GigaOm Rilis Konten Premium
Memang ada banyak cara untuk meraup keuntungan dari bisnis online. Namun ketika kita menjual konten berupa berita atau artikel, belum banyak model bisnis yang berlaku selain hanya mengandalkan banner iklan saja. Hal ini lalu mendorong Wall Street Journal untuk mencoba menerapkan model bisnis konten premium dengan sistem langganan berbayar. Pada awal banyak yang meragukan langkah WSJ ini, namun sekarang suara ejekan tersebut meredup sembari WSJ meraup keuntungan besar dari konten premium yang disajikan kepada pelanggannya.
Langkah ini pun diikuti oleh Techcrunch dengan merilis laporan tahunan yang dapat anda download dengan membayar US$ 450, dan ReadWriteWeb juga melakukan hal serupa dengan laporan khusus seharga US$ 249. Kini giliran GigaOm yang melakukan hal serupa dengan memberikan konten premium kepada pelanggan berbayar di GigaOm Pro. Untuk mengakses konten di GigaOm Pro pelanggan diharuskan membayar US$ 79 untuk biaya berlangganan selama satu tahun.
Metode ini memang terlihat mudah dan tidak terlalu menganggu para pelanggan secara keseluruhan seperti yang dilakukan Wall Street Journal, namun menjangkau pembaca-pembaca dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang bersedia membayar untuk konten premium yang bermutu.
Dan yang pasti, dengan konten premium seperti ini sangat cocok untuk diterapkan di blog-blog yang niche dengan pembaca yang niche pula. Namun hati-hati, strategi ini bisa menjadi boomerang dan membuat blog anda ditinggalkan pembaca jika anda salah menerapkan strategi ini. Pastikan konten yang anda berikan layak untuk dibaca (dan dibayar) oleh pelanggan, dan konten yang bersifat khusus (niche) akan sangat mendukung ketertarikan pembaca untuk berlangganan.
Apakah DS cocok dibuat versi berbayar? Kalau NavinoT? Bagaimana dengan video podcast dari BitesMedia? :p
ps:baca tulisan saya di Spasi mengenai konten premium ;)