1. DScovery

Gaya Industrial, Konsep Arsitektur Modern yang Sederhana Namun Penuh Estetika

Meskipun sekilas nampak suram, sebenarnya gaya ini akan menampilkan sisi modernitas, sederhana, penuh estetika manakala berhasil disusun dengan tepat

Industrial merupakan gaya interior yang terinspirasi dari pabrik industri abad ke-19. Sejarah konsep industrial sendiri memang diambil dari pengalaman orang Eropa yang seringkali menggunakan bangunan bekas pabrik terbengkalai.

Mereka akan membiarkan tampilan bangunannya tanpa dipoles atau diubah sedikitpun. Sehingga desain ini seolah menonjolkan sifat alamiah berbagai elemen yang menyusun bangunannya.

Sebagai konsep hunian yang memberikan tampilan berkesan setengah jadi atau unfinishedi. Tak bisa ditampik industrial menonjolkan keunikan tersendiri dengan gaya apa adanya yang terinspirasi dari berbagai komponen industri.

Hal ini ditunjukkan dengan tampilan detail arsitektur yang nampak terbuka, misalnya saja pemasangan batu-bata sebagai dinding rumah tanpa plester. Hal ini sebab industrial lebih mementingkan penyesuaian fisik dengan berbagai teknik desain tanpa menghilangkan karakter asli.

Meskipun sekilas nampak suram, sebenarnya gaya ini akan menampilkan sisi modernitas, sederhana, penuh estetika manakala berhasil disusun dengan tepat.

Awal Mula Gaya Industrial

(pixabay)

Pada tahun 1950, sejumlah bangunan pabrik terbengkalai menyebarkan gaya desain arsitektur industri untuk pertama kalinya di Eropa. Untuk alasan efisiensi dan pembenaran situasi, bangunan bekas pabrik diubah menjadi perumahan.

Seiring berjalannya waktu, penerapan gaya desain industri telah merambah tidak hanya bangunan seperti pabrik, tetapi juga jenis real estat lainnya. Gaya arsitektur ini sekarang juga banyak digunakan pada bangunan komersial seperti rumah pribadi, kafe, restoran, dan co-working space.

Tokoh terkenal dalam bidang ini di antaranya Silvio Stefani dari Loft Miraciolo dan Lev Lugovskoy dari Midlife Crisis Loft.

Karakteristik Konsep Industrial

(unsplash/Anna Sullivan)

Dewasa ini, desain industri semakin banyak diterapkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Kesan rumah industrial memang unik tanpa menonjolkan kemewahan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep industrial!

Material

Material yang digunakan menggarisbawahi konsep industri yang unik. Hindari bahan mewah seperti marmer saat mengenakan gaya ini.

Sebuah sifat utama dari bahan perumahan industri adalah pemilihan bahan dengan karakter yang kuat, daya tahan dan daur ulang fungsional. Sempurnakan desain industri hunianmu dengan logam, aluminium, kayu, dan batu dalam desain interior rumah tersebut.

Warna

Warna juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan konsep desain industrial. Penggunaan warna netral dan gelap seperti abu-abu, hitam dan putih menjadi ciri khas gaya industrial.

Beberapa tempat tinggal juga akan menawarkan gradasi cahaya dan bayangan melalui karya seni dan pajangan. Tujuannya agar ruangan terlihat lebih hidup.

Garis

Ciri dari gaya industrial selanjutnya adalah adanya garis lurus dan konstruksi yang kokoh. Namun bukan berarti rumah industri tidak bisa menampilkan lekukan dan pola abstrak yang indah. Pastikan pengaplikasian tepat dan tidak berlebihan.

Perabotan rumah yang sederhana adalah kunci dari model industrial.
Di hunian industri, elemen dekoratif dan perabotan dipilih minimalis tetapi menarik. Memilih furnitur industri memungkinkan kamu untuk menggabungkan elemen klasik dan modern. Faktanya, banyak orang menggunakan furnitur daur ulang atau bekas di rumah industri mereka.

