Platform "Wellness" Fibo Targetkan Basis Pengguna Lewat Automasi
Saat ini fokus layanan ada pada akuisisi lapangan dan turnamen
Pelaku bisnis dalam industri sport and wellness kini semakin banyak bermunculan. Setelah Doogether, The Fit Company, dan Ride, muncul Fibo, sebuah startup penyedia platform SaaS yang mempertemukan pemilik lapangan (merchant) dengan pengguna (user).
Berawal dari kesulitan dalam menemukan lapangan basket yang available dan sesuai kebutuhan, Founder dan CEO Fibo Jefferson Loren berinisiatif untuk membuat startup yang dapat mempermudah penggunanya menemukan dan memesan lapangan olahraga. Startup yang mulai beroperasi di pertengahan tahun 2017 ini telah melegalkan usahanya dengan nama PT Ayuk Olahraga Bersama di awal tahun 2018.
Fibo memiliki aplikasi bernama Fibo Sports yang baru bisa digunakan di platform Android. Selain itu, terdapat juga Fibo Merchant yang bisa digunakan para pemilik tempat olahraga untuk mendaftarkan lapangan mereka. Layanan ini secara aktif telah menjangkau area Jakarta Selatan, Tangerang, dan Bekasi.
Menyadari ketatnya persaingan dalam pemesanan tempat olahraga, pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam meningkatkan jumlah pengguna. Sampai akhirnya mereka menemukan celah berbasis sistem manajemen turnamen. Fibo Match memungkinkan pengguna membuat turnamen serta menyediakan data dan informasi terkait kegiatan tersebut berikut profil para pemain dalam satu platform. Melalui solusi ini, mereka mencoba meraup sebanyak mungkin user untuk menggunakan platform automasi Fibo.
"Kita juga membuka peluang bagi brand untuk menempatkan iklan dalam turnamen. User base kita memang belum terlalu besar, namun seiring turnamen yang terus berjalan diharapkan pengguna kian meningkat, sehingga semakin banyak juga brand yang mau menjadi sponsor," tambah Loren.
Selain itu, startup yang masih beranggotakan 13 orang ini juga sedang mengembangkan paket B2B, ditujukan untuk korporasi yang ingin memanfaatkan sistem manajemen olahraga untuk karyawan mereka.
Mengenai pendanaan, saat ini timnya masih berjalan secara bootstrap, namun pihaknya mengakui sedang dalam pencarian investor strategis dengan visi yang sama. Loren mengungkapkan rencananya [jika mendapat pendanaan] untuk melakukan cross-sport category dengan menambahkan cabang basket dan juga badminton, lalu menjalankan ekspansi secara geografis.
“Kita akan gunakan 60%-65% di lapangan, sementara sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk teknologi. Targetnya adalah di awal tahun 2020,“ tambahnya.