Mengoptimalkan Proses Validasi Ide
Beberapa tips untuk membantu memvalidasi ide, sebelum produk benar-benar diluncurkan dan memasuki pasar
Setiap produk pasti dikembangkan untuk bisa menjadi berguna bagi masyarakat. Tetapi permasalahannya seberapa besar kebutuhan akan produk tersebut menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Belum lagi persaingan dengan produk yang sama dan di pasar yang sama, yang lebih dulu ada. Tentu ini menjadi sebuah pertimbangan sulit.
Lazimnya sebelum mengembangkan sebuah produk studi mengenai pasar dan pengguna menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Selain itu juga harus ada tindak lanjut yang mendukung validasi ide dan produk. Berikut beberapa cara yang mungkin bisa ditempuh untuk mengoptimalkan validasi ide dengan meminimalkan biaya pemasaran.
Kepada siapa akan menjual?
Pertanyaan ini wajib ditanyakan sebelum kita memutuskan membangun dan mengembangkan sebuah produk. Hal ini mungkin sudah banyak ditulis di banyak tips proses membangun bisnis, tapi memang itulah pentingnya. Sebelum produk jadi wajib dipastikan kepada siapa produk nantinya akan dijual. Permasalahan apa yang coba diselesaikan dengan produk tersebut. Semua itu harus diramu untuk menjadi bahan dasar pengembangan produk. Selanjutnya tentukan nilai lebih apa yang dibawa oleh produk. Apa yang membuatnya menjadi benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.
Memahami pengguna
Setelah berhasil menemukan pengguna seperti apa yang disasar selanjutnya bagaimana Anda memposisikan produk Anda. Setiap ide bisnis memiliki latar belakang pengembangan, tugas selanjutnya adalah memposisikan hal tersebut dengan kebutuhan pengguna sehingga produk Anda memang benar-benar pantas untuk dihargai.
Posisikan produk Anda sebagai sebuah solusi yang langsung bisa mengenai inti dari permasalahan yang dihadapi pengguna. Seberapa pun intensif Anda berpromosi, seberapa keras usaha untuk mengajak pengguna membeli produk Anda jika mereka tidak butuh, mereka tidak akan melirik produk Anda. Paling baik mungkin mereka akan mencoba, kemudian tidak akan kembali lagi.
Gunakan "cold email" untuk menghasilkan percakapan penjualan
Setelah mengetahui di mana Anda meletakkan posisi produk Anda selanjutnya strategi yang bisa ditempuh adalah dengan menggunakan cold email. Strategi ini digunakan untuk mengetahui dan menjaring pengguna awal Anda. Tentu dengan strategi.
Anda bisa melakukan eksperimen dengan menggunakan email ke beberapa calon pelanggan Anda. Buat secara random dan coba gunakan skenario dan variasi email yang berbeda. Misalnya di email pertama yang dikirimkan ke kelompok pengguna A gunakan skenario email bahwa produk Anda memiliki fitur X. Lakukan hal yang sama untuk kelompok pengguna B dan dengan skenario mengenalkan fitur produk Anda yang lain. Ini bisa menjadi senjata untuk menguji sejauh mana produk diterima dan fitur apa yang relate dengan calon pengguna Anda.
Lakukan review pada hasil dan terus lakukan improvisasi
Test, review, improve merupakan aturan dasar untuk tetap menjaga bisnis berkembang. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh bisnis di awal. Test dan review digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan strategi sebelumnya. Untuk improvisasi, sangat jelas, untuk mencari dan menemukan cara terbaik memahami pengguna dan memberikan produk terbaik bagi mereka.