GandengTangan Luncurkan Platform Crowdlending Online
Memberikan kesempatan bagi proyek sosial mencari pinjaman dengan bunga 0%
Fasilitas bantuan finansial yang mendukung ruang gerak usaha kecil memang tidak sedikit. Meskipun demikian peraturan dan kebijakannya sering kali mempersulit para pelaku usaha untuk mendapatkan modal. Memanfaatkan teknologi, GandengTangan menawarkan alternatif solusi untuk membantu pelaku usaha dan gerakan-gerakan sosial untuk menggalang dana pinjaman tanpa bunga (crowdlending) melalui situs mereka GandengTangan.org.
“Kami hadir untuk meng-expose wirausaha sosial yang bekerja diam-diam padahal membutuhkan akses dan bantuan, namun mereka tidak tahu bagaimana. Harapannya masyarakat tidak hanya menjadi sekedar penonton dari cerita bisnis yang menginspirasi, namun juga dapat berkontribusi,” ucap Co-Founder GandengTangan Jezzie Setiawan dalam acara peluncuran GandengTangan kemarin (15/3).
Berbeda dengan crowdfunding, konsep crowdlending yang diusung oleh GandengTangan memberikam lebih banyak kesempatan setiap orang yang ingin berperan dan meminjamkan dana mereka, minimal Rp 50 ribu, dengan bunga 0%.
GandengTangan bersifat tulus dalam memberi pinjaman karena peminjam tidak dikenakan bunga apapun, sementara pemodal tidak mendapatkan imbalan. Model bisnis yang dijalankan adalah GandengTangan mengambil 5% dari setiap total pinjaman untuk kebutuhan operasional.
Sebelum akhirnya merilis platform-nya kemarin, GandengTangan telah melakukan validasi pasar. Menurut penuturan Jezzie dalam wawancaranya dengan DailySocial, dari 150 responden (48% pegawai swasta, 21% pelajar, 9% pengusaha) yang ditanyai perihal peminjaman dana ke wirausaha sosial memberikan hasil sangat valid. Sebanyak 85% menyatakan berminat dan sangat berminat untuk memberikan pinjaman, sementara 89% bersedia menggunakan platform GandengTangan sebagai medianya.
Lebih lanjut, 40% responden menginginkan informasi kelanjutan bisnisnya dan dampak yang diberikan, sementara 30% cukup dikembalikan uang pokoknya. Tentang alasan mendukung skema seperti ini, 78% responden menjawab ingin berkontribusi mengembangkan ekonomi lokal dan kesejahteraan sosial.
Tentunya terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh calon peminjam. GandengTangan memiliki serangkaian penilaian, seperti masa operasi minimal dari sebuah usaha ialah enam bulan dan prospek sosial yang memiliki impact yang dinilai baik.
Untuk permulaan, pihak GandengTangan mengungkapkan lima proyek yang dianggap layak maju untuk diberikan pinjaman. Lima proyek tersebut adalah HamuEco, KomodoWater, TinaGas, Agradaya, dan Komunitas Desa Sejahtera.
Pemanfaatan platform online ini sendiri adalah bentuk semangat para pemuda melek teknologi untuk menyalurkan hasrat membantu sesama di tengah masyarakat. Meski saat ini pihaknya fokus ke perusahaan sosial, bukan tidak mungkin nantinya akan menyasar tech startup yang relevan.