulai membaik di bawah kepimimpinan John Chen. Tentunya restrukturisasi bisnis yang saat ini terjadi mau tak mau bakal mengorbankan sejumlah (besar) pegawai.
Di antara hal yang dikorbankan adalah fokus pengembangan aplikasi untuk platform BlackBerry 10, terutama yang berorientasi consumer. Sudah tidak lagi terdengar ajang kompetisi ataupun coaching clinic bagi para pengembang platform ini di Indonesia ataupun seputaran Asia. Justru berita terbaru mengabarkan bahwa BlackBerry telah bekerja sama dengan Amazon untuk menghadirkan Amazon Appstore di BlackBerry 10 -- yang aplikasinya notabene dibuat untuk Android.
Dengan fakta bahwa pengembangan aplikasi internal tidak lagi menjadi fokus, di luar BBM yang menjadi segmen bisnis tersendiri, tak pelak posisi Developer Evangelist tidak lagi menjadi posisi yang relevan. Buat apa susah payah membuat aplikasi native jika ternyata platform-nya sendiri mengadopsi toko aplikasi lain yang berbasis Android?
Kami mendoakan yang terbaik untuk petualangan Didiet Noor yang selanjutnya.
[Foto: Dok. pribadi]