Antusiasme Konsumen E-commerce Selama Promo Belanja Akhir Tahun di Media Sosial
Mempelajari hasil riset Meltwater di empat negara Asia Tenggara selama momen promo akhir tahun
Tentu kita ingat, ketika menjelang hari raya atau libur akhir tahun, supermarket di berbagai kota sibuk mengadakan promo besar-besaran. Mengundang riuh konsumen dengan penawaran diskon hingga produk spesial. Dinilai efektif, strategi tersebut kini turut diaplikasikan oleh peritel online di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Terlebih menjelang akhir tahun, ragam acara pesta belanja diadakan, mulai dari Singles’ Day 11.11 hingga Harbolnas 12.12.
Untuk melihat penilaian konsumen e-commerce dalam menanggapi momen-momen belanja online, firma riset Meltwater mencoba menganalisis sentimen masyarakat di media sosial. Periset menarik jutaan data relevan yang membahas tentang pesta belanja di Twitter, Facebook, YouTube, Instagram, blog dan forum online. Penelitian ini dilakukan di Singapura, Malaysia, Filipina dan Indonesia di jenjang waktu 11 Oktober 2017 - 25 Januari 2018.
Pesta akhir tahun menjadi puncak
Berdasarkan impresi yang ditangkap, orang cenderung paling banyak memperbincangkan tentang promo dan pesta belanja menjelang akhir tahun (54,6%), khususnya di momen liburan Natal dan tahun baru. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan dua momen belanja lain yang jatuh di bulan November –yakni Black Friday (22,5%) dan Singles’ Day (20,9%). Riset turut mencatat gairah pesta belanjanya sendiri sudah mulai memanas semenjak awal bulan Oktober.
Dari empat negara yang menjadi fokus penelitian, Indonesia mencorong volume percakapan tertinggi mengenai ketiga momen pesta belanja tersebut di atas. Persentasenya keterlibatannya mencapai 57%. Sementara Filipina menyumbangkan 30%, Malaysia 12%, dan Singapura 1%. Ada banyak faktor yang membuat Indonesia berada di peringkat atas. Pertama, peningkatan penetrasi internet dan ponsel pintar di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Kedua terkait makin matangnya ekosistem e-commerce di Indonesia, khususnya dalam sistem pembayaran. Kemudahan transaksi dinilai memberikan dorongan yang kuat. Temuan ini sekaligus mengonfirmasi bahwa Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar untuk layanan e-commerce di Asia Tenggara dengan berbagai karakteristiknya.
Layanan e-commerce yang paling banyak diperbincangkan
Laporan tersebut turut merilis platform yang paling banyak dibincangkan dalam momen belanja tahun lalu tersebut. Shopee berada di peringkat pertama di Indonesia dengan 40%, disusul Tokopedia 26% dan Lazada 21%. Sebagai pemain yang cukup baru, Shopee menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi. Riset lain yang dirilis MarkPlus beberapa waktu lalu juga menempatkan Shopee di peringkat pertama, disusul Tokopedia.
Secara lebih detail, di periode promo tersebut Shopee Indonesia mengadakan serangkaian kampanye pemasaran di media sosial. Postingan promo pertama diunggah pada 9 Oktober 2017 pukul 20.18 WIB dengan dibumbui tagar tertentu. Konten tersebut berhasil mendapatkan 5,7 ribu like, 747 share, dan 60 ribu komentar. Selama periode promo, Shopee sekurangnya membelanjakan $247,538 per minggu untuk iklan di media sosial.
Rata-rata impresi terbaik di media sosial Shopee selama masa tersebut didapat pada postingan di hari Senin setelah jam kerja. Beberapa tipe konten populer seperti video pendek dan gambar atau tulisan berbau motivasi.
Di Singapura, layanan Amazon adalah paling banyak diperbincangkan. Di Filipina dan Malaysia, layanan e-commerce paling populer adalah Lazada.