1. Startup

Gowalla Resmi Dibeli Facebook dan Layanan Ditutup Januari

Setelah beberapa waktu dalam "penyangkalan", akhirnya co-founder Gowalla, Josh Williams, secara resmi menyatakan bahwa Gowalla resmi dibeli Facebook. Akuisisi ini lebih menyangkut talenta di mana tim Gowalla saat ini akan bedol desa ke Palo Alto, markas besar Facebook. Layanan Gowalla sendiri akhirnya akan dimatikan di bulan Januari depan, di mana Gowalla menyediakan fasilitas bagi penggunanya untuk mengekspor data Passport, Stamp, dan Pin. Facebook tidak mengakuisisi data yang dimiliki oleh Gowalla.

Gowalla dan Foursquare sama-sama diluncurkan di SXSW 2009. Koprol juga didirikan di medio itu. Sejujurnya buat saya sendiri Gowalla memiliki tampilan yang lebih indah, bahkan terpilih menjadi best mobile service. Meskipun demikian, saya tidak pernah bisa menggunakan Gowalla dalam waktu lama.

Pertama sejujurnya navigasi Gowalla cukup membingungkan untuk saya, sementara alasan yang kedua adalah Foursquare jauh lebih populer di dalam lingkaran pergaulan yang saya miliki. Belum lagi kisah jumper Indonesia yang membuat Foursquare semakin terkenal di Indonesia. Pengguna Indonesia tercatat termasuk yang memiliki fanbase paling besar di Foursquare.

Meskipun kemudian Gowalla rebranding menjadi lebih indah lagi, nampaknya nasib baik tidak beralih ke mereka. Layanan berbasis lokasi yang bercerita tentang perjalanan masih terlalu rumit ketimbang check-in sederhana di suatu venue. Tidak ada cerita macam Path 2.0 yang tiba-tiba menarik kembali perhatian banyak pihak karena UI dan UX-nya yang revolusioner.

Sekarang setelah tim Gowalla diakuisisi oleh Facebook, saya cukup tertarik untuk menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh Facebook ke depannya. Hal yang paling masuk akal adalah peningkatan kualitas layanan berbasis lokasi -- Facebook Places, dengan tampilan secantik Path 2.0. Jika Facebook ingin kembali bersaing dengan Foursquare, resepnya tentu simplicity dan rewards. Badges mungkin terlalu 2009, jadi Facebook bisa memikirkan hal baru untuk memberikan insentif bagi penggunanya. Dengan basis ratusan juta pengguna yang mentahbiskan Facebook sebagai layanan media sosial terbesar di dunia, kekalahan di sektor ini bisa jadi cukup memalukan.

Apakah akuisisi tim Gowalla ini bakal menjadi senjata ampuh Facebook untuk melawan para pesaing lama dan barunya di ranah layanan berbasis lokasi?