Ekspedisi Menembus Langit Bakal Kirimkan Pesawat Tanpa Awak ke Stratosfer
Merupakan pencapaian yang membanggakan bagi perkembangan dunia IPTEK tanah air
Ekspedisi luar angkasa kerap menjadi ajang pembuktian kemajuan dunia IPTEK, dan rakyat Indonesia sebentar lagi akan menjadi saksi pencatatan sejarah baru di bidang ini. Bertajuk "Menembus Langit", ini merupakan ekspedisi menuju lapisan stratosfer dengan menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV) alias pesawat tanpa awak.
Oke, stratosfer mungkin belum bisa disebut luar angkasa, tapi setidaknya ini merupakan langkah awal untuk benar-benar menembus langit Bumi bagi para ahli aeronautika tanah air. Pun demikian, ekspedisi Menembus Langit ini dilakukan bukan semata untuk pamer saja, tetapi juga untuk mengembangkan riset aeronautika dan memacu percepatan teknologi keantariksaan nasional.
Pesawat tanpa awak yang digunakan dalam ekspedisi Menembus Langit adalah model Ai-X1 buatan AeroTerrascan yang bermarkas di Bandung. UAV produksi dalam negeri ini akan ditarik menggunakan balon cuaca hingga ketinggian 30 km, sebelum akhirnya melepaskan diri dan mengaktifkan sistem autopilot.
Ai-X1 mempunyai daya angkut beban hingga 600 gram, cukup untuk membawa sejumlah sensor yang diperlukan untuk mengumpulkan data meteorologi dan aeronautika. Fitur anti-icing turut disematkan guna mengantisipasi suhu yang bisa mencapai -70 derajat Celsius di atas sana.
Fokus Menembus Langit yang difasilitasi oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam konteks sains dan penelitian atmosfer adalah mengembangkan wahana ulang alik yang dilengkapi kemampuan return-to-home dan dapat digunakan kembali. Selama ini, kita memang sudah bisa mengirimkan probe untuk melakukan penelitian atmosfer, tapi tidak bisa kembali ke titik awal peluncurannya.
Uji coba penerbangan sebelumnya sudah dilakukan pada tanggal 27 Agustus kemarin. Dalam percobaan tersebut, UAV Ai-X1 lepas dari balon cuaca di ketinggian 12,9 km dan berhasil menstabilkan diri dengan bantuan autopilot. Selagi di udara, Ai-X1 secara konstan melakukan komunikasi dengan unit di darat, menerima sinyal telemetri dan mengirim data yang dikumpulkan.
Peluncuran final Menembus Langit sendiri rencananya akan dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2016 mendatang dengan Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN di Garut sebagai lokasinya.