Electronic Arts Origin: Selamat Tinggal DVD Game!
Untuk merangkul masa depan, para publisher, developer dan industriawan mengerti ada beberapa hal yang harus mereka korbankan. Valve adalah satu dari sedikit perusahaan yang berani mengambil resiko dan sukses mengusung ide distribusi digital. Terinspirasi dari hal tersebut, Origin dari EA akan meninggalkan sistem distribusi game fisik dalam beberapa hari.
Saya ingat dalam sebuah kesempatan terpisah, developer Wargaming.net pencipta World of Tanks dan World of Warplanes, pernah menjelaskan bahwa penjualan kopi fisik game adalah peninggalan dari sistem barter tradisional. Kita menghargai video game sebagai karya digital. Penyajian kopi fisik hanya menambah ongkos produksi dan menghambat proses distribusi.
Info menarik: Rescape Bisa Mengubah Dunia Nyata Menjadi Arena Game Shooter
Tapi saya yakin banyak orang yang tidak setuju dengan hal ini - khususnya konsumen di Indonesia. Harga video game sendiri sudah cukup mahal, apalagi harganya akan naik sesuai nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Setidaknya dengan uang yang sudah kita keluarkan, konsumen tetap mendapatkan sebuah bukti bahwa mereka telah membeli game tersebut.
Dari laman Origin mereka, Craig Harris dari Electronic Arts membuat pengumuman, "Mulai tanggal 4 April, Origin akan sepenuhnya berubah menjadi layanan digital. Itu artinya semua permainan di marketplace Origin disajikan seluruhnya via download digital untuk PC dan Mac."
Harris meneruskan, "Jadi apa itu artinya untuk Anda? Jika Anda merupakan 99% pengguna kami [yang berbelanja secara online], maka tidak akan ada hal yang berubah. Kemudahan dan pengalaman berbelanja Anda sama sekali tidak berubah."
"Namun bagi satu persen dari Anda yang masih menginginkan koleksi fisik, kami ingin Anda tahu bahwa Origin sudah tidak bisa lagi memenuhi hal tersebut mulai tanggal 4 April," lanjut mereka. "Kami akan tetap ada di sini saat Anda mengubah kebiasaan berbelanja game ke 'keajaiban' metode digital."
"[Distribusi] digital ialah layanan yang cepat dan nyaman. Fokus Origin adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para gamer, dan merangkul seluruhnya sistem digital memungkinkan kami mencapai hal tersebut," tutup Harris.
Info menarik: Harga Aplikasi di App Store untuk Pengguna Indonesia Akan Naik
Dengan begitu, maka Titanfall adalah permainan dengan penjualan kopi fisik terakhir yang didistribusikan oleh Electronic Arts. Memang masuk akal bagi EA untuk merangkul seluruhnya metode ini, apalagi jika mereka ingin mengejar kepopularitasan Steam dari Valve. Namun Origin sendiri masih berada beberapa langkah di belakang Steam.
Dengan lebih dari 3.000 judul game, Steam sering sekali menyajikan potongan harga tiap beberapa bulan. Origin juga baru-baru ini menawarkan game Dead Space secara gratis dalam waktu terbatas. Sayangnya saat Steam didukung ratusan developer, Origin secara eksklusif hanya menjual game dari Electronic Arts, dan jumlahnya pun masih terbatas. Hingga saat ini mereka enggan menjual permainan-permainan baru lewat Steam.
Kita tidak tahu sampai kapan EA akan berpegang pada keputusan bisnis mereka ini, bahkan Ubisoft saja mengakui bahwa Steam adalah platform paling merakyat dan mengintegrasi layanan distribusi digital Uplay dengan Steam. Begitu juga dengan Sony Online Entertainment dimana DC Universe Online dan PlanetSide 2 bisa diakses via Steam.
Tapi pertanyaan terbesarnya adalah apa nasib distributor game resmi Electronic Arts di Indonesia, dan mayoritas toko retail game di tanah air lain? Saya yakin game-game tersebut tetap bisa dijual dan diakses via optical drive, namun satu hal yang pasti: pasokan kopi fisik akan berhenti, dan tidak ada lagi game baru hasil publikasi EA yang akan dirilis di sana.
Perlu Anda ketahui hal ini tidak mempengaruhi game-game versi console - hanya versi PC.
Sumber gambar header: Wired.co.uk.