Go-Jek Dikabarkan Jajaki Pencarian Pendanaan Baru Sebesar 5,2 Triliun Rupiah
Jika pendanaan diperoleh, bakal "resmi" menjadi startup unicorn dengan valuasi $1,2 miliar (sekitar 15 triliun Rupiah)
Layanan on-demand Go-Jek dikabarkan tengah melakukan negosiasi dengan investor KKR & Co, Warburg Pincus LLC, dan sejumlah investor lain untuk mendapatkan dana segar senilai $400 juta, atau sekitar 5,2 triliun Rupiah. Tak main-main, nilai investasi yang sedang diperbincangkan ini akan membawa valuasi Go-Jek melebihi $1 miliar. Jika kesepakatan ini terjadi, resmi sudah Go-Jek menyandang status "unicorn".
Disebutkan investasi senilai $400 juta ini akan meningkatkan valuasi Go-Jek di angka $1,2 miliar (sekitar 15 triliun Rupiah). Startup yang sebelumnya mendapatkan pendanaan dari NSI Ventures, Sequoia Capital, dan DST Global ini memang beberapa waktu terakhir fokus pada inovasi produk, termasuk peluncuran Go-Pay dan pembaruan aplikasi mobile. Sedikit minggir dari isu panas seputar "perang" dengan moda konvensional dan regulasi ataupun membakar uang untuk subsidi penumpang.
Langkah serius ini salah satunya dibuktikan dengan akuisisi dua startup asal India beberapa waktu lalu, yang disiapkan untuk banyak melakukan improvisasi kualitas back-end aplikasinya.
Pada sebuah presentasi di bulan Januari 2016, Go-Jek memaparkan memiliki aktivitas pemesanan lebih dari 340 ribu kali per harinya. Upaya Go-Jek merangkul konsumen dengan subsidi yang banyak dinilai sebagai langkah "membakar uang" (pada Oktober 2015 - Maret 2016 dikabarkan menggunakan $73 juta untuk subsidi konsumen) nyatanya memang menumbuhkan pertumbuhan traksi hingga 12 persen. Traksi tersebut berusaha terus dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya dengan pencarian pendanaan ini.
Belum banyak perusahaan lokal (bahkan di tingkat regional) yang sudah memiliki valuasi lebih dari $1 miliar. Grab, sebagai pesaing terdekat Go-Jek, adalah salah satu-satunya.