1. Startup

Melihat Potensi Industri Mobile Game Lokal dari Ajang Kompetisi MGDW

Gelaran Mobile Games Developer War 5 (MGDW 5) yang digagas oleh Nokia, secara resmi telah berakhir dengan pengumuman jajaran pemenangnya pada hari Senin (23/12). Tercatat ada beberapa nama veteran dan pendatang baru yang mengisi sejumlah kategori terbaik dengan keunggulan dan kreatifitas yang diusungnya masing-masing. Gelaran telah usai dan pemenang juga sudah diperoleh, namun bagaimana potensi pertumbuhan industri mobile game lokal dilihat dari ajang ini berikut dengan dukungan Nokia sebagai penggagas ajang pencarian pengembang mobile game terbaik se-Indonesia?.

Sebelum membahas hal tersebut lebih lanjut, ajang MGDW 5 kini telah memiliki sejumlah pemenang. Sebagaimana yang diberitakan oleh sister site kami Trenologi pada hari Selasa (24/12), tim developer asal Bandung, Own Games, dengan game andalannya yang berjudul Eyes On Dragon berhasil menduduki “singgasana” tertinggi menggungguli 350 tim lainnya yang mengikuti ajang MGDW 5 sejak dibuka pada Oktober 2013 lalu.

Pada gelaran itu, Nokia dengan produk ikonik Windows Phone-nya, Lumia, jelas berupaya untuk menggenjot pertumbuhan toko aplikasi bentukan Microsoft yakni Windows Phone Store (WP Store). Dalam keterangan tertulis yang kami peroleh, WP Store yang saat ini “terbantu” oleh pergerakan produk Nokia Lumia dinyatakan bertumbuh pesat dengan peningkatan sebesar 90%, dengan pertumbuhan angka unduhan yang dilakukan dalam WP Store meningkat hingga 266% tiap bulannya. Melalui ajang MGDW yang telah digelar pertama kali sejak 2011 silam, Nokia beserta Microsoft jelas ingin memanfaatkan momen pertumbuhan tersebut.

“Mobile Games Developer War merupakan salah satu program utama yang diselenggarakan oleh Nokia Indonesia untuk mendukung pada developer dalam menciptakan konten lokal yang relevan dan menarik bagi pengguna Nokia Lumia. Kami melihat bahwa developer di Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk menghasilkan aplikasi yang berkualitas,” ujar Maretha Dewi, Head of Developer Experience Nokia Indonesia.

Apa yang diungkapkan oleh Maretha tadi jelas membuktikan bahwa setidaknya industri game lokal mampu menunjukkan kreatifitas produk yang dirancang dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Tentu masih segar di ingatan akan keberhasilan Solite Studio yang berhasil membawa game berjudul Save The Hamsters memenangkan ajang Imagine Cup di Rusia beberapa waktu lalu. Dalam ajang Microsoft tersebut, Save The Hamster otomatis mendunia dan berhasil memukau khalayak internasional melalui game yang tak hanya menarik untuk dimainkan namun juga memiliki prospek monetisasi bisnis yang jelas.

Dengan pencapaian tersebut, dilanjutkan oleh ajang MGDW 5 yang baru saja berakhir, industri game lokal secara otomatis tentu akan disorot oleh mata internasional dan mengartikan bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk maju bergerak selagi tren dan prestasi yang diperoleh oleh sejumlah developer lokal sedang “hangat-hangatnya”.

Ke depannya, yang diharapkan tentu dari momen ini, potensi pertumbuhan industri game lokal jelas sepatutnya dapat bertumbuh secara signifikan apabila dari para penggiatnya memanfaatkan momen ini dengan sangat baik,. Terlebih pada pangsa industri mobile yang kian semarak, tentunya peluang tersebut tak hanya datang dari platform Windows Phone saja melainkan juga datang platform mobile lainnya seperti Android dan juga iOS.

Saat ini, pengalokasian ide untuk meraih kesuksesan pada industri game mobile merupakan hal yang paling mungkin dicapai oleh penggiat industri game lokal mulai dari yang berskala besar hingga level startup sekalipun. Semoga saja dari ajang-ajang ini, industri game lokal tak hanya masuk menjadi portfolio saja namun juga benar-benar dapat menawarkan suatu kreasi yang bertaraf internasional.

 

[ilustrasi foto dari: Shutterstock]