Empat Hal yang Wajib Diperhatikan Perempuan Sebelum Bekerja di Startup
Mulai dari informasi bisnis, pengalaman CEO hingga keterlibatan perempuan di jajaran manajemen
Saat ini sudah banyak perempuan yang tertarik untuk bekerja di startup. Apakah untuk mengisi posisi jajaran engineer, pemasaran hingga tim media sosial. Meskipun dominasi tetap ada di kalangan pria, namun dunia startup menawarkan banyak kemudahan dan tentunya suasana kerja yang dinamis, cocok untuk Anda perempuan Indonesia yang ingin bekerja di startup.
Artikel berikut ini akan mengupas 4 hal yang wajib diketahui oleh perempuan, jika tertarik untuk bekerja di startup.
Kultur startup
Saat ini sudah banyak startup yang menerapkan kultur startup di kalangan internal. Hal tersebut memang banyak dianjurkan oleh para pakar hingga praktisi dan penggiat startup. Selain mampu menerapkan kerangka dan struktur perusahaan yang tepat, kultur perusahaan juga bisa menempatkan para pegawai hal-hal yang wajib dilakukan dan dihindari. Jika Anda perempuan tertarik untuk bekerja di sebuah startup baru atau yang sudah establish, baiknya cermati dulu kultur dari startup tersebut. Hal ini penting dilakukan, untuk memastikan karakter dan kebiasaan Anda, apakah cocok dengan kultur startup yang diincar atau tidak.
Perhatikan latar belakang dan berita terkini tentang startup
Cara lain yang wajib dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan secara menyeluruh kondisi keuangan dan berapa banyak nilai dari startup yang Anda incar. Jangan hanya tergoda dengan fasilitas, kantor yang terlihat keren dan hip, namun ternyata tidak cukup mampu menghasilkan profit. Idealnya startup yang sehat adalah startup yang memiliki organisasi dan keuangan yang baik, sehingga Anda sebagai pegawai nantinya bisa merasa nyaman dan aman bekerja di startup tersebut.
Usia dan pengalaman dari CEO
Kebanyakan CEO dan pendiri startup adalah pria yang masih berusia muda. Meskipun terbukti sudah banyak startup yang berawal dari pengalaman minim serta usia belia dari CEO namun bisa sukses dan menjadi perusahaan besar saat ini (Facebook, Snapchat, Airbnb), namun hal tersebut bisa juga menyebabkan startup tidak bisa berjalan dengan baik, karena kurangnya pengalaman dari CEO. Untuk itu cari tahu lebih mendalam pengalaman, visi dan misi serta strategi yang dimiliki oleh CEO muda di startup yang Anda incar. Jika mereka mampu memperlihatkan potensi dan peluang yang ada, bisa dipastikan startup akan tumbuh dengan baik.
Perempuan di jajaran manajemen
Sebagai perempuan tentunya Anda bisa menilai secara langsung, kultur serta kebiasaan yang ada pada startup dari jajaran manajemen atau supervisor. Jika di startup tersebut tidak memiliki perempuan yang memegang peranan penting, bisa dipastikan startup tersebut kurang menghargai atau memerlukan peranan perempuan untuk memegang posisi kunci. Hal ini tentunya bisa menjadi penilaian yang krusial bagi Anda perempuan muda, yang berencana untuk bekerja di startup tersebut.