1. DScovery

Distribusi Adalah: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Faktornya

Dengan adanya distribusi dapat membuat perusahaan menjaga keberlangsungan hidupnya.

Distribusi merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia ekonomi. Bagaimanapun, distribusi adalah bagian penting dari kegiatan ekonomi. Jadi apa itu distribusi atau apa arti distribusi?

Distribusi merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi. Diketahui bahwa kegiatan ekonomi terdiri dari tiga departemen utama, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Mari simak lebih lanjut mengenai distribusi secara mendalam pada artikel di bawah ini!

Pengertian Distribusi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pengertian distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.

Dari definisi distribusi menurut KBBI, kita mengetahui bahwa distribusi adalah barang hasil dari perusahaan yang dijaga untuk disalurkan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Selain itu, melalui distribusi, hasil produksi akan sampai ke konsumen yang jaraknya cukup jauh.

Jika produk tidak segera didistribusikan ke konsumen, produk tersebut hanya akan tertimbun di gudang. Bahkan, bisa mendapatkan kenaikan harga produk. Jika sudah mahal, kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk membelinya, sehingga produsen atau pelaku usaha bisa mengalami kerugian.

Jenis-jenis Distribusi

  1. Distribusi secara langsung

Dapat dikatakan bahwa jenis distribusi ini berhubungan langsung dengan penyaluran atau pengiriman barang dan jasa oleh produsen atau perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen.

Contoh kegiatan penjualan langsung yakni seperti nelayan, petani, pedagang dan lain-lain. Sebagai produsen, mereka menjual atau mendistribusikan produk mereka ke konsumen.

  1. Distribusi secara tidak langsung

Distribusi tidak langsung adalah distribusi oleh pihak ketiga, sehingga perusahaan tidak terlibat secara langsung. Jenis distribusi ini dapat dilakukan secara individual atau melalui perusahaan distribusi.

Contoh kegiatan penjualan tidak langsung adalah PT Pertamina menjual LPG melalui SPBU.

  1. Distribusi secara intensif 

Distribusi intensif adalah distribusi yang dilakukan untuk menyalurkan barang atau produk kepada pengecer. Pada saat perusahaan mendistribusikan hasil produksi ke toko retail, toko retail tersebut menjual kembali hasil produksi tersebut.

Namun, tidak semua produk atau barang dapat dibagikan dengan distribusi intensif ini. Pasalnya, tidak semua perusahaan menjual barangnya melalui sistem seperti itu.

Contoh kegiatan distribusi tersebut adalah barang dan jasa yang diminati atau dapat dengan mudah dijual di pasar.

  1. Distribusi secara eksklusif

Distribusi eksklusif adalah distribusi yang tujuannya menjual atau mendistribusikan barang seluas-luasnya. Biasanya distribusi tersebut dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, contohnya antara petani dan pengecer.

Contoh aktivitas penjualan tersebut adalah penjualan ponsel. Penjual produk bekerja sama dan membuat kesepakatan dengan pengecer sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.

Sedangkan jenis distribusi ini bisa disebut eksklusivitas, karena barang yang dijual atau didistribusikan biasanya adalah barang eksklusif.

  1. Distribusi secara selektif

Distribusi selektif adalah kegiatan distribusi yang digunakan sebagai solusi untuk pendistribusian barang yang teratur.

Pada umumnya jenis distribusi ini sering digunakan oleh produsen yang hanya mengirimkan barangnya ke daerah tertentu. Karena di daerah-daerah tersebut barangnya banyak diminati.

Contoh distribusi jenis ini sering dilakukan oleh produsen pakaian ternama atau pakaian branded. Pakaian bermerek biasanya didistribusikan di daerah-daerah yang hanya terdapat toko-toko eksklusif.

Tujuan Distribusi

Tujuan distribusi adalah sebagai berikut:

  1. Kelangsungan operasi produksi terjamin.
  1. Barang atau jasa yang dihasilkan dapat menguntungkan konsumen.
  1. Konsumen dapat dengan mudah mendapatkan barang yang mereka butuhkan.

Faktor-faktor Distribusi

Kesuksesan dari kegiatan distribusi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Biaya

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi penjualan adalah harga. Biaya dapat dikatakan sebagai faktor kunci dalam operasi penjualan karena biaya itu sendiri dapat menentukan durasi penjualan dan kualitas penjualan.

  1. Sifat Pembayaran

Faktor lain yang dapat mempengaruhi operasi penjualan adalah sifat pembayaran. Sifat pembayaran ini biasanya disesuaikan dengan produk yang dijual. Biasanya kegiatan penjualan dibayar tunai dalam bentuk produk yang relatif murah. Pada saat yang sama, produk yang cukup mahal lebih sering dibayar secara kredit.

  1. Jumlah Penjualan

Untuk operasi penjualan, besarnya volume penjualan mempengaruhi operasi penjualan, dan faktor penjualan dapat menentukan harga operasi penjualan. Beberapa produk dapat dijual dalam jumlah yang cukup besar meskipun tidak banyak konsumen untuk barang tersebut.

  1. Sifat Barang

Jenis barang merupakan faktor yang dapat meningkatkan kualitas distribusi. Sangat penting bagi perusahaan atau pabrikan untuk memeriksa sifat barang, semisal, apakah barang yang akan dibagikan rusak atau tidak. Dengan pengendalian ini, perusahaan mengetahui mana yang harus didistribusikan terlebih dahulu agar tidak rusak atau hancur.

  1. Tingkat Keuntungan

Tingkat keuntungan merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau produsen dalam mempertimbangkan keberlangsungan usaha. Jika mengalami kerugian dalam bisnis penjualan jangka panjang, perusahaan harus menahan diri dari penjualan tersebut.

  1. Modal

Setiap perusahaan atau produsen membutuhkan modal yang berbeda, sehingga proses pendistribusiannya juga berbeda. Ukuran modal saham menentukan pembagian yang lebih pendek atau lebih panjang. Selain itu, modal dapat menentukan sifat pembayaran, apakah dibayar secara kredit atau tunai.

Nah, itulah ulasan mengenai distribusi. Semoga kamu dapat mengambi manfaat dari ulasan pada artikel ini!

{$categories[0]['slug']}