Juni 2014, IndoTrading Buka Kantor di Medan
Setelah mendapat seed funding dari Rebright tahun lalu, pada 2014 ini IndoTrading, layanan yang menyediakan wadah perdagangan bagi perusahaan, eksportir dan importir, bertekad untuk memperbesar operasinya. Salah satunya adalah dengan ekspansi ke Medan, dan meluncurkan kanal khusus untuk menggenjot ekspor.
Seperti diberitakan sebelumnya, startup jebolan Jakarta Founder Institute 2013 ini, bulan Oktober tahun lalu mendapatkan seed funding dari Rebright. Meski tidak diungkap berapa suntikan dana yang didapat dari Rebright, jelas bahwa investasi ini membuat Indo Trading mampu melebarkan sayap bisnisnya.
Seperti rencana, mereka akan memperluas jaringan pemasaran hingga ke lima kota besar di Indonesia. Saat ini, sebagai Informasi, IndoTrading beroperasi di Jakarta dan Surabaya, dengan kantor pusat di Jakarta.
Nah, ambisi untuk beroperasi di lima kota kian nyata setelah langkah selanjutnya, tepatnya bulan Juni mendatang, mereka akan membuka kantor di Medan, Sumatera Utara.
Menurut Handy Chang, pendiri IndoTrading, Medan menjadi pilihan ekspansi berikutnya, tentu saja karena potensinya sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia. “Rencana untuk buka cabang di Medan, saat ini kita berada dalam proses hiring. Untuk merchant yang di Medan sendiri memang belum terlalu banyak. Medan menjadi pilihan karena Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia. Untuk kantor di Medan sendiri, kita sudah mendapat lokasinya,” jelasnya.
Meski rencananya dalam waktu dekat akan beroperasi di lima kota besar, Handy menyatakan bahwa fokus IndoTrading akan tetap sama, yakni memfasilitasi para pengusaha kecil Indonesia untuk memasarkan produknya ke luar negeri.
“Sejak awal didirikan IndoTrading memang bertujuan sebagai wadah yang memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya hingga ke luar negeri,” ujar Handy.
Dengan menyediakan wadah bagi perusahaan mikro yang tidak memiliki situs sendiri untuk dapat memasarkan produknya, lanjutnya, IndoTrading ingin berkontribusi dalam menggenjot pasar ekspor. Layanan IndoTrading sendiri tersedia dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.
Nah, dalam rangka menggenjot minat konsumen luar negeri untuk membeli produk Indonesia, IndoTrading kini juga resmi meluncurkan situs khusus ekspor produk Indonesia yang bisa diakses di sini. Kanal ini khusus ditujukan bagi para pembeli atau calon pembeli dari luar negeri. Karena itu layanan ini berbahasa Inggris.
Fokus utama dari kanan khusus ini adalah kemudahan pencarian produk.Tujuan diluncurkan kanal khusus ini dikarenakan saat ini produk yang diiklankan oleh perusahaan di IndoTrading, kebanyakan bercampur antara produk impor dan produk ekspor.
“Untuk lebih bisa membantu perusahaan eksportir menembus pasar internasional dan juga memudahkan pembeli dari asing mencari produk unggulan ekspor indonesia, maka kami meluncurkan kanal khusus ekspor terpisah, dan kanal khusus ekspor ini diluncurkan hanya dalam versi bahasa inggris,“papar Handy.
Saat ini, IndoTrading sendiri sudah memiliki 5000 perusahaan terdaftar dan 700 perusahaan anggota berbayar. Produk yang tersedia sudah mencapai angka 52 ribu.
Handy menutup percakapan dengan memberikan data terkini, traffic IndoTrading sudah melejit ke level 750 ribu visitor perbulan. Padahal, sebagai catatan, sebelum funding, traffic pengunjung hanya 400 ribu perbulan.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]