EU Social DigiThon, Ajang untuk Wujudkan Solusi Digital bagi Kelompok Rentan
Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dukung pelibatan anak muda wujudkan solusi digital untuk tantangan yg dialami kelompok rentan dalam pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi kehidupan kita saat ini, terutama berbagai aspek sosial, ekonomi, dan mobilitas. Mulai dari sekolah, pekerjaan, hingga kegiatan jual-beli, semuanya terpengaruh oleh pandemi. Bahkan, pandemi juga mengakibatkan resesi ekonomi dan krisis sosial di beberapa negara.
Kondisi yang berkepanjangan dan serba membatasi ini membuat beban hidup semakin besar bagi mereka yang termasuk dalam kelompok rentan, yaitu: anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas. Fakta-faktanya sangat memprihatinkan. Salah satunya adalah meningkatnya angka perkawinan anak, sejalan dengan terhentinya banyak kegiatan ekonomi yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran di Indonesia, akibat Covid-19. Perkawinan anak dijadikan solusi cepat untuk meringankan beban ekonomi yang memburuk selama pandemi (Sumber: KataData.co.id, Januari 2021).
Selain itu, sekolah dari rumah menuntut anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan gaya belajar baru. Dalam hal ini, platform dan implementasi pembelajaran online tidak selalu mampu mengakomodasi keragaman kebutuhan serta kemampuan anak-anak Indonesia untuk belajar, dan justru seringkali mempersulit mereka untuk mengikuti pelajaran dari rumah. Meningkatnya kemiskinan yang dipicu oleh pandemi juga melebarkan kesenjangan kemiskinan berbasis gender. Perempuan lebih berpotensi terjerumus ke dalam jurang kemiskinan ekstrem dibandingkan laki-laki.
Fakta lain mengungkapkan bahwa ada peningkatan kekerasan berbasis gender (khususnya kekerasan seksual dan psikis) terhadap perempuan dewasa dan anak-anak perempuan di Indonesia. Di tengah upaya anak-anak untuk lepas dari kecemasan, terdapat kerentanan atas kekerasan yang juga meningkat.
Sementara bagi para penyandang disabilitas, survei yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Jaringan Disabilitas Indonesia (JDI) menunjukkan bahwa hanya sekitar 60% penyandang disabilitas yang punya cukup akses terhadap informasi tentang Covid-19 dan cara untuk mencegah infeksi dari virus ini.
Sebenarnya, masih banyak masalah lain yang dihadapi oleh kelompok rentan terkait dampak Covid-19 ini. Kita dapat berkontribusi untuk mencari solusi yang dapat memudahkan hidup mereka, untuk melindungi mereka, atau membuka jalan keluar. Kontribusi ini dapat diwujudkan melalui ide-ide inovatif, kreativitas, teknologi digital berbasis internet, dan keberanian untuk menghasilkan terobosan baru.
Untuk mewadahi berbagai ide dan kreativitas tersebut, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyelenggarakan kompetisi bertajuk EU Social DigiThon "Aksi Muda Untuk Perubahan" sebagai ajang untuk melahirkan berbagai solusi berbasis teknologi atau digital yang bisa membantu kelompok rentan tersebut. EU Social DigiThon tidak hanya membuka kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dan mewujudkan gagasan, tetapi juga dapat menjadi ajang untuk memperluas jejaring dan akses internasional. Terlebih jika produk yang dikembangkan benar-benar dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah di sekitar.
Tiga pemenang nantinya berhak atas penghargaan dukungan dana untuk membantu mewujudkan solusi yang ditawarkan dengan bimbingan dari pakar perwakilan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. Pendaftaran dibuka sampai 21 Februari 2021, jadi jangan sampai ketinggalan, ya. Segera lakukan registrasi lewat link berikut: digithon.app