Dota 2 Kini Lebih Ramah Terhadap Pemain Baru
Sistem matchmaking dan seleksi hero-nya telah diubah demi memotivasi pemain baru untuk terus belajar
Dota 2 – plus sejumlah game ber-genre MOBA lainnya – merupakan salah satu game dengan learning curve tersulit. Seorang gamer hardcore yang bisa dikategorikan dewa di Titanfall 2 belum tentu jago bermain Dota 2. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung, tapi ini sebenarnya bukan salah si gamer.
Begitu banyak dan kompleksnya mekanik Dota 2 yang harus dipelajari ternyata masih belum cukup 'menyiksa'. Tidak jarang pemain baru juga harus diuji mentalnya oleh ejekan-ejekan dari pemain lain. Oke, sebagai newbie saya memang harus banyak belajar, tapi bagaimana saya bisa memulai kalau di setiap permainan saya selalu menjadi target dari olokan "noob pensiun dota aja lu"?
Singkat cerita, Dota 2 itu sangat tidak ramah terhadap pemain baru. Valve pun memutuskan harus ada yang dirombak untuk mematahkan anggapan tersebut. Untuk itu, dalam update terbaru Dota 2, Valve memperkenalkan dua fitur yang semuanya ditujukan supaya para pemain baru bisa lebih menikmati fase belajarnya di Dota 2.
Yang pertama menyangkut sistem matchmaking, dimana para pemain baru kini akan ditempatkan dalam pertandingan bersama pemain-pemain lain yang menunjukkan perilaku baik secara konsisten. Harapannya, pengalaman sosial yang baik bisa mendorong mereka untuk terus mendalami mekanik Dota 2.
Fitur yang kedua adalah perubahan dalam sistem seleksi hero. Seperti yang kita tahu, Dota 2 memiliki total 113 hero dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Demi membantu perkembangan pemain baru, mereka kini hanya bisa memilih 20 hero dalam 25 pertandingan pertamanya.
20 hero ini sengaja dipilih karena dinilai tidak terlalu sulit untuk dimainkan, dan diyakini dapat membantu pemain baru mendalami Dota 2. Namun yang terpenting, 20 hero ini juga dipilih supaya mereka dapat menikmati permainan, dan tidak dipusingkan oleh, misalnya, deretan kombinasi skill Invoker yang bahkan saya pun masih kesulitan menguasainya.
Jadi kalau sebelumnya Anda sudah sempat menyerah mempelajari Dota 2, saya sarankan Anda coba lagi dengan hadirnya dua fitur baru ini. Semoga dengan sistem matchmaking baru kali ini Anda tidak lagi dibuat minder oleh para bully yang merasa paling jago.
Sumber: Valve.