Grab Resmi Luncurkan Layanan GrabHitch (Nebeng) di Jakarta
Menawarkan kesempatan bagi pemilik kendaraan untuk berbagi tumpangan menuju rute searah
Setelah sempat disinggung sebelumnya di Echelon Indonesia 2016 beberapa waktu lalu, hari ini (19/10) Grab resmi meluncurkan layanan berbagi kendaraan roda duanya GrabHitch (Nebeng). Layanan ini menawarkan perjalanan jarak jauh door-to-door dengan biaya terjangkau bagi para komuter yang tinggal di wilayah seputaran Jakarta, meliputi Bekasi, Depok dan Tangerang. Cara kerja GrabHitch (Nebeng) ialah mencocokkan pengemudi yang akan menuju ke rute yang sama dengan orang yang akan nebeng.
Mengacu pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2014 lalu, sebanyak 69,46 persen dari 1.38 juta komuter melakukan perjalanan harian dengan kendaraan pribadi, kendati akan berhadapan dan menyebabkan kemacetan semakin parah. Sembari infrastruktur transportasi dibangun, GrabHitch (Nebeng) berupaya menjembatani kesenjangan yang ada dengan memberikan peluang bagi pengemudi ke pusat kota dengan menerapkan sistem carpool atau bikepool dengan penumpang.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata meyakini bahwa GrabHitch (Nebeng) dapat menjadi alternatif yang baik, menjadi pilihan kepada komuter yang menggunakan layanan berbiaya rendah seperti bus dan kereta untuk menuju tempat kerja. Hal ini turut didukung dengan studi internal Grab terhadap 10.000 komuter di Jabodetabek, 73 persen di antaranya melakukan perjalanan seorang diri ke tempat kerja, baik dengan mobil maupun motor.
Tarif perjalanan dengan GrabHitch (Nebeng) dihitung berdasarkan jarak perjalanan dan diinformasikan di muka sehingga memungkinkan penumpang untuk mempertimbangkan biayanya sebelum melakukan pemesanan. Pengemudi sepeda motor yang melakukan perjalanan menuju tempat kerjanya kini dapat mengurangi biaya perjalanannya dengan tarif GrabHitch (Nebeng) yang dirancang untuk menutupi variabel biaya pengemudi, seperti bahan bakar dan depresiasi kendaraan.
"Kehadiran GrabHitch (Nebeng) akan membantu sebagian besar dari pengemudi yang melakukan perjalanan seorang diri ini untuk mencari penumpang dengan mudah guna berbagi biaya perjalanannya dan juga bersosialisasi saat di pemberhentian dalam perjalanan panjangnya. Hal ini merupakan pengembangan dari budaya nebeng di Jakarta dan kami meningkatkannya melalui sistem pencocokkan pengguna yang efisien serta tingkat keamanan yang lebih tinggi,” ungkap Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.
Untuk menjamin keamanan penumpang, seluruh pengemudi GrabHitch (Nebeng) dan kendaraannya akan dicek dan diverifikasi oleh pihak Grab sebelum mereka diperbolehkan untuk membawa penumpang. Mereka diwajibkan untuk menyediakan dokumen-dokumen sah, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) hingga Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Tim Grab juga akan melakukan pengecekan informasi pelanggaran apapun yang akan membahayakan penumpangnya.
GrabHitch (Nebeng) bukan yang pertama kali di Jakarta, sebelumnya telah dikenalkan Nebengers dan UberPool.