GudangAda, Solusi Manajemen Stok Barang untuk Warung Modern
Di antara dari Anda mungkin saat ini sedang menjalankan toko kelontong atau grosir. Pertanyaannya, apa yang menjadi kendala dalam menjalankan bisnis Anda saat ini terutama saat pandemi?
Tidak bisa dipungkiri, meski toko kelontong merupakan model bisnis yang dianggap terus hidup dalam waktu yang lama, bukan berarti jenis bisnis ini tidak menemui masalah. Salah satu masalah yang sering dihadapi misalnya akses ke distributor, kelangkaan stok barang, dan kenaikan harga-harga barang.
Menyiasati masalah itu, saat ini banyak perusahaan teknologi yang bergerak pada B2B e-commerce menjawab permasalahan tersebut, salah satunya GudangAda.
Lantas, apa itu GudangAda? apa solusi yang Mereka berikan untuk memenuhi kebutuhan pedagang warung atau toko kelontong di Indonesia? Simak artikel berikut ini!
Sekilas Tentang Ekosistem Toko Kelontong di Indonesia
Menurut Kadin (Kamar Dagang Indonesia), toko kelontong merupakan jenis usaha yang mampu bertahan bahkan cenderung tumbuh ketika pandemi.
Benar saja, menurut laporan bertajuk Impact of COVID-19 Pandemic on mSME in Indonesiayang dikeluarkan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI bahwa UMKM di Indonesia didominasi oleh pedagang makanan dan minuman yaitu sekitar 40%.
Kondisi tersebut tidak mengejutkan, apalagi jika melihat banyaknya pedagang grosir atau kelontong yang tersebar di berbagai titik. Mulai dari perkampungan, perumahan, bahkan di pinggir jalan. Banyaknya pedagang grosir juga tidak terlepas dari produk kebutuhan sehari-hari yang dijual. Sehingga usaha kelontong hingga kapan pun akan selalu dibutuhkan terutama oleh masyarakat Indonesia.
Tentang GudangAda, Solusi Transaksi B2B Pedagang Grosir di Era Digital
Tidak bisa dipungkiri bahwa era teknologi digital memberikan dampak disrupsi bagi perekonomian di Indonesia, bahkan pada tingkat yang paling bawah seperti pedagang warung atau toko kelontong.
Era industri digital membuat permintaan dapat berubah dengan cepat, kemungkinan adanya anomali pada stok barang pun semakin besar. Dari situlah ide awal GudangAda lahir sebagai B2B e-Commerce di Indonesia.
GudangAda merupakan layanan platform B2B e-commerce yang hadir untuk menjawab kebutuhan rantai pasok seluruh pemain di industri Fast-Moving Consumer Good mulai dari produsen, distributor, grosir, pengecer, hingga pedagang warung di era teknologi digital.
Sehingga proses transaksi antar pelaku usaha jauh lebih cepat, murah, terintegrasi, dan memiliki cakupan yang lebih besar.
Menurut Chief Commercial Officer, Budianto Hariadi, kehadiran GudangAda bukan untuk mendisrupsi pasar, namun memberdayakan para pemain penting dalam ekosistem rantai pasok secara inklusif.
GudangAda sendiri saat ini telah bermitra dengan lebih dari 750.000 pedagang yang tersebar di lebih dari 500 kota di Indonesia dimana pedagang warung dan usaha mikro merupakan mayoritas penggunanya.
Bagi perusahaan yang didirikan pada tahun 2019 ini, pedagang warung merupakan ujung pangkal distribusi barang dan ujung tombak sektor rantai pasok yang memberikan pelayanan langsung kepada konsumen akhir di Indonesia
Layanan yang Ditawarkan oleh GudangAda
Melalui GudangAda, Anda bisa membeli berbagai macam stok barang yang akan Anda jual kembali dari berbagai macam toko yang dapat dijangkau oleh toko Anda melalui satu aplikasi.
Para pemilik toko juga bisa memantau langsung transaksi secara real-time dengan berbagai penawaran pilihan distribusi termasuk pengiriman melalui aplikasi secara langsung.
Fitur unggulan dari GudangAda adalah layanan penyimpanan stok barang dengan durasi sewa yang fleksibel (Pay per Use) dan tanpa perlu mengeluarkan biaya operasional.
Selain itu, GudangAda juga juga memiliki layanan pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan barang dan medan transportasi antar toko.
Dengan GudangAda, para pelaku usaha bisa mendapatkan peluang yang sama untuk mengembangkan bisnis dengan perputaran stok yang lebih cepat, harga optimal, dan pilihan mitra yang lebih luas.
Mekanisme Transaksi di GudangAda
Sama seperti marketplace digital saat ini, GudangAda menggunakan aplikasi smartphone sebagai platformnya. Saat ini, GudangAda hanya tersedia dan dapat diunduh melalui Google Playstore secara gratis.
Pada proses registrasi, GudangAda akan meminta beberapa data mulai dari nama usaha, alamat, KTP, NPWP, dan lokasi toko. Setelah terdaftar menjadi pengguna, pedagang bisa langsung bertransaksi jual-beli dengan 750.000 pedagang yang terdaftar dalam marketplace GudangAda tanpa perlu biaya atau komisi.
“Fokus kami adalah untuk memberdayakan dan mengajak lebih banyak pedagang skala usaha mikro terutama dalam menghadapi transformasi digital”, ujar Budianto Hariadi.
https://www.youtube.com/watch?v=cb8XC_y5idw
Kontribusi dan Rencana ke Depan
“Menurut data internal kami menunjukkan bahwa warung yang bergabung dengan GudangAda mengalami peningkatan volume bisnis rata-rata 30-50% hanya dalam beberapa bulan pertama”, tutur Budianto Hariadi, CC GudangAda.
Hal tersebut karena skema bisnis yang ada mampu menghemat pemakaian modal kerja bagi para pelaku usaha warung karena mereka tidak harus membeli stok barang sehingga mereka bisa mengurangi modal dan biaya operasional.
Di tahun 2022 ini, GudangAda juga bekerjasama dengan Pemprov DKI meluncurkan program 1 Juta Warung Melek Digital sebagai upaya penanaman budaya pada ekosistem usaha mikro terutama para pemilik usaha warung.
Salah satu aktivitas program 1 Juta Warung Melek Digital adalah memberikan fasilitas pelatihan terkait transformasi bisnis dalam ranah online.
Ke depannya, GudangAda berencana membangun solusi terintegrasi dengan solusi manajemen toko lainnya seperti sistem transaksi atau Point of Sale, manajemen stok barang, akuntansi, hingga layanan sistem pembayaran.
https://youtu.be/pVjAwebPmxw