Mengenal Triponyu, Marketplace Wisata Asal Solo yang Menawarkan Solusi Lokal
Menargetkan pertumbuhan bisnis 5% di tahun pertama dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2015
Sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, industri priwisata di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar. Pemerintah saja tahun lalu menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia. Sekarang sektor ini akan lebih ramai dengan kehadiran startup digital baru asal Solo yang menawarkan solusi lokal untuk para traveler, Triponyu.
Mengenal Triponyu dan bisnisnya
Meskipun memiliki nama yang sangat mirip dengan sebuah platform hiburan, Triponyu fokus tidak memiliki afiliasi dengan Cliponyu. Triponyu digawangi oleh empat orang anak muda asal solo, yaitu Agustinus Adhitya Pramono (CEO), Onny Sumantri (COO), Samuel Joshep (CTO), dan Alfonsus Aditya Prabowo (CFO & CBDO). Startup yang pada Jumat minggu lalu baru melakukan soft launch secara resmi ini juga masih berada dalam fase beta.
Alfonsus Aditya Prabowo (Adit) menjelaskan bahwa pada dasarnya Triponyu adalah platform bisnis yang memberikan akses bagi traveler dan local guides untuk saling terhubung. Local guides adalah masyarakat umum di sekitar tujuan wisata yang memiliki ide-ide kreatif untuk ditawarkan melalui Triponyu sebagai paket-paket wisata. Adit berharap melalui platform yang dibangunnya dapat tercipta perjalanan wisata yang unik dan menarik bagi setiap traveler dan local guides.
Adit mengatakan, “Local guides dapat menjadi traveler dan traveler dapat menjadi local guides [di Triponyu]. […] Local guides ini adalah Host yang berada di suatu daerah [wisata] yang mampu memberikan paket-paket wisata menarik dan jauh dari kesan konvensional. Mereka [local guides] akan menyusun paket wisata yang disertai price dari mereka sendiri, kemudian dicantumkan di Triponyu. […] Untuk menjadi host ini nantinya akan dilakukan proses verifikasi data dan pengecekan terhadap paket wisata ditawarkan sehingga memberikan kepastian, keamanan, dan kenyamanan bagi para traveler.”
Visi yang diusung Triponyu menurut Adit adalah connecting people and happiness. Artinya, dengan adanya triponyu diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menambah persahabatan dan menciptakan perjalanan wisata yang tidak terlupakan.
Sementara itu misi yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan potensi daerah, membantu meningkatkan usaha kecil masyarakat, mampu menciptakan lapangan pekerjaan mandiri, dan meningkatkan kesadaran akan beragamnya budaya dan keindahan alam Indonesia.
“Yang membuat kami berbeda adalah karena kami startup pertama yang mengusung konsep feel the experiencewith locals. Selama ini paket pariwisata yang ditawarkan sudah sangat umum, […] sehingga kami rasa tidak menemukan sisi menarik, seru, dan menyenangkan,” kata Adit.
Adit melanjutkan, “Nah, yang akan membuat berbeda [di Triponyu] adalah orang lokal yang lebih tahu daerah dan tempat menarik di wilayah masing-masing. Sehingga esensi eksplorasi wilayah atau berwisata yang lebih menarik bisa tercipta [dan] dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. […] Di Triponyu, setiap orang bisa menjadi local guides dan kembali lagi bahwa fakta kreativitas menjadi penentu untuk menciptakan program pariwisata yang unik.”
Rencana dan target Triponyu di tahun-tahun mendatang
Saat ini Triponyu berjalan dengan mengandalkan dana internal atau bootstrap. Pun begitu, rencana dan target dalam beberapa tahun ke depan sudah ada dalam pipeline mereka. Selain mencari investasi dari luar dan peluang kerja sama dengan pihak lain, Triponyu juga menargetkan untuk bisa tumbuh secara signifikan dari tahun ke tahun.
Adit mengungkapkan, “Tidak dipungkiri kami membutuhkan investasi untuk membangun infrastruktur dan rencana kami berikutnya adalah menawarkan ide kami ini ke beberapa investor untuk melihat peluang yang dapat kami peroleh di kemudian hari. Capex sebagian besar akan kami titik beratkan di sisi pengembangan infrastruktur dan akan kami bagi [...] sesuai dengan kebutuhan perkembangan Triponyu ke depannya. Selain itu kami juga akan melihat beberapa potensi untuk bekerja sama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan service kami.”
“Dari sisi finansial, kami menargetkan pertumbuhan bisnis yang signifikan dari tahun ke tahun dan menjaga kemampuan finansial kami dengan pertumbuhan bisnis di tahun pertama [2016-2017] sebesar 5% dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2015 dan akan mencapai pertumbuhan sebesar 17% di tahun kelima [base assumption 2015]. Kami juga menargetkan pencapaian gross profit di level 27% hingga 30% setiap tahunnya,” tandas Alfonsus Aditya.