Google Chrome, Google Chrome Web Store dan Google OS
Untuk Google Chrome, Google menjelaskan bahwa pertumbuhan pengguna mereka kini telah naik tiga kali lipat dari 40 juta menjadi 120 juta pengguna, mereka juga terus mengembangkan Chrome untuk menjadi peramban paling cepat.
Ada dua fasilitas baru yang akan segera dinikmati oleh pengguna pada rilis stabil Google Chrome (saat ini hanya tersedia untuk versi early access channels), yaitu fasilitas Google Instant yang akan bisa dinikmati di Omnibox atau kotak alamat di Chrome yang berfungsi juga sebagai kotak pencarian layanan Google Search. Satu lagi yaitu fasilitas yang dinamakan Crankshaft yang membuat Chrome mampu memberikan respon yang cepat ketika pengguna membuka halaman situs atau aplikasi dengan JavaScript yang cukup kompleks.
Google juga kini telah resmi mengumumkan tautan khusus untuk Chrome Web Store, sebuah toko yang menampilkan berbagai aplikasi web, ekstensi serta berbagai tema untuk mengganti tampilan latar Google Chrome. Alamat resmi untuk toko ini juga telah diumumkan Google chrome.google.com/webstore.
Seperti layaknya tampilan toko, Anda bisa melihat berbagai kategori yang ada di Chrome Web Store, ada tiga pembagian utama yaitu, aplikasi, ekstensi, serta themes. Ada kategori tambahan juga berupa koleksi yang disusun oleh Google berdasarkan tema tertentu.
Tampilan Chrome Web Store ini juga cukup nyaman, dengan ditambahkan tampilan koleksi toko yang populer digunakan oleh pengguna. Google Chrome Web Store juga diperuntukkan untuk kalangan bisnis atau para pengembang yang ingin menjual aplikasi web mereka, seperti misalnya game. Namun, saat ini proses pembelian atau toko hanya tersedia untuk pengguna U.S. sedangkan pengguna lain belum bisa membeli aplikasi web yang berbayar. Perluasan pasar toko ini akan dilakukan Google awal tahun depan dengan menambah cakupan negara untuk menyediakan koleksi aplikasi web yang berbayar.
Dan yang terakhir, Google mengumumkan salah satu OS paling ditunggu tahun ini, Google Chrome OS, meski belum dirilis untuk penguna kebanyakan, namun Google Chrome OS kini telah masuk dalam babak baru, yaitu pengujian penggunaan oleh pengguna terpilih.
Untuk melakukan pengujian dan mendapatkan umpan balik dari para pengguna mereka, masa awal pengenalan ini Google meluncurkan pilot program di mana mereka membagikan notebook (bukan netbok, karena ukurannya lebih besar?) yang telah dilengkapi dengan Chrome OS bagi yang tertarik, tentunya dengan kualifikasi dan persyaratan tertentu.
Penasaran dengan notebook apa yang digunakan Google untuk menguji Chrome OS? Sayangnya Google memang belum merilis resmi bundling dengan pabrikan tertentu, mereka melakukan pengujian hanya untuk software-nya saja, jadi notebookyang akan diberikan adalahnotebook 'kosong' berwarna hitam, tanpa embel-embel merek, logo, stiker atau keterangan lain, polos. Berlayar 12.1 inci, papan ketik ukuran penuh, touch pad, jaringan 3G yang terintegrasi dengan Verizon, daya hidup baterai 8 jam dengan masa stand by selama 8 hari.
Saat ini proses pengujian ini hanya tersedia di U.S. tetapi Google menjelaskan bahwa mereka juga akan memperluas ke negara lain. Informasi tentang pilot program ini bisa dilihat di sini.
Apakah langkah Google ini cukup terlambat? Apple mengubah peta industri notebook/netbook dengan meluncurkan iPad, para pabrikan dan merek yang dulu jor-joran dengan meluncurkan notebook/netbook kini berlomba-lomba meluncurkan tablet dan ikut bersaing dengan iPad. Dan kini ketika pengguna mulai mengganti notebook/netbook dengan tablet, Google meluncurkan Chrome OS mereka.
Sangat menarik untuk melihat bagaimana pasar akan memberi respon, Google telah cukup lama membangun dan mempersiapkan Chrome OS ini, pertumbuhan peramban Chrome juga kini terus meningkat, Chrome Web Store juga telah diluncurkan dan telah berisi ribuan aplikasi, ekstensi serta themes yang siap digunakan oleh pengguna Chrome OS. Dukungan ekosistem pendukung Chrome OS telah dipersiapkan Google, kini tinggal melihat bagaimana reaksi konsumen.