Platform Sosial Singapura "Lunch Kaki" Tersedia di Indonesia
Pertemukan individu untuk makan siang bersama
Layanan social dating dapat datang dalam berbagai macam pendekatan yang menarik. Salah satunya berangkat dari alasan sederhana seperti kecocokan dalam melakukan makan siang bersama seperti yang dijalankan oleh startup asal Singapura Lunch Kaki. Aplikasi mobile Lunch Kaki menghubungkan penggunanya yang ingin mencari rekan untuk makan siang bersama. Setelahnya, tergantung bagaimana masing-masing pengguna menyiasati kesempatan bertemu dengan seseorang yang baru tersebut.
Dibandingkan makan malam, makan siang cenderung lebih santai
Berbeda dengan Tinder, Paktor, Gather, dan Wavoo, Lunch Kaki tidak secara eksplisit memfasilitasi pencarian teman kencan. Layaknya Yogrt, Lunch Kaki menyisipkan tema sosial unik yang secara tidak langsung mengantarkan tiap individu untuk bertemu dalam kesempatan yang dinamis. Jika Yogrt memiliki konsep gamifikasi, Lunch Kaki fokusnya ialah mempertemukan individu yang ingin menjalani makan siang bersama.
Co-Founder Lunch Kaki Melvin Tan mengatakan kepada kami bahwa pihaknya fokus untuk menghubungkan para individual untuk berbagai macam keperluan, seperti teman mengobrol hingga mencari lowongan pekerjaan.
“Dinamai Lunch Kaki karena menurut kami waktu makan siang adalah waktu yang tepat untuk bertemu orang-orang baru dengan santai, berbeda dengan makan malam yang cenderung membutuhkan komitmen yang lebih jauh,” katanya berkorespondensi dengan DailySocial.
Kata “Kaki” sendiri berarti teman dalam bahasa sehari-hari (slang) di Malaysia.
Target pasar utama dari Lunch Kaki ialah masyarakat yang berumur lebih dari 18 tahun, serta mencari jaringan sosial yang lebih luas lagi. Melvin menceritakan pengalamannya memvalidasi konsep Lunch Kaki pada rekanannya, lantas menerima banyak komentar dan sambutan yang positif.
Lunch Kaki baru saja meluncur di sekitar bulan Juni 2015 lalu. Model bisnisnya ialah freemium membership yang dianggap berhasil mengkonversi pengguna gratis ke pengguna berbayar dengan cukup signifikan berdasarkan fitur yang ditawarkan.
“Pengguna gratis bisa mengirim lima permintaan makan siang, dan mengirimkan 10 perkies tiap harinya. Sementara premium user mendapatkan 10 permintaan, dan 20 perkies, ditambah berbagai keuntungan lainnya. [...] Nantinya kami akan mengembangkan iklan, penukaran virtual item, stickers, dan lainnya. Sejauh ini kami masih fokus di akuisisi pengguna,” tambah Melvin.
Masuk ke tengah komunitas dan acara offline akan menjadi rencana Lunch Kaki untuk mencapai targetnya di Indonesia.