1. Startup

Korea Investment Partners Tutup Dana Kelolaan Pertama untuk Asia Tenggara

Dana senilai $60 juta (sekitar Rp955 miliar) akan diinvestasikan ke startup tahap awal hingga Seri B

Korea Investment Partners (KIP) baru saja menutup penggalangan pertama KIP Southeast Asia Venture Fund I senilai $60 juta (sekitar 955 miliar Rupiah), yang akan digulirkan untuk investasi ke startup tahap awal hingga seri B.

"Investasi ini ditujukan untuk startup teknologi dengan pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara, di mana sebagian kecil diperuntukkan bagi perusahaan Korea Selatan yang ingin ekspansi ke kawasan ini—juga fokus ke sektor lain, seperti fintech, proptech, dan enterprise software," demikian disampaikan dalam keterangan resminya.

Sejumlah investor institusional yang berpartisipasi berasal dari Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, termasuk Samsung Life Insurance, Korea Development Bank, Korea Growth Investment Corporation, D.camp, Woomi Global, Mirana Ventures and Korea Investment & Securities Asia.

Didirikan tahun 1986, KIP telah menyuntik dana ke lebih dari 900 portofolio investasi, dengan Asset Under Management (AUM) $3 miliar. Di Korea Selatan, KIP telah berinvestasi di sejumlah perusahaan terkemuka teknologi dan hiburan, termasuk Kakao, Naver, dan YG Entertainment.

Mengutip situs resminya, saat ini KIP telah memiliki tiga portofolio investasi di Indonesia, yakni Cashtree (advertising), Halodoc (healthtech), Qraved (food directory).

KIP adalah anak usaha Korea Investment Holdings, konglomerasi keuangan yang memiliki portofolio bisnis di sektor sekuritas, manajemen aset, perbankan, pembiayaan kredit, hingga real estate. KIP pertama kali menapakkan kaki di pasar Asia Tenggara melalui kendaraan investasi GEC-KIP Technology and Innovation Fund di 2018, dengan Singapura sebagai kantor pusat.

"Dengan makroekonomi serta perkembangan teknologi dan digital kuat di kawasan ini, Asia Tenggara menjadi target pasar utama KIP. Kami memanfaatkan jaringan strategis KIP dan kekuatan ekosistemnya untuk mengidentifikasi dan membina startup tahap awal, berpotensi besar, dan menjadi kategori penentu di seluruh wilayah," ujar Head of KIPSEA Synclare Kim.

Lanskap investasi Indonesia

Berdasarkan laporan terbaru DSInnovate, total nilai investasi startup yang diumumkan di Indonesia per semester I 2023 tercatat mencapai $707 juta, turun 74% dari periode sama tahun lalu yang sebesar $146 juta.

Fintech, SaaS, dan healthtech menjadi tiga sektor dengan jumlah deal investasi terbanyak. Sementara, berdasarkan jumlah pendanaan, sektor aquatech—yang didorong oleh investasi eFishery—memimpin total pendanaan, diikuti electric vehicle ($127,6 juta), dan healthtech ($108,6 juta).

Investasi tahap awal masih mendominasi terhadap total deal pendanaan yang mengalir ke Indonesia, mengindikasikan bahwa investor masih meyakini kemunculan generasi founder selanjutnya di situasi saat ini.