Ericsson: Di Tahun 2020, Lalu Lintas Data Asia Tenggara Capai 3 Exabytes Per Bulan
Streaming video berkualitas HD menjadi tolak ukur kecepatan akses Internet berkualitas tinggi
Laporan tahunan Ericsson dalam tajuk Ericsson Mobility Report memproyeksikan bahwa di tahun 2020 nanti, lalu lintas mobile data di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, akan meningkat sembilan kali lipat hingga mencapai angka 3 Exabytes (atau sekitar tiga juta Terabytes) per bulan. Di kawasan regional itu sendiri, Indonesia termasuk sebagai lima negara teratas dalam pertumbuhan penggunaan seluler.
Menilik kembali kemajuan teknologi jaringan 2G yang telah tersedia di Indonesia sejak tahun 1995, dan 3G di tahun 2005, dan 4G/LTE di tahun 2015 ini, membuat Ericsson yakin jika di tahun 2020 nanti Indonesia mampu mengadopsi teknologi 5G global dengan lebih cepat. Menurut pihaknya, kebutuhan akan data tidak hanya semakin besar, tapi juga semakin cepat, serta latency yang makin kecil.
VP Marketing Communication Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati memaparkan data seputar konsumen Indonesia yang berada di peringkat keempat negara teratas dalam penambahan pelanggan seluler baru secara global. Hal ini menawarkan medan perang baru bagi para operator untuk meningkatkan kinerja jaringannya, mempertahankan loyalitas pelanggannya, dan mengakuisisi pelanggan baru.
Hardyana mengatakan bahwa 72% dari mobile subscription di Indonesia masih dikuasai oleh feature phone, 28% saja yang mengadopsi smartphone. Sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Singapura yang 98% mobilesubscription-nya ialah smartphone.
Pihak Ericsson meramalkan penetrasi mobile di Indonesia akan mencapai angka 100%, menjadikan pasar Nusantara sebagai komoditas yang cukup panas. Dengan kemiripan pasar di regional Asia Tenggara-Osenia ini, Ericsson juga menyajikan data bahwa media sosial dan layanan pesan instan masih menjadi jawaranya.
Pelanggan 4G/LTE sendiri di dunia diprediksi akan tumbuh sebesar 16 kali lipat antara 2014 dan 2020, dan pada 2020 sebanyak 25% atau satu dari empat pengguna mobile akan menggunakan teknologi LTE.
“Dengan pertumbuhan pengguna data yang tinggi, terutama dari pengguna smartphone yang akan tumbuh tiga kali lipat antara 2014 dan 2020 di kawasan Asia Tenggara dan Oseania, kini penting bagi operator untuk meningkatkan kinerja jaringan mereka,” tambah Presiden Direktur Ericsson Indonesia Thomas Jul, yang telah menjabat setengah tahun yang lalu.
Prediksi Thomas Jul mengenai app coverage nampaknya masih relevan hingga tahun 2020 nanti. Kualitas layanan video streaming menjadi tolak ukur instan dari pengguna atas baik atau tidaknya suatu jaringan yang mereka terima dalam cakupan wilayah tertentu. Tolak ukur kecepatan rata-rata Internet terbaik di Indonesia saat ini baru streaming musik secara online, sementara di Australia parameternya ialah video streaming dengan kualitas HD (high-definition).