Aksesoris dan Dekorasi

Desain rumah industrial jarang menggunakan aksesori atau dekorasi untuk menciptakan tampilan yang sederhana dan minimalis. Gaya industri dengan penekanan pada fungsi.

Desain ini mendorong kamu untuk memamerkan aksesori dengan mural abstrak besar, struktur logam, dan benda menarik lainnya yang terbuat dari bahan daur ulang.

Elemen dalam Gaya Industrial

(unsplash/Hannah Busing)

Bahkan, konsep gaya industrial seringkali menggunakan warna monokrom yang terlihat sangat maskulin. Penggunaan material tidak sembarangan, banyak yang menggunakan material daur ulang atau rekayasa seperti kaca, besi dan aluminium.

Demikian pula, struktur bangunan dan furnitur yang digunakan cenderung belum selesai untuk lebih menonjolkan warna dan fitur aslinya. Elemen lain yang umum digunakan adalah bahan kasar dan belum selesai seperti logam dan baja, yang sengaja diekspos untuk menunjukkan sifat aslinya.

Beberapa elemen yang biasa ditemukan dalam gaya desain arsitektur industri adalah:

Lantai

Jenis lantai pada gaya industrial selalu menggunakan lantai parket atau lantai acian, dan bukan lantai keramik atau lantai granit.

Kayu

Dinding, bingkai jendela, dan meja pada bangunan bergaya industrial menggunakan kayu semi lapuk agar menambah kesan penuh nostalgia dan hangat pada rumah.

Batu Bata

Bagian dinding rumah bergaya industrial juga sering menggunakan batu-bata yang sangat menunjang dari segi desain dengan kesan unfinished-nya.

Beton

Seperti diketahui, elemen ini banyak digunakan dalam bangunan komersial seperti pabrik. Hal ini sesuai sejarahnya dimana mulanya gaya ini muncul karena membiarkan struktur bangunan bekas pabrik secara apa adanya.

Baja

Material baja sering digunakan sebagai tiang atau balok di rumah bergaya industrial dengan tampilan yang terekspos.

Sistem Bangunan

Sama seperti bagian lainya, saluran pipa air, listrik, ventilasi, dan pendingin udara di bangunan industrial sering dibiarkan terekspos.

Pencahayaan

Penggunaan lampu sebagai penerangan dalam desain industrial aitu berupa lampu neon maupun lampu gantung sebagaimana yang bisa nampak di pabrik-pabrik.

Warna

Umumnya, warna material pada bangunan industrial lebih sering dibiarkan apa adanya sesuai aslinya atau diwarnai dengan warna-warna monokrom.

Ornamen

Ornamen pada rumah industrial menggunakan pola desain dengan garis-garis tegas tegas lurus yang akan memberikan tampilan modern.

Kelebihan dan Kekurangan Desain Industrial

Rumah bergaya industrial sedang populer akhir-akhir ini. Selain pesonanya yang unik dan indah, ia memiliki banyak keunggulan seperti:

  • Penggunaan furnitur bekas atau daur ulang dapat menghemat anggaran kamu.
  • Jangan ragu untuk menjelajahi dan menyesuaikan dengan perabotan dan dekorasi yang benar-benar unik.
  • Kontras modern dan klasik dapat hidup berdampingan secara harmonis.
  • Ramah lingkungan dengan pendekatan yang menggunakan material daur ulang dan minim cat, serta tidak selalu membutuhkan sistem cerobong yang boros material dan energi.
  • Luas dan nyaman.

Kekurangan dari rumah industri adalah pemilihan bahan, furnitur dan hal-hal lain yang membutuhkan usaha ekstra. Gaya industrial tidak hanya harus unik, tetapi juga harus konsisten agar tidak terlihat murahan. Mencari bahan dan dekorasi bisa jadi sulit juga, tapi tentu saja kamu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan jika kamu bersabar sampai akhir.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

{$categories[0]['slug']}