1. Startup

JD Logistics dan Misinya Terapkan Teknologi Terpadu secara Global

Jalin kemitraan dengan logistik pihak ketiga di setiap negara untuk menjangkau pasar internasional

Sebagai perusahaan ritel yang terus berkembang, saat ini JD.com sudah memiliki departemen logistik khusus. Tidak hanya bertugas mengelola logistik untuk internal, namun juga digunakan oleh brand di luar ekosistem JD.com. Setelah berdiri secara independen, JD Logistics berusaha menggulirkan inovasi dengan menerapkan teknologi terkini.

Mulai dari "Same Day Delivery", pengiriman 30 menit untuk produk bahan makanan segar, hingga pengiriman menggunakan drone; semua dikelola secara komprehensif oleh JD Logistic. Perusahaan juga telah melancarkan strategi Global Smart Supply Chain (GSSC) yang tujuannya mempermudah proses pengiriman barang untuk pembeli di luar Tiongkok.

"Jika berbicara tentang internasional, cara yang JD Logistics terapkan adalah menjalin kolaborasi dengan logistik pihak ketiga untuk menciptakan GSSC. Kami juga masih menggunakan sistem gudang agar bisa melakukan optimasi cross-border inventory, sekaligus memberikan prediksi dan masukan kepada mitra terkait dengan waktu pengiriman yang tepat dilakukan," kata Director of Corporate Development International JD Logistics Zachary Gidwitz.

Fokus JD Logistics saat ini adalah untuk memungkinkan konsumen bisa dengan cepat melakukan proses pembelian sekaligus. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari memanfaatkan gudang sendiri yang kini jumlahnya 550 tersebar di Tiongkok hingga memanfaatkan gudang milik mitra JD.com yaitu Walmart.

"Retail as a Service"

Secara keseluruhan JD Logistics sudah mampu melayani sekitar 99% kawasan di Tiongkok. Sementara itu untuk pengiriman cepat yang saat ini menjadi andalan JD Logistics yaitu Same Day Delivery, mampu mengirimkan barang di hari yang sama dengan persentase kesuksesan hingga 90%.

"Berbeda dengan proses dan sistem yang diterapkan di Tiongkok (sepenuhnya dimiliki oleh JD Logistik), untuk produk di luar Tiongkok JD.com bekerja sama dengan mitra lokal," kata Zachary.

JD Logistics juga akan mengembangkan Retail as a Service yang bertujuan untuk membuka peluang lebih kepada semua bisnis yang ingin memanfaatkan teknologi, infrastruktur hingga jaringan terpadu milik JD Logistics. Layanan ini termasuk di dalamnya kolaborasi penggunaan gudang, manajemen transportasi, dan pengiriman secara global.

"Dalam hal teknologi kami juga mulai menerapkan blockchain, tujuannya untuk mengetahui histori produk mulai dari awal hingga akhir, juga tracking system untuk memudahkan kami dan pembeli," kata Zachary.

Penggunaan blockchain juga sudah diterapkan oleh JD.com untuk informasi produk di supermarket premium miliknya yaitu 7Fresh. Hanya dengan memanfaatkan mesin pemindai (scanner) pembeli sudah bisa mengetahui histori hingga detail produk dalam layar yang disiapkan di supermarket.

Rencana JD Logistics di Indonesia

Dengan teknologi yang dimiliki, JD Logistics juga memiliki rencana secara bertahap menerapkan teknologi yang serupa di Tiongkok ke negara lainnya, termasuk di Indonesia.

"Dengan kemitraan yang kami lakukan dengan mitra lokal, secara langsung kami sudah bisa memanfaatkan big data tersebut untuk mengolah kebiasaan dari pengguna, untuk memudahkan mitra kami mempercepat proses dan pekerjaan mereka," kata Zachary.

Di Indonesia sendiri JD.com menjalin kemitraan strategis dalam bentuk joint venturepada JD.id dan J-Express (JX). JX merupakan layanan pengantaran logistik untuk e-commerce, nantinya akan turut memanfaatkan jaringan mitra Gojek.

Selain itu kerja sama juga akan mencakup hal lain, di antaranya terkait solusi pembayaran digital, pemasaran, dan katalog produk. Akan ada integrasi kedua layanan, salah satunya menghadirkan akses langsung produk JD.id di aplikasi Gojek.

"Kebanyakan logistik di JD sudah dioptimalkan inventory-nya dan mudah untuk diaplikasikan di negara lain. Di Indonesia joint venture dengan JX dan kerja sama strategis dengan Gojek memudahkan kami untuk memahami dengan benar bagaimana sistem logistik JD bisa diterapkan dan tentunya kemitraan tersebut juga membantu kami mempelajari kearifan lokal di Indonesia untuk bisa terintegrasi dengan supply chain JD," kata Zachary.

JD.com bersama dengan Tencent dan Google merupakan investor yang masuk dalam pendanaan fase pertama putaran seri F Gojek pada awal tahun 2019 lalu. Beberapa investor lain termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital terlibat dalam pendanaan ini.

Application Information Will Show Up Here