Honestbee Dikabarkan Alami Kesulitan Keuangan, Berpotensi Dijual
Di Indonesia sudah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja
Hadir di Indonesia sejak tahun 2017 lalu, startup online grocery asal Singapura Honestbee dikabarkan terkendala modal usaha. Seperti yang dilaporkan Techcrunch, saat ini Honestbee dikabarkan bersiap menjual perusahaan dan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa calon pembeli-- termasuk dengan Grab dan Gojek.
Saat ini perusahaan telah menghentikan operasional lini pengantaran makanan di Hong Kong dan Thailand, sementara di Filipina Mashable memberitakan operasional perusahaan sementara dihentikan, walaupun Honestbee disebut menyumbang porsi terbesar pendapatan perusahaan. Di Taiwan Honestbee disebut telah dihentikan kemitraannya oleh FairPrice terkait masalah utang pembayaran.
Honestbee juga disebutkan mulai melakukan pengurangan pegawai di delapan negara tempat ia beroperasi, termasuk di Indonesia.
Saat ini operasional Honestbee di Indonesia dipimpin Deputy Managing Director Hendro Tan. DailySocial mencoba mendapatkan keterangan lebih lanjut, namun belum mendapatkan respon.
Pemberitaan tentang Honestbee ini "diperparah" dengan pengumuman perolehan dana Seri C dari kompetitornya, HappyFresh, sebesar $20 juta (lebih dari 282 miliar Rupiah) yang juga telah menggandeng Grab sebagai mitra dan investor.
Burn rate yang tinggi dan kurangnya pemodalan diduga menjadi penyebab kondisi Honestbee saat ini. Menurut data Crunchbase, dalam operasinya Honestbee telah memperoleh pendanaan eksternal secara total sebesar $46 juta (lebih dari 653 miliar Rupiah).