Layanan Pembayaran Mobile Fortumo Rilis Layanannya di Indonesia
Industri mobile payment di Indonesia kedatangan pesaing. Kemarin (10/12), layanan mobile payment asal Estonia, Fortumo mengumumkan akan kehadiran layanannya di Indonesia. Dalam hal ini, Fortumo akan bekerjasama dengan sejumlah operator telekomunikasi lokal dengan proyeksi pasar yang mencapai sekitar 205 juta pengguna.
Apa yang menyebabkan Fortumo tertarik untuk masuk ke dalam pasar Indonesia? Sebelum membahas hal tersebut, pihak Fortumo sendiri menyatakan dalam blog resminya, yang mengungkapkan Indonesia yang menjadi negara ke-80 dalam layanannya tersebut merupakan kelanjutan dari pengembangan layanan Fortumo di negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia, setelah sebelumnya Cina dan India yang juga baru “kebagian” layanan Fortumo, Indonesia dinyatakan telah melengkapi upaya Fortumo dalam merangsek ke pasar negara-negara berkembang.
Tentu bukan hanya itu saja yang menjadi fokus utama Fortumo dalam menghadirkan layanannya di Indonesia. Fortumo sendiri menganggap Indonesia memiliki pasar yang berpotensi dalam hal layanan mobile payment. Setelah Indonesia dipandang memiliki nilai transaksi dari perangkat mobile dengan dukungan operator yang tiga kali lipat lebih tinggi dibanding dengan billing kartu kredit, menurut pihak Fortumo saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai menjajaki pasar Indonesia. Ditambah lagi dengan penjualan perangkat digital di Indonesia yang mencapai USD 244 juta di tahun 2013 dan jumlah pemilik smartphone yang diperkirakan akan meningkat dua kali lipat sejak 2012 kemarin yang “hanya” mencetak sekitar 57 juta pemilik, tentu bukan hal yang aneh jika Fortumo tergiur mencicipi gurihnya pasar Indonesia.
Dalam memasuki pasar Indonesia Fortumo bekerjasama dengan pihak operator telekomunikasi lokal yang dalam hal ini nantinya akan menjembatani Fortumo dalam menghadirkan layanan mobile payment bagi seluruh pengguna. Operator apa saja yang dimaksud? Disebutkan ada empat operator besar yang dinyatakan telah bekerjasama yakni: Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan juga jaringan Axis. Para pelanggan operator ini nantinya akan dapat melakukan in-app purchase di beberapa aplikasi besutan pengembang populer seperti Rovio, Electronic Arts, Gameloft, dan Box TV langsung dari ponsel.
Melihat “kekuatan” yang ditawarkan oleh Fortumo dalam hal tersebut, tentu terlihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam industri mobile dan akan menjadi magnet bagi banyak layanan mobile yang berasal dari luar negeri untuk memanfaatkan potency tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana dengan kesiapan penyedia layanan mobile payment lokal dalam menyikapi hal seperti ini?
Tentu yang kami harapkan adalah kesiapan yang cukup matang dari para pemain lokal untuk bersaing nantinya di tahun-tahun mendatang. Diharapkan tak hanya menjadi “peramai” saja yang kemudian mati di tengah jalan, pemain lokal yang sewajarnya memiliki pengetahuan industri lokal yang lebih mendalam, semestinya sudah siap menghadirkan layanan transaksi online yang menyeluruh.
Gebrakan Fortumo ini jelas mengancam keberadaan Coda Payments dengan layanan PulsaQ-nya yang terlebih dahulu hadir di Indonesia, namun sejauh ini baru berhasil menggaet Axis dan Esia sebagai mitra selulernya.